imigrasi

15/20 : Negara-Negara Bagian Yang Saya Sudah Kunjungi – Bagian 4

31. Maryland (MD)

Kayaknya MD boleh dibilang baru numpang lewat doang deh…

32. Alabama (AL)

Salah satu negara bagian yang baru kami kunjungi di tahun 2019.

Entah kenapa sejujurnya saya kurang tertarik untuk mengexplorasi AL dilain kali.

AL-statecapcollage

33. Louisiana (LA) :

Mampir di New Orleans, kota jazz nya Amrik deh. Creole, jambalaya, voodo, bau pesing dimana-mana.

Mungkin saya sudah ketuaan ya, jadi kurang tertarik dengan bar-bar yang buanyaaak banget di New Orleans..apalagi di French Quarternya. Bisingnyaaa minta ampun!

34.  Mississippi (MS):

Cuma numpang lewat sik..tapi karena sempat makan di resto setempat,minum kopi dan ngaso bentar di pantai Biloxi, boleh dong diaku….

MS-biloxi35. Georgia (GA) :

Kami mampir di Atlanta,ibukota GA waktu liburan musim semi 2019. Entah gimana, saya langsung kepincut sama Atlanta, mungkin karena resto Indo banyak ya? atau mungkin juga karena Atlanta kesannya bersih dan modern, dibanding ibukota-ibukota lainnya.

Kami cuma semalam di Atlanta, jadi cuma mampir di musium Coca Cola dan resto Indo.

Yang jelas saya mah gak nolak deh kalau ke Atlanta lagi!

+1 adalah District of Coumbia atau DC

DC sebagai ibukotanya Amrik, adalah tempat yang kudu dikunjungi deh. Kayaknya belum resmi jadi orang Amrik kalau belum ke DC. Yang jelas kalau ke DC ya kudu kunjungin monumen-monumen yang tersebar di seantero kota ya.

Terus terang kami di DC itu ‘ngepot’ alias cepat-cepat, maklum kan barengan anak-anak SD segambreng, pas anak kami di kelas 5.

Mungkin suatu saat kami akan ke DC lagi, mudah2 an agak lebih luang waktunya…

15/20 : Negara-Negara Bagian Yang Saya Sudah Kunjungi – Bagian 1

Seperti janji saya, saya mau buat tulisan berseri 15/20 yaitu 15 tahun sudah saya berdomisili di Amrik.

Tulisan kali ini tentang negara-negara bagian yang saya sudah kunjungi selama 15 tahun tinggal di Amerika.

Hitung punya hitung, ternyata saya sudah kunjungi 35 negara bagian plus 1 – yaitu District of Columbia. Takjub juga euy sudah kunjungi negara bagian sebanyak ini. Total negara-negara bagian di Amrik itu ada 50, jadi saya cuma belum mengunjungi 15 negara bagian lainnya.

Yuk mari kita bahas satu-satu ya.

Karena banyak, saya bagi cerita saya menjadi 4 bagian ya. Setiap bagian saya akan cerita 10 negara bagian.

Saya coba urutkan berdasarkan kapan saya pernah kunjungi negara bagian yang bersangkutan.

  1. Washington (WA) :

Washington teknisnya adalah negara bagian dimana saya pertama kali menginjakkan kaki di bumi Amerika. Saya transit di bandar udara di Seattle. Selain negara bagian pertama, saya juga sempat liburan ke negara bagian ini. Saya pergi ke Mt. Rainier, Mt. Helen, Olympic National Park, naik ke Space Needle di Seattle, naik feri menyeberang .

2. Montana (MT) :

Montana adalah negara bagian pertama saya bermukim di Amrik. Kota-kota di MT yang pernah saya kunjungi selain Bozeman, adalah Billings, kota terbesar di MT, Missoula, Butte, kota pertambangan, Livingston, Helena, ibukota negara MT dimana saya harus wawancara untuk jadi penduduk Amrik (greencard), Anaconda dimana kami nginap di Fairmont Hot Springs, Whitefish, waktu kami mau lihat kereta api uap, Big Sky, kota tempat main ski yang kalau musim dingin penuh dengan keluarga2 berada berlibur disini. Montana alamnya sangat cantik ya, banyak air terjun yang cantik disini. Kalau kalian senang berpetualang di alam, MT salah satu surganya deh.

3. Wyoming (WY) : negara bagian tetangganya MT. Kami hampir tiap akhir pekan main ke Yellow Stone National Park yang sebagian areanya masuk ke negara bagian WY. Di WY, kami pernah ke Jacksonhole, kota turis- konon Harrison Ford punya rumah disini, lalu kami juga pernah ke Cheyenne, ibukota WY. WY masih mirip dengan MT, kamu akan melihat banyak peternakan kuda, lapangan rumput, pokoknya koboi banget deh!

4. Idaho (ID) : negara bagian tetanggaan MT di sebelah barat/selatan. Kami mengunjungi kota Boise, ibukota ID, Twin Falls.

5. Colorado (CO) : Kami pergi ke Denver, ibukota CO dan ke salah satu lokasi resor, tapi saya lupa namanya. CO ini negara bagian favorit saya deh. Pemandangan CO ini ciamik banget. Dan negara bagian ini juga amat sangat outdoorsy, rasanya kalau tinggal disini bawaannya mau hiking, berkayak, sepedaan dll….cita-cita kalau tua mau tinggal di CO

6. Utah (UT), saya dua kali ke UT, pertama dengan keluarga, kami ke Salt Lake City, kota terbesar di UT dan kedua kali waktu dapat penghargaan dari tempat kerja.

