tip

Belajar Membuat Topi Fascinator

Hari Sabtu minggu lalu pas saya gak kerja, kami sempat jalan2 ke pusat kota La Grange. Pas keluar masuk toko-toko di pusat kotanya, saya mampir di toko topi Judith Millinery.

Selama tinggal di Amrik, baru pertama kali ini saya ngeh toko pembuat topi, padahal yang namanya Louisville, Kentucky yang namanya topi2 cantik itu boleh dibilang sesuatu yang harus dimiliki..maklum di sini kan tempatnya festival Kentucky Derby.

Ternyata Millinery itu artinya pembuat topi wanita.

Saya boleh dibilang senang topi ya, tapi ya kebanyakan cuma topi musim panas, sama barrettes sik. Pengen sebenarnya punya Fedora atau Fascinator..cuma mahal ih! Apalagi Fascinator,  harganya bisa diatas $100, padahal kecil ukurannya!

Nah..toko ini selain jualan topi, ternyata juga penyedia material2 untuk pembeli mebuat topi sendiri dan ternyata juga mereka mengadakan workshop.

Pas saya mampir itu ternyata ada beberapa workshop yang masih buka untuk mendaftar dan workshop berikutnya , saya tertarik banget! Membuat topi Fascinator.

Topi Fascinator itu apa ya..topi cepluk gitu deh..biasanya kombinasi bunga2 , bulu2, dan cadar. Dipakai buat ke acara balapan kuda, kalau disini.

Mendaftar lah saya……

Nah berikut adalah cerita saya pas di kelas Membuat Topi Fascinator model Bunga dari Bulu2.

Bahan2 untuk membuat topi :

24 helai bulu2 yang peserta boleh pilih warna

Bahan beludru berbentuk lingkaran dan persegi panjang untuk dasar bunga

Lem, alat penggulung rambut (curling iron), pelurus rambut (straightening iron), tusuk sate, kawat fleksibel dan gunting.

Sekitar 30 menit pertama peserta diajarkan memanipulasi bulu2. Bagaimana menggundulkan si bulu, bagaimana menjarangkan si bulu, melekukan si bulu, menggambar pola di permukaan si bulu.

Kalau kita pakai penggelung rambut mulai dari bagian atas,  kalau pakai pelurus rambut , mulai dari bagian bawah si bulu.

Setelah peserta latihan manipulasi, sesi berikutnya adalah membuat topi!

Pertama2 peserta memilih warna bulu2   sesuai selera sebanyak 24 helai.

Kenapa 24? Ternyata kita akan membuat 3 lapisan dari 24 bulu2 tersebut.

Saya pikir…ah kalau gitu saya mau pilih 3 warna!

Peserta2 lain kebanyakan pilih 2 warna. Saya pilih warna2 favorit saya yang semuanya super ngejreng :

Sebelum bulu2 ini ditempel ke fondasi,  bulu2 ini harus dimanipulasi dulu, baik itu di gunting, digunduli atau di bikin meliuk.

Untuk setiap lapis, semua bulu2 di lapis itu harus sama panjangnya. Jadi kita sebisa mungkin  pilih bulu2 yang panjangnya hampir sama, lalu kita bisa gunting

Lapis pertama saya pilih ungu. Beberapa bulu2 saya lekuk biar agak keriting/ berombak ceritanya. Lapis pertama ini kita tempel paling dekat ke tepi base.

Lapis kedua saya pilih warna merah. Untuk lapis kedua, panjang bulu2 harus sedikit lebih pendek dari lapis pertama.

Kenapa? Intinya kita kan mau memberi efek bunga kita “berisi” /bervolum

Lapis ketiga saya pilih si merah jambon.  Kali ini saya kasih efek totol2 di permukaan si bulu menggunakan spidol permanen. Untuk lapisan ketiga ini harus di lem di tengah2 base.

Menurut instruktur, bulu2 ini ibarat rambut kita deh. Apa yang kita bisa lakuin di rambut kita, juga bisa dilakukan di bulu2. ( saya kepikiran glitter dan manik2)

Selesai semua bulu2 sudah di tempel, boleh dibilang bunga bulu2 kita jadi!.

Selanjutnya kita bisa pilih mau di tempel dimana bunga kita? Di bando? Di topi ? Atau di jepit rambut? Di workshop ini peserta di kasih sisir jepit untuk produk akhir

Dan…inilah hasilnya!

Buat saya ini cantik banget yaa. Warnanya sangat vibrant dan memang warna2 kesukaan saya.

Jadilah sejak hari Kamis, saya tiap hari pakai si fascinator ini pas kerja di rumah.

