Salah satu hal yang menggembirakan selama tinggal di Amerika adalah saat pertama kali saya menemukan sesuatu yang saya amat kenali (familiar) waktu masih di Indonesia. Heboh dan tidak percaya, biasanya reaksi yang saya alami.
Yang namanya ‘sesuatu’ ini bisa bermacam-macam bentuknya ; dari mulai makanan, buku bacaan, film, tulisan di jalan, tanaman atau hal-hal sepele lainnya yang mungkin amat sangat tidak ‘penting’ untuk orang lain.
Contohnya:
Tahun pertama di Amerika, 2005, dan pertama kali jalan-jalan bermobil ria, saya ingat betapa kegirangannya saya waktu melewati daerah di mana Laura Ingalls Wilder bertempat tinggal.
“Hey..saya kenal itu nama!! Itu kan pengarang cerita ‘Little House On The Prairie’??” begitu pekik saya ke suami.
Maklum waktu kecil saya dicekcoki ibu untuk membaca, salah satu buku yang saya harus baca itu adalah seri Little House On The Prairie. Meskipun sudah bertahun-tahun lalu saya terakhir membaca seri itu, saya masih ingat beberapa detail dari cerita tersebut. Jadilah waktu saya tahu kalau Laura Ingalls Wilder di Amerika juga cukup terkenal, ada perasaan sumringah di hati, entah kenapa.
Atau baru-baru ini, saya ketemu susu kental manis Cap Nona di supermarket lokal langsung hati berlonjak-lonjak kegirangan – padahal cuma susu ya? dan sebetulnya kalau mau jujur saya tidak selalu memakai susu ini sewaktu di Indonesia. Kalau tidak salah saya cuma minum susu ini hingga saya selesai sekolah dasar, jadi saya sudah lama koq tidak mengkonsumsi ini,tapi tetap saja diri ini seakan-akan menemukan harta karun.
Menemukan hal-hal kecil seperti ini boleh dibilang membuat perasaan hidup di tanah asing tidak lagi terasa terlalu berbeda – perasaan bahwa saya adalah alien yang benar-benar dari negeri antah berantah agak memudar – ternyata ada hal-hal yang saya dan negara Amerika sama-sama kenali.
Lucu juga kalau dipikir-pikir, sebelum saya migrasi ke Amerika, membaca buku Little House On The Prairie, melihat pohon melati ya biasa saja. Tapi setelah pindah dan tinggal disini, hal-hal yang tadinya sepele, tidak terlalu diperdulikan, bisa menjadi penting dan boleh jadi menjadi amat berharga di mata saya.
Mungkin benar juga ya pepatah ini :