7. California (CA) : Pas saya kesini pertama kali saya lagi hamil, jadi kurang ngeh dengan ini dan itu di Cali. Pertama kali ke Cali, kita ke San Francisco, jalan di Golden Gate Bridge, ke Palace of Arts, ke hutan Muir, ke Fisherman Wharf, naik troli, ngeceng depan Saks Fifth Avenue, maklum masih kampung waktu itu, potretan di Lombard Street yang meliuk-liuk, trus ke chinatown

Kedua kalinya saya ke Cali, kami ke Sacramento, ibukota Cali lalu ke Monterey Bay, mampir di aquariumnya saya anak saya yang masih umur 2 tahunan.

8. Nevada (NV) : kalau tidak salah kami ke Reno , yang saya ingat cuma suasana judi dimana-mana…ha..ha..ha..

9. Oregon (OR) : kami cuma numpang lewat sih di negara bagian ini, kalau tidak salah mampir di Olympia, ibukota negaranya.

10. South Dakota (SD) : kami mengunjungi Mt. Rushmore, Badland yang puanaaasnyaaa minta ampun dewh. SD pemandangannya ini rata, bikin males…ha…ha..ha…kurang cantik gitu, tidak ada pegunungan ataupun pantai.

Negara-negara bagian diatas, saya kunjungi dalam kurun waktu 2005-2009.

2020 : 15 Tahun di Amerika

Masuk tahun 2020, berarti saya sudah 15 tahun menetap di Amerika. Banyak hal-hal yang saya alami selama 15 tahun disini, saya mau coba rangkum di tulisan berseri saya 15/20.

Saya mendarat di Amerika bulan Maret tahun 2015, setelah 1 tahun-an menunggu visa pasangan keluar.

Selama 15 tahun di Amerika, saya tinggal di 3 negara bagian : Montana, Ohio dan Kentucky. Saya bekerja di 6 tempat kerja yang berbeda, dari retail hingga perbankan.

Saya belajar buat hidup ‘sendiri’ , tanpa ada keluarga Indonesia yang bisa datang kalau saya ada kesulitan.

Coba lihat yuk per 5 tahunnya, apa saja yang saya lakoni

2005-2010 : Tahun-tahun penyesuaian

Boleh dibilang periode ini periode penuh tangisan, kekhawatiran, kesepian, penyesuaian, pembelajaran dan tahun penuh kejadian ‘pertama kali’…

Pertama kali tinggal jauh jauh dan sendiri dari keluarga. Dari Jakarta, Indonesia ke Bozeman, Montana itu sekitar 8,888 mil menurut hitungan google.

Pertama kali merasakan salju, dibikinkan acara baby shower oleh rekan kantor

Pertama kali hamil, punya anak dan melahirkan.

Pertama kali tinggal di apartemen, lalu tinggal di rumah yang dibeli pasangan.

Pertama kali kerja di retail, yang notabene di Indo adalah pekerjaan yang ‘rendah’ tapi syukurnya bisa menghidupi 3 kepala saat resesi menimpa. Dan juga dari pekerjaan ini pertama kalinya saya mendapat kpenghargaan dari tempat kerja, harus pergi ke Salt Lake City untuk mendapatkan penghargaan. Cukup bangga yang jelas ya, saya satu-satunya pekerja Asia di tempat saya kerja, dan saya baru bekerja selama kurang lebih 2 tahun

Pertama kali melakoni jalan-jalan kendara dan pertama kalinya mampir di negara bagian Wyoming, Idaho, California, Nevada, Colorado, Utah, South Dakota, North Dakota, Washington, Oregon, Ohio, New York, Iowa.

Pertama jalan-jalan ke Yellow Stone National Park, Mount Rushmore, Mt Rainier, Mt. Helena, Olympic National Park, naik feri di Seattle, Space Needle, Denver, Carson City, Des Moines, air terjun Niagara.

Pertama kali mampir di Edmonton, Banff, Jasper National Park, Kanada.

Anak saya pertama kali masuk TK subsidi pemerintah. Anak saya jadi pemenang Baby Gerber.

Pertama kali ngerasain kemping di alam dan jadi kepincut.

Pertama kali mengalami resesi dimana saya merasakan sendiri harus bisa ngirit dengan pengeluaran, karena pasangan kehilangan pekerjaan.

Pertama kali mudik ke Indo cuma berdua doang dengan anak.

Pertama kali harus pindah ke negara lain karena pasangan dapat kerja sebagai kontraktor di negara bagian lain.

Pertama kali nyetir truk pindahan antar negara bagian berduaan dengan si kecil yang waktu itu baru 3.5 tahunan.

Pertama kali ngerasain kerja dibayar upah minimum $7.25 per jam , dimana membuat saya sadar, kalau upah segitu tidak akan cukup untuk menghidupi diri sendiri.

Kebakaran di rumah gara-gara lupa angkat penggorengan dari kompor meskipun kompor sudah dimatikan. Ngungsi ke women shelter. Nelpon 911 karena KDRT.

Pertama kali ngeh kalau kecanduan alkohol itu menyakitan bukan hanya yang melakoni tapi juga yang hidup dengan si pecandu.