Kegenitan Pakai Topi Fascinator

Belajar Yuk Biar Tidak Goblok

Saya mau tulis beberapa tips buat teman-teman yang baru pindah ke Amrik (atau yang relatif baru tinggal di sini kurang dari 2 tahun).

Yang mudah-mudahan menolong teman-teman untuk mengerti tata cara hidup di sini yang notabene pastilah berbeda dengan hidup di Indonesia dan pastinya ya biar tidak dibilang “Goblok” gitu….😊

  • Sadarilah kalau kita imigran alias pendatang. Sopan santun tetap harus dijaga. Rasis? Bukan cuma di Amrik, di mana2 orang2 rasis itu ada. Jadi gimana dong? Ya buktikan kalau kita imigran yang sopan, yang patuhi aturan, yang tahu tata krama lokal. Bukan berarti karena bule2 demen minum beralkohol , kita juga ikutan ya. Atau langsung ngecet rambut jadi pirang. Stereotip imigran, kita dianggap tidak bisa berbahasa Inggris dengan benar, ya patahkan itu dengan belajar bahasa Inggris untuk perbaiki bahasa Inggris kita yang masih belepotan. Imigran tidak berpendidikan? Ayo sekolah lagi! (Silahkan baca tulisan saya mengenai seorang imigran disini
  • Mengerti kita itu tinggal di bagian mana di Amrik. Di barat? Di selatan? Di utara? Di midwest? Bisa bedakan antara kota dengan negara bagian, apa bedanya. Kenapa gitu penting amat? Biar kalau kita ada keadaan darurat, kita bisa dengan jelaskan dimana lokasi kita. Misalnya ni, jangan cuma bilang “Saya tinggal di Kentucky”. Kentucky itu negara bagian, ada berpuluh2 kota ya di Kentucky. Tolong belajar geografi lagi, baca peta Amerika ya.
  • Sebagai warga negara Indoensia, mengerti kita itu harus lapor ke perwakilan Indonesia yang mana? Ada KJRI California, KJRI Los Angeles, KJRI Chicago, KJRI Houston, KJRI New York dan Kedubes di DC.
  • Belajar menggunakan mesin pencari Google untuk cari tahu informasi-informasi publik: kantor polisi lokal, kantor bikin SIM, kantor bayar pajak, court house, rumah sakit, women’s shelter, tornado shelter. Google kalau saya bilang sudah cukup canggih untuk membaca kebiasaan kita. Jadi kalaupun kita pakai bahasa Indonesia misalnya, Google bisa deteksi kalau kita di Amrik, Google akan kasih kita informasi di Amrik.
  • Milikilah telpon seluler abad kini, yet tidak perlu yang tercanggih, cukup untuk akses ke internet, peta, foto, dan telpon. Bayar tagihan tepat waktu ya dan tahu bagaimana mengakses wifi gratis kalau pas data habis. Bikin video boleh banget, asal tahu buka internet juga kaliiii….
  • Simpan dokumen di satu tas, biar kalau ada apa2, seperti bencana alam, bencana RT, bencana tidak jelas lainnya, itu tas langsung bisa disambet dan kabuuuurrr ke tempat aman. Definisi dokumen penting : paspor negara kita. Kartu identifikasi lain. Akte kelahiran, ijazah sekolah. Dari sekian dokumen penting ini yang paling penting buat imigran, ya PASPOR. Istilahnya kalau kita punya paspor di tangan, dokumen2 lain can be left out.
  • Selalu sisihkan uang untuk diri kita sendiri, minimal cukup untuk tiket pulang (sendiri atau sama anak), atau untuk bisa hidup sendiri tanpa pasangan. Biarpun kita tidak kerja misalnya, sisihkan uang belanja sedikit demi sedikit untuk darurat. Simpan uang ini bersama2 dengan dokumen penting yang saya jelaskan diatas. Mau angka yang pakem? Minimal $1000. Dan..oh…Uang tunai masih diterima koq buat alat pembayaran di SEMUA tempat.😊
  • Perhatikan kota tempat kamu tinggal. Dimana bisa nemu polisi, dimana rumah sakit, dimana pemadam kebakaran. Tahu rute jalan utama, rute bis, rute kereta (kalau ada). Cara nelpon taksi tradisional gimana. Jangan cuma tahu mal doang. Please deh.
  • Selalu tanamkan di diri, kalau kita sendirilah yang harus bisa menolong diri kita. Minta bantuan boleh banget, tapi coba jangan membiasakan bikin heboh atau panik orang lain.
  • Polisi, aparat keamanan lainnya tugasnya menolong dan melindungi kita. Hormati mereka.
  • Jangan menyalahgunakan sistem deh alias nge- abuse. Karma loh!

Tinggal di negara baru jelas bikin keder ya.