Di periode ini saya tinggal di Montana dan Ohio.

2010-2015 : Tahun-tahun transisi

Dapat kabar kalau ibu kena stroke. Sedih karena tidak bisa pulang, secara kami baru mulai membereskan kondisi keuangan sejak resesi. Apa boleh buat, meskipun gara-gara saya tidak bisa pulang ini, saya dimaki-maki sama anak umur remaja.

Pertama kali menghadiri pemakaman ala bule, adik ipar meninggal dunia karena livernya berhenti berfungsi akibat konsumsi alkohol.

Lagi-lagi sempat ketar-ketir karena kontrak kerja pasangan tiba-tiba putus. Di tahun ini kami sempat harus pindahan dari satu negara bagian ke negara bagian lain 3 kali dalam setahun. Jelas itu bikin keuangan morat marit.

Pindah tempat tinggal lagi untuk ketiga kalinya, kali ini di negara bagian Kentucky.

Pertama kali nya saya ‘kuliah’ lagi dan kerja di perbankan. Ternyata kuliah lagi umur segini susah loh! Saya ngaku saja kalau kewalahan.

Saya kerja di dua tempat, satu di retail satu di perbankan. Alhamdulillah, saya di promosikan di tempat kerja karena prestasi kerja saya.

Pertama kalinya punya mobil sendiri. Mobil kecil ya, merek Smart. Yang jelas cukup buat saya untuk wara-wari ke tempat kerja tanpa harus tergantung dari pasangan. Asli saya bayar sendiri mobil ini, dari mulai masih sewa dari dealer sampai saya angsuran untuk beli si mobil.

Pertama kali kehilangan orang tua. Ayah meninggal. Saya tahu pas saya di tempat kerja. Dan saya tahu kalau saya tidak mungkin bisa pulang saat itu, karena kami baru mulai membayar hutang ini itu setelah pindah berkali-kali.

Anak saya sekolah di 3 tempat di periode ini, TK di sekolah ED di Bozeman, MT, kelas 1 dan 2 di sekolah ZT dan kelas 3 hingga 5 di sekolah dasar B.

Pertama kalinya bisa mudik sejak 2006 sama anak saya. Disini saya sadar kalau ternyata saya boleh dibilang tidak ada support lagi di Indonesia.

Anak saya merayakan ulang tahun ke 9-nya di Indo. Beruntung sekali dia karena teman-teman saya membanjiri dia dengan hadiah bermacam-macam.

Saya masuk umur 40 tahun di tahun ini. Sudah tua ya…

Di tahun ini saya pertama kalinya melancong ke Texas, Tennessee, North Carolina, Missouri, West Virginia.

2015-2020 : Tahun-tahun Sadar Diri

Mengadopsi bayi kucing warna abu-abu tua.

Pertama kali mendapat penghargaan tertinggi di tempat kerja di perbankan dan terbang ke Tampa, Florida untuk penganugerahan plakat. Bangga? banget!

Giaman gak bangga, wong saya waktu itu cuma kerja paruh waktu, tapi nilai saya ngalah-ngalahin mereka yang kerja penuh.

Dari tempat kerja yang sama , saya dapat penghargaan kedua kalinya di tahun 2017.

Diangkat sumpah menjadi warga negara Amerika.

Pertama kali ke DC, Virginia , karena ikutan jalan-jalan lulus SD si kecil.

Gettysburg, Gedung Putih, teater tempat Lincoln dibunuh, makam pahlawan di Virginia.

Anak saya mulai masuk usia pra remaja…haduh….tobat rasanya……’.

Ibu meninggal. Di bulan yang sama ayah meninggal. Berakhir penderitaan beliau dan juga penderitaan mereka-mereka yang merasa direcoki sama ibu.

Pertama kali jalan-jalan ke Madison, Wisconsin ngunjungin sepupu dan teman lama, naik jip di gurun pasir di Michigan, reunian sama temen SMA dan ketemu sepupu di New York, jalan-jalan ke Chicago, Illinois, naik ke Gateway Arch di Missouri, liburan Alabama, merasakan hiruk pikuknya New Orleans, Louisiana, main ke museum Coca Cola di Atlanta, Georgia, melihat pasir putih diMississippi.

Pertama kalinya terbang dewe,an ke New York. Ternyata enak juga jalan-jalan sendiri

Bolak-balik ke rumah sakit karena anggota keluarga didiagnosa dengan depresi dan gelisah

Mengadopsi anjing.

Pertama kali nonton pertunjukan Broadway, asli keren abis!

Pertama kali nonton Stand Up Comedy show seru banget ternyata ketawa ngakak barengan….

Pertama kali nonton aksi penari eksotis laki-laki. Astaga…lebih banyak ketawa ha..ha..hi..hi..dibanding ngeres….

Pertama kali ikutan kelas melukis, dilukis, bikin coklat, belajar tentang kaktus, nyobain atraksi escape, mendoronorkan darah.

45 tahun umur saya di periode ini

Di periode ini saya belajar untuk lebih hati-hati dalam mengelola uang, menjaga kesehatan dengan mulai ikutan yoga, barre, erobik di air.

Belajar Yuk Biar Tidak Goblok

Saya mau tulis beberapa tips buat teman-teman yang baru pindah ke Amrik (atau yang relatif baru tinggal di sini kurang dari 2 tahun).