Tapi bukan berarti kita jadi goblok.

Eh maaf duh kasar amat yaa bahasanya. Jadi malu deh saya…

Orang Indonesia konon santun perkataan dan perbuatannya, ayo tunjukkan dong!

Apalagi kita di negeri orang.

Setuju kan?!

Sekedar mengingatkan, cara kita berbicara, pilihan kata2 yang kita pakai itu cerminan diri kita sendiri loh. 😊

Catatan : bukan belagu, hal2 yang saya tulis diatas itu karena kebetulan saya baru tinggal disini 14 tahunan, punya pengalaman lumayan lah: pernah nelpon 911, 3 kali, sekali karena minta tolong, takut karena pas pasangan lagi mabok, takut salah satu dari kita jadi gelap mata. Pas polisi datang, mereka baik sekali dan menolong menengahi argumen kami berdua.

Saya juga pernah kabur ke tempat aman karena merasa di verbally abuse. Abuse itu macam2 ya, ada fisik, ada perkataan, ada keuangan, bahkan seks. Apapun bentuknya, namanya ya tetap abuse.

Masalah kabur bermodal paspor negara asli (dan tiket lah), saya tahu itu bukan mustahil karena saya punya kenalan yang melakukannya. Hari ini saya masih ketemu dia, besoknya dia sudah lenyap. Dan dia minggat bersama anaknya.

Yang jelas secara umum, saya selalu merasa aman melapor ke polisi.

Meskipun saya tidak pernah memakai layanan kedutaan Indo untuk hal2 lain selain urusan paspor, saya merasa aman karena saya tahu mereka ada.

Jangan takut bertanya sana sini, karena dengan bertanya kita jadi tidak goblok. 😜

‘Teman-teman’ Kita di Amerika Saat Susah Menimpa

Tinggal di Amrik dan bersuami bule tidak selalu seperti dongeng Cinderella.
Tidak sedikit cerita sedih wanita Indonesia di luar negeri, yang terkatung-katung, yang ditinggal, yang mengalami kekerasan rumah tangga, dan sebagainya

Untuk itu kita harus selalu jaga diri dan tahu kemana harus ‘pergi’ atau melapor saat keadaan yang tidak diinginkan terjadi.

Ini saya mau berbagi pengetahun sedikit tentang tempat-tempat ataupun layanan masyarakat umum untuk kita :

  • Sebagai warga negara Indonesia, perwakilan kita di negara Amrik adalah kedutaan besar Indonesia.  Di Amerika, karena negara besar, selain kedutaan, Republik Indonesia juga memiliki konsulat jendral di beberapa negara bagian.
    Fungsi kedubes/konjen ini adalah perwakilan negara Indonesia untuk melayani warga negara Indonesia yang tinggal di negara asing. Dari masalah urusan lapor diri, urus paspor, urus visa sampai ke masalah pelik yang menyangkut perlindungan diri kita.Jadikanlah kedubes/konjen Republic Indonesia sebagai ‘teman’ kita.screenshot_20180113-193321402598832.png

    Di Amrik, Republik Indonesia punya 1 kedutaan besar, yaitu di Washington DC, dan beberapa lokasi konsulat jendral:

    • Indonesian Consulate in San Francisco, United States

      1111 Columbus Avenue
      San Francisco , CA 94133

      Phone (1415) 4749571

      Email consulate@indonesiasanfrancisco.net
      Web Site http://www.kjrisfo.net
      Web Site http://indonesia-sanfrancisco.net

    • Indonesian Consulate in Hawaii, United States

      1001 Bishop Street, ASB Tower, Suite 2970
      Honolulu , HI 96813

      Phone (1808) 5313017

    • Indonesian Consulate in New York, United States

      325 East 38th Street
      New York, NY 94133

      Contact Hasan Kleib
      Phone (1 212) 9728333

      Email ptri@indonesiamissionny.org
      Web Site http://www.indonesiamissionny.org

    • Indonesian Consulate in Los Angeles, United States

      3457 Wilshire Boulevard
      Los Angeles, CA 90010

      Phone (1213) 3835126

      Email kjri@kjrila.net
      Web Site http://www.kjrila.net

    • Indonesian Consulate in Houston, United States

      10900 Richmond Avenue
      Houston, TX

      Phone (1713) 7851691

      Email kjrihouston@prodigy.net
      Web Site http://www.indonesiahouston.net/Formulir_Visa2.pdf

    • Consulate General of Indonesia in Chicago, United States

      211 West Wacker Drive
      Chicago, Illinois 60606

      Contact Mr. Daulat H Pasaribu
      Phone (+1) (312) 9201880

      Email generalinfo@indonesiachicago.org
      Web Site http://www.indonesiachicago.org