Yang mudah-mudahan menolong teman-teman untuk mengerti tata cara hidup di sini yang notabene pastilah berbeda dengan hidup di Indonesia dan pastinya ya biar tidak dibilang “Goblok” gitu….😊

  • Sadarilah kalau kita imigran alias pendatang. Sopan santun tetap harus dijaga. Rasis? Bukan cuma di Amrik, di mana2 orang2 rasis itu ada. Jadi gimana dong? Ya buktikan kalau kita imigran yang sopan, yang patuhi aturan, yang tahu tata krama lokal. Bukan berarti karena bule2 demen minum beralkohol , kita juga ikutan ya. Atau langsung ngecet rambut jadi pirang. Stereotip imigran, kita dianggap tidak bisa berbahasa Inggris dengan benar, ya patahkan itu dengan belajar bahasa Inggris untuk perbaiki bahasa Inggris kita yang masih belepotan. Imigran tidak berpendidikan? Ayo sekolah lagi! (Silahkan baca tulisan saya mengenai seorang imigran disini
  • Mengerti kita itu tinggal di bagian mana di Amrik. Di barat? Di selatan? Di utara? Di midwest? Bisa bedakan antara kota dengan negara bagian, apa bedanya. Kenapa gitu penting amat? Biar kalau kita ada keadaan darurat, kita bisa dengan jelaskan dimana lokasi kita. Misalnya ni, jangan cuma bilang “Saya tinggal di Kentucky”. Kentucky itu negara bagian, ada berpuluh2 kota ya di Kentucky. Tolong belajar geografi lagi, baca peta Amerika ya.
  • Sebagai warga negara Indoensia, mengerti kita itu harus lapor ke perwakilan Indonesia yang mana? Ada KJRI California, KJRI Los Angeles, KJRI Chicago, KJRI Houston, KJRI New York dan Kedubes di DC.
  • Belajar menggunakan mesin pencari Google untuk cari tahu informasi-informasi publik: kantor polisi lokal, kantor bikin SIM, kantor bayar pajak, court house, rumah sakit, women’s shelter, tornado shelter. Google kalau saya bilang sudah cukup canggih untuk membaca kebiasaan kita. Jadi kalaupun kita pakai bahasa Indonesia misalnya, Google bisa deteksi kalau kita di Amrik, Google akan kasih kita informasi di Amrik.
  • Milikilah telpon seluler abad kini, yet tidak perlu yang tercanggih, cukup untuk akses ke internet, peta, foto, dan telpon. Bayar tagihan tepat waktu ya dan tahu bagaimana mengakses wifi gratis kalau pas data habis. Bikin video boleh banget, asal tahu buka internet juga kaliiii….
  • Simpan dokumen di satu tas, biar kalau ada apa2, seperti bencana alam, bencana RT, bencana tidak jelas lainnya, itu tas langsung bisa disambet dan kabuuuurrr ke tempat aman. Definisi dokumen penting : paspor negara kita. Kartu identifikasi lain. Akte kelahiran, ijazah sekolah. Dari sekian dokumen penting ini yang paling penting buat imigran, ya PASPOR. Istilahnya kalau kita punya paspor di tangan, dokumen2 lain can be left out.
  • Selalu sisihkan uang untuk diri kita sendiri, minimal cukup untuk tiket pulang (sendiri atau sama anak), atau untuk bisa hidup sendiri tanpa pasangan. Biarpun kita tidak kerja misalnya, sisihkan uang belanja sedikit demi sedikit untuk darurat. Simpan uang ini bersama2 dengan dokumen penting yang saya jelaskan diatas. Mau angka yang pakem? Minimal $1000. Dan..oh…Uang tunai masih diterima koq buat alat pembayaran di SEMUA tempat.😊
  • Perhatikan kota tempat kamu tinggal. Dimana bisa nemu polisi, dimana rumah sakit, dimana pemadam kebakaran. Tahu rute jalan utama, rute bis, rute kereta (kalau ada). Cara nelpon taksi tradisional gimana. Jangan cuma tahu mal doang. Please deh.
  • Selalu tanamkan di diri, kalau kita sendirilah yang harus bisa menolong diri kita. Minta bantuan boleh banget, tapi coba jangan membiasakan bikin heboh atau panik orang lain.
  • Polisi, aparat keamanan lainnya tugasnya menolong dan melindungi kita. Hormati mereka.
  • Jangan menyalahgunakan sistem deh alias nge- abuse. Karma loh!

Tinggal di negara baru jelas bikin keder ya.

Tapi bukan berarti kita jadi goblok.

Eh maaf duh kasar amat yaa bahasanya. Jadi malu deh saya…

Orang Indonesia konon santun perkataan dan perbuatannya, ayo tunjukkan dong!

Apalagi kita di negeri orang.

Setuju kan?!

Sekedar mengingatkan, cara kita berbicara, pilihan kata2 yang kita pakai itu cerminan diri kita sendiri loh. 😊

Catatan : bukan belagu, hal2 yang saya tulis diatas itu karena kebetulan saya baru tinggal disini 14 tahunan, punya pengalaman lumayan lah: pernah nelpon 911, 3 kali, sekali karena minta tolong, takut karena pas pasangan lagi mabok, takut salah satu dari kita jadi gelap mata. Pas polisi datang, mereka baik sekali dan menolong menengahi argumen kami berdua.