  • Suicide Hotline – tidak perlu mengernyitkan dahi dengar kata bunuh diri. This a real thing.  Kalau anda lagi benar-benar putus asa, kepingin nangis, mau curhat tidak bisa, tidak tahu kemana, terpikir mau mengakhiri hidup, cari nomor hotline ini, gratis, bisa ngobrol sepuasnya selama-lamanya sampai kita tenang. Tidak perlu malu, gengsi.
  • Perlindungan Kekerasan Rumah Tangga
    Dulu waktu saya tinggal di kota kecil, pas lagi jalan keliling keliling kota, tidak sengaja lihat rumah kantor kecil bertuliskan Women Center.  Bersyukur sekali saya koq lihat rumah kantor itu, karena ternyata saya membutuhkannya.Kekerasan rumah tangga itu bisa terjadi ke diri kita.  Abuse atau perlakuan semena-mena pasangan itu tidak semata-mata harus fisik loh ya, ini termasuk perlakuan lewat perkataan maupun tindakan non fisik, misalnya tiba-tiba menutup tabungan bersama kita dan suami tanpa bilang-bilang, tidak lagi mau memberikan uang, mengata-ngatai kita ‘jelek’ lah, tidak berguna lah dan sebagainya.Sebagai perempuan kita harus sadar hak kita sebagai pasangan, tidak usah sungkan-sungkan lari atau lapor ke tempat ini .

    Cari di mesin pencari ‘domestic abuse’ di setiap kota pasti ada fasilitas ini.
    Banyak tempat-tempat yang bahkan menyediakan shelter – tempat tinggal sementara untuk kita yang melapor. Shelter ini lokasinya rahasia, jadi si penyiksa tidak akan bisa menemukan kita, bahkan polisipun tidak akan memberitahukan lokasi kita kesiapapun meskipun kita mengijinkan.

    Jangan takut, kamu tidak sendiri!

  • Al Anon
    Saya pernah tulis sebelumnya, ini adalah ajang pertemuan mereka-mereka yang hidupnya dipengaruhi oleh pecandu alkohol. Karena sifatnya yang ‘tidak beridentitas, setiap anggota boleh dibilang berjanji akan tutup mulut tidak akan memberitahu siapapun tentang keberadaan kita di pertemuan

 

  • Tidak punya tempat tinggal?
    Setiap kota di negara bagian setahu saya ada fasililtas non profit yang bisa menolong . Waktu saya tinggal di Bozeman, Montana, saya merasa tertolong sekali dengan adanya HRDC (link https://www.thehrdc.org/)Anak saya bisa ikut pra TK, gratis karena suami kehilangan pekerjaannya (dan boleh dibilang kita hidup di bawah garis kemiskinan)
  • Food Stamp atau voucher makanan
    Nah food stamp ini atau dikenal dengan SNAP adalah fasilitas dari pemerintah (layanan-layanan diatas yang saya tulis, itu fasilitas dari organisasi-organisasi non profit)Saya, syukur Alhamdulillah belum pernah (dan mudah-mudahan tidak pernah) memakai fasilitas SNAP. Tapi kalau memang kita perlu, ya tidak ada salahnya koq untuk ambil fasilitas ini.Untuk informasi lebih lengkapnya baca disini : https://www.fns.usda.gov/snap/eligibility


    screenshot_20180113-2004182118780721.png

    Untuk masalah makanan bisa juga hubungi ‘Feeding America’

    screenshot_20180113-2003111148859087.png

  • County Clerk
    Selalu cek dimana lokasi kantor county clerk, dari sini kita bisa diarahkan ke layanan masyarakat lain yang mungkin kita perlukan : seperti layanan hukum.Kalau ada masalah hukum dan kita butuh pengacara, tapi kita tidak mampu, pemerintah setempat punya layanan hukum gratis untuk kita.   Istilahnya legal aid atau bantuan hukum.
  • Google
    Gunakan telpon pintar kita untuk mencari hal-hal penting juga, jangan cuma untuk postingan di  media sosial.’Google’ ibarat ‘Tuhan’ kecil lah, karena apa-apa,  ini itu, sebagian besar bisa ditemukan lewat meng-Google.Tempat-tempat yang saya tuliskan diatas sangat mudah ditemukan lewat pencarian di Google.

    Hidup di Amerika bisa sangat menantang, melelahkan dan membuat putus asa,
    jangan kehilangan harapan, semua ada jalan keluarnya!

 

 

Arti Tinggal di Amerika Buat Saya

NOL

Saya harus mulai dari NOL lagi.

Pendidikan : NOL (well, sederajat dengan lulusan SMA Amrik lah).