Saya juga pernah kabur ke tempat aman karena merasa di verbally abuse. Abuse itu macam2 ya, ada fisik, ada perkataan, ada keuangan, bahkan seks. Apapun bentuknya, namanya ya tetap abuse.

Masalah kabur bermodal paspor negara asli (dan tiket lah), saya tahu itu bukan mustahil karena saya punya kenalan yang melakukannya. Hari ini saya masih ketemu dia, besoknya dia sudah lenyap. Dan dia minggat bersama anaknya.

Yang jelas secara umum, saya selalu merasa aman melapor ke polisi.

Meskipun saya tidak pernah memakai layanan kedutaan Indo untuk hal2 lain selain urusan paspor, saya merasa aman karena saya tahu mereka ada.

Jangan takut bertanya sana sini, karena dengan bertanya kita jadi tidak goblok. 😜

Hidup Glamorku di Amrik

Tinggal di Amerika buat banyak orang itu ibarat mimpi jadi kenyataan, menang lotere milyaran lah.

Banyak orang-orang yang bela-belain akan melakukan apa saja buat bisa hijrah ke sini.

Konon nih..hidup di luar negeri itu serba enak….

Benar atau tidak siiih??

Mau tahu keglamoran hidup di Amrik?

  • Tinggal di Amrik, artinya kita harus bisa berbahasa Inggris. Keren dooongggg…. halah…siap2 untuk dipandang sebelah mata, dicemooh karena aksen kita yang terdengar asing. Jadi coba buang mental “bahasa Inggris saya jelek”, mending langsung ikutan kursus bahasa Inggris kalau memang niat tinggal disini
  • Jangan selalu harapkan kalau kita bisa mudik setiap tahun (meskipun pengharapan orang-orang ke kita, kita seharusnya mudik setiap tahun). Kalau kebetulan Mas bulenya wis royal, banyak duit ya bisa -bisa saja mudik tiap tahun. Atau kita pribadi kelebihan uang yang bisa disisihkan until ongkos mydik. Tapi pada kenyataannya tidak semua pendatang bisa dengan manisnya mudik ke Indo setiap tahun. Saya termasuk contoh imigran kere. Sejak hijrah 2005, baru 2x balik ke Indo.

Kalau ada yang gatel nanya “emang situ gak kerja apa?” Jawabnya, Memang kalau saya kerja kamu pikir gaji saya berapa gitu.

Ini termasuk juga saat ada musibah di tanah air, 2x saya cuma bisa nangis waktu ortu meninggal, karena saya di sini dan GAK MAMPU pulang. Sedih? Banget. Cuma mau gimana lagi, gak mungkin kan bayar ongkos pesawat pakai bulu ketek?

  • Jauh dari sanak saudara dan jangan mengharapkan bakalan dikunjungi. Saya orangnya ternyata tipe “gak apa-apa dan gak minta apa-apa”. Selamat pindah, saya tidak merengek-rengek minta dikunjungi sanak saudara, secara tidak murah ya. Lagian juga saya orangnya males ngerepotin…kalau ada yang punya rejeki lebih pas main ke Amrik, kebetulan “lewat” tempat saya, kalau mau ketemuan ya monggo. Pernah beberapa kali saya koq bego nya ngarep dikunjungi, sempet minta dikunjungi pula…tapi ternyata saya tidak masuk daftar “penting untuk ditengok” …ya wis. Gak apa-apa.
  • Jangan harapkan bantuan dari tanah air…(jauh aja!!) Dulu di Indo, duit kurang minta ortu. Sakit minta dikelonin ortu. Di sini siapin mental buat MANDIRI. Saya ngelahirin ya berdua sama laki, setelah melahirkan kalau temen2 di Indo dikelonin sejuta helpers saya ya do it yourself Anak sakit ya ditungguin sendiri, suami di operasi ya ditungguin sendiri, mobil mogok di tengah jalan, suami di negara lain, ya dorong.

Tapi…jangan keder ya…gak usah terlalu dipikirin juga.

Bantuan datang dari berbagai bentuk lah. Gak ada saudara, selalu ada orang-orang di sekitar kita yang gak akan sungkan-sungkan akan menolong kita.

Kayak waktu mobil saya di tabrak lari, untuk ngebenerin saya harus punya $500. Buat ukuran keluarga saya saat itu, uang segitu gak kecil ya…

Dilalah dapat sumbangan dari strangers….

Ada kebakaran di rumah, tetangga punya alat pemadam kebakaran, sehingga api bisa dipadamkan sebelum unit pemadam kebakaran datang

Gak ada mobil, ya naik sepeda, atau jalan kaki, atau naik bis

Gak ada ortu ato mertua, atau kakak, adik buat jagain anak, ya bayar daycare atau sitter atau teman/tetangga yang baik hati.

Ngomong-ngomong, kondisi “glamor” yang saya paparkan di atas gak selalu berlaku untuk semua imigran loh ya.

Banyak juga koq teman-teman Indo yang Alhamdulillah rejeki mereka bagus dan berlimpah, bolak balik Indo-Amrik mah gak masalah…

Yang sering dikunjungi keluarga dari Indo.

Tulisan di atas sebagian besar ya hal-hal yang saya alami sendiri, yang saya pikir2 gak apa2 lah dibagi,

Dengan harapan bisa membuat pembaca yang berminat hijrah ke Amrik agak membumi dan gak selalu melayang di negeri kayangan atau berangan-angan setinggi langit ketujuh ☺

Gimana? Siap mental?