Pengalaman kerja : NOL.

Teman-teman : NOL

Sanak Keluarga Indo : NOL

Materi : NOL – uang suami ya saya tidak masukkan ya..secara saya kan dulu kerja gitu loh.

Tidak seperti kerabat-kerabat dan banyak teman-teman saya yang sungguh pintar  dan berkarir tinggi waktu di Jakarta, saya ini pas-pasan dan kurang ‘hoki’.

Latar pendidikan saya memang sarjana teknik sipil tapi wis saya tidak mengerti satu pun ilmu sipil yang saya pelajari. Jadi ya tidak bisa dipakai.

Universitas tempat saya lulus di Jakarta sih memang keren, tapi di Amrik ya tidak ada bunyinya.

Pengalaman kerja, mungkin bisa di daya gunakan, tapi waktu saya pertama hijrah tidak terpikir sejauh itu.

Jadilah waktu akhirnya saya mulai coba cari kerja, saya baru sadar kalau saya harus mulai dari NOL lagi.

Waduh…pedih juga lah hati ini setelah berpuluh puluh lamaran kerja tidak ada yang balik.

Atau waktu basah kuyup kehujanan tidak punya mobil tidak ada teman yang bisa di mintai tolong.

Melahirkan dan merawat anak, dijalani berduaan saja dengan suami. Sungguh super iri melihat teman-teman yang ada ibu atau bapaknya datang waktu anak-anak lahiran.

 Ya sudah, daripada mewek, mulailah saya kerja apa saja. Mulailah saya coba berteman. Mulailah saya mengumpulkan uang sendiri.

Terus terang saya salut sekali dengan teman-teman imigran Indonesia yang melanjutkan sekolah lagi di Amrik (mereka hijrah ke sini bukan untuk melanjutkan kuliah ya).

Saya pernah coba sekolah lagi..hadewweh..ini otak sudah karatan..yang ada malessss…..- parah kan?! jangan dicontoh ya!!

Intinya dari tulisan saya ini….

Jangan putus asa kalau apa-apa yang sudah kita rintis, eh…ternyata tidak ada artinya di tempat lain….

Kalau ada kesempatan sekolah, atau ambil kursus ya…monggo deh dilakoni…

Jangan malu untuk kerja di tempat kurang ‘mentereng’, yang penting kita tidak nyolong, tidak jualan yang terlarang, hasil kerja kita lama-lama bisa jadi bukit juga lah…

Hidup dari NOL lagi….kadang memang sesuatu yang harus kita lakoni….

Belanja Belanji ala Amrik

Belanja di Amrik itu buat saya lebih murah dibanding belanja di Indo. Waktu mudik tahun 2015 lalu, yang ada saya bingung pas belanja di toko-toko di Jakarta, Indonesia….koq tidak ada diskon yak??? Jadilah saya beli ini itu harga ‘retail’…Duh gak rela banget rasanya!

Kenapa gitu? di Amrik, ada pepatah ‘Never buy things full price‘ – karena konsumen tahu kalau barang-barang di toko PASTI akan ada promosi di kemudian hari, jadi kita ‘pantang’ yang namanya beli barang tanpa potongan

Saya sendiri, yang kebetulan juga kerja di toko pakaian, mengerti sekali pernyataan ini dan memang benar kalau nantinya, barang-barang yang baru datang (new arrival), pasti akan dikenakan promosi cepat atau lambat.

Di Amrik, sebagian besar hari libur kalender boleh dibilang identik dengan promosi : dimulai di bulan Januari, hari peringatan Martin Luther King, Februari :  hari Presiden dan Valentin, Maret hari Paskah, Mei: hari Ibu, Memorial, Juni hari Bapak; Juli hari Kemerdekaan, September : hari Buruh, October : Halloween, November : Thanksgiving, December : Natal.

Dari hari-hari tersebut, yang boleh dibilang hari potongan besar-besaran itu :

  • Hari Memorial : hari Senin terakhir di bulan Mei – kalau mau cari barang-barang musim dingin dengan hari paling murah
  • Hari Kemerdekaaan : 4 Juli – dimana toko-toko boleh dibilang harus menghabiskan produk-produk musim semi mereka
  • Hari Buruh : hari Senin pertama di bulan September – peralihan ke musim gugur, waktu terbaik untuk beli barang-barang musim panas, seperti baju renang, perabotan taman
  • Thanksgiving : buat yang merayakan Natal, pasti tahulah!
  • Setelah Natal : buat yang tidak merayakan natal, toko-toko biasanya mengadakan potongan besar-besaran karena musim ‘belanja’ boleh dibilang sudah berakhir

Selain menunggu hari-hari ‘besar’ di atas, kalau diperhatikan, hampir setiap saat, toko-toko di Amrik selalu saja pasang iklan potongan ini itu :

2016-07-19

Trus, gimana kita tahu dong, potongan mana yang paling OK?

Saya pribadi, kalau mau beli baju terkini, ya tunggu potongan, paling tidak 30%, beberapa toko seperti Ann Taylor, LOFT, The Limited malah berani kasih potongan hingga 50% untuk koleksi terbaru mereka.

Kalau anda tipe penyabar, ya tunggu saja sampai koleksi berikutnya datang, karena itu berarti koleksi sebelumnya harus di korting harga (clearance istilahnya).

Hati-hati juga dengan barang-barang clearance ini, tidak jamin harga selalu lebih murah….Dari pengamatan saya sih, harga barang-barang clerance benar-benar lebih murah kalau ada potongan lagi , extra 60% itu paling TOP deh.

Lagi-lagi saya yang biasa memperhatikan promosi toko-toko yang berbeda-beda, mending tunggu sampai potongan 60% deh.

Itu kalau toko-toko individu ya, kalau toko tipe tipe department store, seperti Macy’s, Dillard, JC Penney, tunggu sampai mereka promosi dan selalu gunakan kupon yang bisa berlaku setelah harga promosi

Selain promosi, kupon, ya kita sebagai pembeli juga harus tahu harga ya.

Kira-kira, mau gak beli kalung seharga $60 misalnya?! Kalau saya sih ogah….ha…..ha…..ha..

Selamat belanja!

 

Aktifitas Untuk Anak Di Musim Panas (Summer Camp)

Terus terang setiap musim panas saya kebingungan, bingung cari kegiatan untuk anak semasa liburan sekolah, maklum saya dan suami dua-duanya kerja. Meskipun saya kerja paruh waktu, sehari sekitar 6 jam, si anak yang jelas belum (tidak) bisa ditinggal bengong  sendiri di rumah, terutama waktu dia masih relatif kecil.

Tahun-tahun pertama si kecil masuk usia sekolah, tidak bohong kalau boleh dibilang kita ‘bokek’ selama musim panas. Summer camp itu yang jelas tidak murah! Lumayan banyak memang pilihan, tapi yang sesuai kantong, waduh, boleh dibilang sedikit.

Kami pernah coba summer camp di lokasi sekolahan, summer camp di lokasi YMCA, summer camp di tempat anak berlatih bela diri.

Tahun pertama si kecil di summer camp (dia kelas 1 SD, naik kelas 2, umur 6 tahun), ybs masing menikmati, selain karena lokasinya di sekolah dia sendiri,pengasuh-pengasuhnya juga ramah-ramah dan berpendidikan dan  juga karena cukup banyak kegiatan di luar, seperti berenang di fasilitas YMCA, jalan-jalan ke taman air pancuran, jalan-jalan ke kebun binatang, jalan-jalan ke kolam berenang di luar kota dll.

Tahun kedua, dia mulai bosan, memang lokasinya berbeda dengan lokasi tahun pertama, jadi dia kurang familiar dengan rekan-rekan sebayanya.

Saya sendiri juga kurang puas dengan mutu pengajarnya, terkesan bloon, kurang perhatian dan cuma sibuk ber-selfie waktu saya lihat foto-foto yang di unggah di facebook.

Tahun ini boleh agak beda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Anak sudah lumayan cukup besar dan mandiri, dan tempat tinggal kami sangat dekat dengan tempat kerja saya, kita putuskan anak tidak partisipasi dalam summer camp setiap minggunya dan juga kita pilih summer camp dari institusi yang berbeda-beda.

Salah satu summer camp yang kita pilih tahun ini adalah summer camp yang diselenggarakan oleh boy scout si anak. Boleh dibilang ini summer camp yang paling ‘bermutu’ dan juga sepadan dengan harganya.

Anak-anak bermain di luar seharian, kegiatannya juga bermacam-macam, ada belajar memanah, belajar menembak dengan senjata berpeluru pelor (BB gun), belajar menurunkan bendera, dan lain-lainnya yang boleh dibilang sangat boyish ya namanya juga dari boyscout ya? 😉

Tidak ada yang namanya main komputer, atau terkukung di ruangan selama berjam-jam seperti yang saya lihat di camp yang pernah dia lakoni sebelumnya.

Setiap saya jemput si anak selalu ada yang dibicarakan dengan semangatnya. Senang melihat dia aktif dan berkumpul dengan sesama anak-anak laki sebayanya.