‘Teman-teman’ Kita di Amerika Saat Susah Menimpa

Tinggal di Amrik dan bersuami bule tidak selalu seperti dongeng Cinderella.
Tidak sedikit cerita sedih wanita Indonesia di luar negeri, yang terkatung-katung, yang ditinggal, yang mengalami kekerasan rumah tangga, dan sebagainya

Untuk itu kita harus selalu jaga diri dan tahu kemana harus ‘pergi’ atau melapor saat keadaan yang tidak diinginkan terjadi.

Ini saya mau berbagi pengetahun sedikit tentang tempat-tempat ataupun layanan masyarakat umum untuk kita :

  • Sebagai warga negara Indonesia, perwakilan kita di negara Amrik adalah kedutaan besar Indonesia.  Di Amerika, karena negara besar, selain kedutaan, Republik Indonesia juga memiliki konsulat jendral di beberapa negara bagian.
    Fungsi kedubes/konjen ini adalah perwakilan negara Indonesia untuk melayani warga negara Indonesia yang tinggal di negara asing. Dari masalah urusan lapor diri, urus paspor, urus visa sampai ke masalah pelik yang menyangkut perlindungan diri kita.Jadikanlah kedubes/konjen Republic Indonesia sebagai ‘teman’ kita.screenshot_20180113-193321402598832.png

    Di Amrik, Republik Indonesia punya 1 kedutaan besar, yaitu di Washington DC, dan beberapa lokasi konsulat jendral:

    • Indonesian Consulate in San Francisco, United States

      1111 Columbus Avenue
      San Francisco , CA 94133

      Phone (1415) 4749571

      Email consulate@indonesiasanfrancisco.net
      Web Site http://www.kjrisfo.net
      Web Site http://indonesia-sanfrancisco.net

    • Indonesian Consulate in Hawaii, United States

      1001 Bishop Street, ASB Tower, Suite 2970
      Honolulu , HI 96813

      Phone (1808) 5313017

    • Indonesian Consulate in New York, United States

      325 East 38th Street
      New York, NY 94133

      Contact Hasan Kleib
      Phone (1 212) 9728333

      Email ptri@indonesiamissionny.org
      Web Site http://www.indonesiamissionny.org

    • Indonesian Consulate in Los Angeles, United States

      3457 Wilshire Boulevard
      Los Angeles, CA 90010

      Phone (1213) 3835126

      Email kjri@kjrila.net
      Web Site http://www.kjrila.net

    • Indonesian Consulate in Houston, United States

      10900 Richmond Avenue
      Houston, TX

      Phone (1713) 7851691

      Email kjrihouston@prodigy.net
      Web Site http://www.indonesiahouston.net/Formulir_Visa2.pdf

    • Consulate General of Indonesia in Chicago, United States

      211 West Wacker Drive
      Chicago, Illinois 60606

      Contact Mr. Daulat H Pasaribu
      Phone (+1) (312) 9201880

      Email generalinfo@indonesiachicago.org
      Web Site http://www.indonesiachicago.org

  • Suicide Hotline – tidak perlu mengernyitkan dahi dengar kata bunuh diri. This a real thing.  Kalau anda lagi benar-benar putus asa, kepingin nangis, mau curhat tidak bisa, tidak tahu kemana, terpikir mau mengakhiri hidup, cari nomor hotline ini, gratis, bisa ngobrol sepuasnya selama-lamanya sampai kita tenang. Tidak perlu malu, gengsi.
  • Perlindungan Kekerasan Rumah Tangga
    Dulu waktu saya tinggal di kota kecil, pas lagi jalan keliling keliling kota, tidak sengaja lihat rumah kantor kecil bertuliskan Women Center.  Bersyukur sekali saya koq lihat rumah kantor itu, karena ternyata saya membutuhkannya.Kekerasan rumah tangga itu bisa terjadi ke diri kita.  Abuse atau perlakuan semena-mena pasangan itu tidak semata-mata harus fisik loh ya, ini termasuk perlakuan lewat perkataan maupun tindakan non fisik, misalnya tiba-tiba menutup tabungan bersama kita dan suami tanpa bilang-bilang, tidak lagi mau memberikan uang, mengata-ngatai kita ‘jelek’ lah, tidak berguna lah dan sebagainya.Sebagai perempuan kita harus sadar hak kita sebagai pasangan, tidak usah sungkan-sungkan lari atau lapor ke tempat ini .

    Cari di mesin pencari ‘domestic abuse’ di setiap kota pasti ada fasilitas ini.
    Banyak tempat-tempat yang bahkan menyediakan shelter – tempat tinggal sementara untuk kita yang melapor. Shelter ini lokasinya rahasia, jadi si penyiksa tidak akan bisa menemukan kita, bahkan polisipun tidak akan memberitahukan lokasi kita kesiapapun meskipun kita mengijinkan.

    Jangan takut, kamu tidak sendiri!