Sekedar berbagi, ini beberapa hal yang saya pertimbangkan sebelum memilih summer camp:

  1. Lokasi – saya selalu pilih lokasi yang dekat dengan rumah atau tempat kerja, pertimbangannya kalau ada masalah, saya atau suami akan mudah datang ke lokasi.
  2. Harga dibanding dengan kegiatan : kalau anggaran tidak terbatas, harga tidak jadi masalah ya. Tapi buat kami pribadi, kami cuma mampu untuk membayar camp sekitar $100-$200, untuk $200 yang jelas tidak mungkin kita lakoni setiap minggu
  3. Durasi camp ,kami harus pilih camp yang sesuai dengan jadwal kerja. Ada beberapa camp yang kami sangat tertarik, tapi sayangnya waktu camp (11 pagi hingga 4 sore), sulit untuk saya ataupun suami untuk mengantar & menjemput si kecil.
  4. Jadwal kegiatan sehari-hari : saya sungguh tidak puas dengan salah satu institusi penyelenggara camp, masa’ di jadwal kegiatan tercantum kunjungan ke lokasi X yang intinya cuma ruangan terbuka, atau cuma tercantum ‘nonton film’ (bukan di bioskop). Hal lain yang saya pelajari adalah meskipun penyelenggara camp sama dan harga camp sama, tapi di lokasi yang berbeda, jadwal jalan-jalan (field trip) akan sangat berbeda, karena si kepala camp di lokasi lah yang menentukan tujuan-tujuan field trip untuk lokasi mereka. Tahun kedua si kecil ikutan camp di lokasi sekolah, saya sempat bandingkan jadwal kegiatan di lokasi dia dan di lokasi lain. Waduh beda banget! untungnya lokasi yang kita pilih waktu itu menawarkan field trip yang lebih seru dibanding lokasi lainnya.
  5. Pengasuh camp : Paling males kalau ketemu pengasuh camp yang terlihat tidak ramah, tidak peduli dengan anak-anak. Pengalaman pribadi ketemu dengan pengasuh seperti ini, saya tidak sungkan sungkan mengutarakan keberatan/kejengkelan saya di survei yang mereka kirim di email.

Intinya ya kita sebagai orang tua harus pandai-pandai memilih camp, karena beberapa camp ada yang super komersil tapi kurang bermutu, ada camp yang terjangkau namun menawarkan aktifitas yang cukup beragam.

Kalau boleh milih sih ya..mending saya jadi ibu RT saja dan menghabiskan waktu dengan si kecil selama musim panas, apa boleh buat, saat ini belum memungkin kan.

Buat ibu-ibu yang tidak perlu repot memilih dan bisa menemani anak-anak selama musim liburan , bersyukurlah, enteng di kantong yang jelas.

Setelah tiba di Amerika…..

Then what?

Pertama, karena status kita (ini asumsi kondisi masuk ke US secara legal ya) belum penduduk tetap (permanent resident), jadi kita belum langsung bisa kerja.

Dengan alat pengenal satu-satunya yang berlaku dan dihargai secara hukum Amerika adalah paspor Indonesia- memang agak sulit untuk ‘bergerak’.

Nah dengan keterbatasan itu, ini hal-hal yang bisa kita lakukan :

1. Kalau tinggal di apartemen bersama pasangan, minta supaya nama kita di masukkan dalam kontrak sewa menyewa. Kenapa? Karena ini bisa dijadikan bukti tinggal di USA yang akan banyak diminta oleh institusi-institusi lainnya.

2. Kalau tinggal di rumah, bisa gunakan tagihan listrik dan air (utility bills istilahnya) sebagai tanda bukti tinggal di Amerika. Pasangan kita harus menelpon perusahaan ybs untuk menambahkan nama kita di tagihan.

3. Nah setelah ada bukti bertempat tinggal di Amerika, bisa ajukan aplikasi kartu identitas – ibarat KTP lah, judulnya State ID. Dengan memiliki ‘KTP’ ini akan memudahkan kita bertransaksi di tempat-tempat lainnya dari mulai perpustakaan, perbankan, kebun binatang dll.

Nah, Karena di KTP ini akan tercantum alamat kita di Amerika, makanya nomor 1 atau nomor 2 kudu dilakoni dulu. Selain kontrak apartemen dan tagihan air/listrik, surat masuk dengan nama dan alamat kita baru kadang juga bisa dijadikan bukti bertempat tinggal di Amerika.

Karena Saya di Jakarta sudah bisa mengendarai mobil sendiri, Saya tidak pernah memiliki KTP, tapi cukup SIM lokal.

Di beberapa negara bagian, ada yang membolehkan penduduk memiliki KTP dan SIM, tapi di beberapa negara bagian lain, si penduduk cuma boleh memiliki salah satu kartu identitas. Contohnya sewaktu kami tinggal di Ohio. SIM Saya masih berlaku hingga tahun 2014, dan kita tahu kita akan balik ke negara bagian asal (Montana). Jadi Saya ogah menyerahkan SIM Saya, tadinya Saya cuma mau ambil KTP setempat, eh ternyata hukum negara bagian Ohio tidak membolehkan satu orang memiliki 2 KTP dan SIM. Jadi ya Saya ogah ambil KTP/SIM Ohio, yang ada kemana-mana Saya kudu bawa surat dari apartemen yang menyatakan Saya penduduk lokal.

Di Kentucky, ternyata boleh-boleh saja. Lucu ya? Padahl Kentucky dan Ohio berbatasan.

4. Karena Saya  tidak punya uang sama sekali sewaktu baru pindah ke US, jadi kita langsung pergi ke bank suami untuk menambahkan nama Saya di rekening suami – asikk!!- dan dapat kartu debit supaya bisa belanja! hah!!

Nah, masalah bank ini, juga tergantung dari bank masing-masing, kartu identitas apa yang mereka syaratkan. Kalau di tempat Saya bekerja, untuk individu yang bukan warga negara Amerika dan tidak/belum memiliki nomor individu (social security number), bukti identitas yang diperlukan adalah : Paspor, KTP lokal, kartu kredit Visa atau Mastercard atau Discover atau American Express.

Bisa ditanyakan dulu ke bank yang bersangkutan, identitas apa yang mereka minta.

Urusan kartu identitas lokal sudah beres? sip. Langkah selanjutnya?

6. Amat sangat Saya sarankan untuk bisa mengemudi mobil di Amerika. Karena tidak semua kota-kota di Amerika memiliki fasilitas kendaraan umum yang memadai dan bisa diandalkan. Dan tergantung Anda tipe seperti apa? Saya tipe pembosan dan malas selalu tergantung dengan suami untuk diantar ke sana kemari, jadi Saya kudu punya SIM.

Karena Saya sudah biasa menyetir di Jakarta, Saya cukup belajar dengan suami membiasakan diri menyetir di jalur yang berbeda. Jelaslah Saya pernah masuk jalan yang salah…;-).

Untuk yang belum pernah menyetir mobil di Jakarta, monggo daftarkan ke sekolah mengemudi setempat.

Setelah PD mengemudi, mampir ke kantor DMV atau Department Motor Vehicle untuk mengambil bahan tes tertulis mengambil SIM. Pelajari dulu itu soal-soal di rumah supaya nanti sewaktu tes, bisa langsung lulus. Tiap-tiap DMV punya peraturan beda-beda. Kadang Anda bisa tes hingga 3 kali berturut-turut dalam sehari, ada yang hanya membolehkan tes 1 kali sehari.

Sudah PD mengemudi? sudah belajar tes tentang peraturan lalu lintas? Bisa daftarkan untuk tes di DMV setempat.

Nah ini juga berbeda di tiap negara bagian. Ada negara bagian yang calon pengemudi bisa ambil tes tertulis dan langsung tes mengemudi. Di negara bagian lain, karena jadwal yang ketat dan terbatasnya pegawai, si calon harus datang minimal dua kali.

Yang jelas tes tertulis harus lulus dulu baru Anda bisa ambil tes mengemudi.

Alhamdulillah Saya langsung lulus- karena sudah belajar lebih dulu!

7. Dapat identitas lokal sudah. Beres-beres tempat tinggal sudah. Lihat-lihat tempat belanja keperluan sehari-hari sudah. Ngapain lagi dong? bosan? tapi belum bisa kerja? (karena belum dapat ijin kerja). Anda bisa :

a. Daftarkan diri ke ‘adult education class‘ yang di selenggarakan oleh Pemda setempat dan biayanya amat terjangkau. Dari mulai berkebun, memasak, bertukang, dan banyaaaak lagi. Di Louisville, Kentucky bisa dibaca disini,

Saya sendiri pernah ikutan beberapa kelas sewaktu tinggal di Bozeman, biasanya kelas-kelasnya diselenggarakan di malam hari. Lumayan biar ini otak tidak menganggur.

b. Menjadi sukarelawan alias volunteer. Biasanya perpustakaan, tempat ibadah, sekolah, musium, food bankcommunity center selalu ada lowongan untuk sukarelawan. Jangan salah, waktu yang kita habiskan sebagai relawan ini bisa dimasukkan ke dalam resume loh! untuk sekolah, kemungkinan agak lebih sulit karena mereka akan minta laporan latar belakang (background check) dari FBI – dan untuk itu mereka akan perlu SSN kita. (yang kemungkinan belum kita dapatkan)

Kayaknya itu saja deh yang Saya bisa tulis saat ini.

Semoga berguna ya!