  • Al Anon
    Saya pernah tulis sebelumnya, ini adalah ajang pertemuan mereka-mereka yang hidupnya dipengaruhi oleh pecandu alkohol. Karena sifatnya yang ‘tidak beridentitas, setiap anggota boleh dibilang berjanji akan tutup mulut tidak akan memberitahu siapapun tentang keberadaan kita di pertemuan

 

  • Tidak punya tempat tinggal?
    Setiap kota di negara bagian setahu saya ada fasililtas non profit yang bisa menolong . Waktu saya tinggal di Bozeman, Montana, saya merasa tertolong sekali dengan adanya HRDC (link https://www.thehrdc.org/)Anak saya bisa ikut pra TK, gratis karena suami kehilangan pekerjaannya (dan boleh dibilang kita hidup di bawah garis kemiskinan)
  • Food Stamp atau voucher makanan
    Nah food stamp ini atau dikenal dengan SNAP adalah fasilitas dari pemerintah (layanan-layanan diatas yang saya tulis, itu fasilitas dari organisasi-organisasi non profit)Saya, syukur Alhamdulillah belum pernah (dan mudah-mudahan tidak pernah) memakai fasilitas SNAP. Tapi kalau memang kita perlu, ya tidak ada salahnya koq untuk ambil fasilitas ini.Untuk informasi lebih lengkapnya baca disini : https://www.fns.usda.gov/snap/eligibility


    screenshot_20180113-2004182118780721.png

    Untuk masalah makanan bisa juga hubungi ‘Feeding America’

    screenshot_20180113-2003111148859087.png

  • County Clerk
    Selalu cek dimana lokasi kantor county clerk, dari sini kita bisa diarahkan ke layanan masyarakat lain yang mungkin kita perlukan : seperti layanan hukum.Kalau ada masalah hukum dan kita butuh pengacara, tapi kita tidak mampu, pemerintah setempat punya layanan hukum gratis untuk kita.   Istilahnya legal aid atau bantuan hukum.
  • Google
    Gunakan telpon pintar kita untuk mencari hal-hal penting juga, jangan cuma untuk postingan di  media sosial.’Google’ ibarat ‘Tuhan’ kecil lah, karena apa-apa,  ini itu, sebagian besar bisa ditemukan lewat meng-Google.Tempat-tempat yang saya tuliskan diatas sangat mudah ditemukan lewat pencarian di Google.

    Hidup di Amerika bisa sangat menantang, melelahkan dan membuat putus asa,
    jangan kehilangan harapan, semua ada jalan keluarnya!

 

 

PROSES MASUK KE AMERIKA – TANYA JAWAB

Sampai detik ini artikel saya “Proses Masuk Ke Amerika” yang paling buanyak di baca, juga yang paling banyak menjadi bahan pertanyaan teman-teman pembaca.

screenshot_2018-01-11-19-19-292067209615.png

Mungkin tulisan saya kurang mudah dimengerti atau gimana , karena sering kali pertanyaannya : kalau bukan sudah ada di tulisan, sudah saya jawab di bagian komentar.

Jadi saya putuskan membuat artikel khusus tanya jawab – dimana saya kumpulkan pertanyaan-pertanyaan yang sungguh amat sering diajukan pembaca

Sanggahan : isi artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi di tahun 2004-2005, riset lewat situs terpercaya di internet.  Mohon selalu di cek kembali, tidak bertanggung jawab atas kesalahan pengertian di artikel ini.

Ini tanya jawab Proses masuk ke Amrik, adalah tanya jawab proses kita sebagai  sebagai pasangan resmi warga negara Amrik.

T = Tanya J = Jawab

  1. Tanya : Saya punya pacar orang Amrik , kita rencana mau nikah……

    Berbeda dengan visa kunjungan, visa kerja ataupun visa lain-lainnya, visa untuk kerabat atau calon kerabat dari seseorang WN Amrik itu dikategorikan ke dalam visa imigrasi.
    Ada 2 visa yang ditawarkan oleh imigrasi USA atau USCIS alias United States Citizenship and Imigration Services : visa tunangan (fiance visa) dan visa pasangan (spouse visa)

  2.  Apa beda visa tunangan dan visa pasangan?

    Visa tunangan adalah visa yang dikeluarkan oleh USCIS kepada tunangan WNAmrik, yang artinya mereka belum menikah dan akan menikah di AmrikVisa Pasangan adalah visa yang dikeluarkan oleh USCIS kepada pasangan resmi WNAmrik yang telah menikah (dalam hal ini telah menikah di Indonesia)Jadi jenis visa yang kamu mau ambil tergantung rencana kamu menikah dengan si WNAmrik : nikah di Amrik or nikah di Indo
  3. Bagaimana cara mengajukan visa tunangan atau visa pasangan?

    Kamu harus masukkan formulir imigrasi yaitu formulir I-130 Petition for Relative
    Sepanjang proses imigrasi akan ada formulir-formulir tambahan yang diminta oleh pihak imigrasi sebagai bagian dari proses imigrasi. Tapi itu petisi yang utama.
    Selalu gunakan nara sumber resmi yaitu https://www.uscis.gov/
    Dari situ klik di ‘FORMS’ lalu klik di I-130, keterangan lengkap ada di halaman I-130.screenshot_2018-01-11-19-32-38280794773.png

  4. Dokumen apa yang di perlukan dalam formulir?

    Masalah dokumen yang kudu dilampirkan itu bisa ditemukan di halaman 6 di: 
    Instructions for Form I-130 (PDF, 233 KB) ,

  5. Buku nikah harus dilegalisir?

    Yang saya mengerti keharusan buku nikah dilegalisir ini lebih ke aturan pihak Indonesia, bukan aturan imigrasi Amrik. Alasan dibalik legalisir buku nikah ini adalah pihak Indonesia tidak menyimpan foto kopi buku nikah kita. Jadi dilegalisir adalah untuk pembuktian pernikahan kita kalau buku nikah asli kita hilang.Dan juga untuk berjaga-jaga dipertanyakan saat kamu sudah tinggal di Amrik oleh pemerintah lokal.Catatan : saya tidak melegalisir buku nikah saya.
  6. Apa yang harus dipersiapkan saat wawancara

    Informasi mengenai ini itu wawancara bisa ditemukan di situs kedutaan besar Amrik (https://id.usembassy.gov/), ikuti saja tautan yang ada disitu, nanti kalian akan ketemu :screenshot_2018-01-11-20-02-241686555465.png
  7. Ditanya apa saja sih saat wawancara?

    Wawancara itu pada dasarnya pengecekan langsung dokumen-dokumen yang kita kirim dengan ‘aslinya’ yang bersangkutan.
    Jadi ya akan ditanya nama, alamat, tanggal lahir, tempat kelahiran, nama orang tua dan sebagainya.Si pewawancara harus memastikan kalau yang berdiri di depan dia adalah orang yang sama yang mengajukan aplikasi untuk visa.Kecuali kamu fraudster ya tidak perlu khawatir!Kamu bisa baca masalah wawancara di tautan ini y a:

    screenshot_2018-01-11-19-57-25538144548.png

  8. Dimana kita harus terjemahkan dokumen kita?

    Masuk ke situ:https://id.usembassy.gov/, di bagian ‘Cari’ masukkan kata ‘translator‘, dari hasil pencarian teratas adalah daftar penerjemah yang diakui
    Waktu saya cari dan buka daftar penerjemah, ada 2.5 halaman:screenshot_2018-01-11-20-06-42-505415661.png
  9. Mbak, saya masih bingung ni gimana dong?

    Jangan bingung! kalau tho bingung ajak (calon) suami untuk selalu membaca informasi di 3 situs utama :
    Situs keimigrasian Amrik : https://www.uscis.gov
    screenshot_2018-01-11-19-26-09-1509215541.png

    Situs kedutaan Amrik di Indonesia (alias Jakarta) https://id.usembassy.gov/


    screenshot_2018-01-11-19-55-20-1026147605.png


    Situs informasi travel ini itu ke Amrik :https://travel.state.gov/content/travel.html – situs ini banyak ditemukan di dalam situs kedutaan Amrik, jadi ikuti saja ya.

    Catatan : tiga situs ini sudah CUKUP buat anda untuk mencari informasi tentang imigrasi, visa dll, jangan gunakan situs lain, karena kemungkinan besar bukan situs resmi imigrasi Amrik – saya sendiri pernah salah klik!!

    Kayaknya sudah cukup pertanyaannya ya?

    Kalau masih ada yang kurang, kasih komentar, nanti mungkin saya bisa tambahkan disini!

    Terima kasih! mudah-mudahan bermanfaat!

 

 

Arti Tinggal di Amerika Buat Saya

Saya harus bisa berbahasa Inggris lebih baik.

Untuk saya pernyataan diatas itu mutlak. Sebagai imigran, saya ngeh konsekuensi berimigrasi ke negara yang tidak berbahasa ibu saya, artinya saya harus belajar bahasa lokal di negara yang akan saya tinggal.

Untungnya saya cuma berimigrasi ke Amerika dimana bahasa mayoritas yang digunakan adalah bahasa Inggris. Kalau saya berimigrasi ke Jepang, atau ke Jerman atau ke Finlandia misalnya, kemungkinan besar saya akan nangis darah, karena harus belajar bahasa baru dari nol.

Saya memang sudah belajar bahasa Inggris dari mulai SMP – SMP negeri – dan ortu memasukkan saya ke kursus bahasa Inggris LIA – meskipun saya waktu itu belum cukup umur (masih SMP dan persyaratan masuk LIA jama itu, harus SMA), tapi saya ‘pura-pura bego’ ngaku anak SMA. Saya juga kerja di perusahaan yang bosnya orang Amrik, klien-klien juga banyak yang bule.

Jadi kemampuan bahasa Inggris saya tidak apa adanya.

Kenapa gitu saya merasa harus memperbaiki berbahasa Inggris saya setelah di Amrik?

Di sini ada stereotipe kalo imigran itu bloon, tidak bisa berbahasa Inggris, tidak punya kemampuan kerja , dan kelakuannya seperti parasit.

Saya mau mematahkan stereotipe itu.  Tidak rela deh di remehkan orang cuma karena saya imigran dan bahasa ibu saya bukan bahasa Inggris.

Lagipula menurut saya memang sudah adabnya lah kalau kita tinggal di negara lain, kita harus belajar budaya lokal.

Tul tidak?

Secara pribadi saya juga malu kalau kalimat bahasa Inggris saya cuma terbatas :

  • I love you
  • I love my husband
  • I have the best husband
  • I miss my husband
  • Honey
  • You are the best
  • dan kalimat-kalimat lain yang agak-agak mirip

Lagian kan, kita berinteraksi bukan cuma sama suami kita saja…

Jadi yuk…kalau mau tinggal di Amrik, belajarlah bahasa Inggris!

 

Proses Menjadi Warga Negara Amerika

Di tahun 2015, saya ‘ngeh’ kalau tahun depan kartu penduduk tetap (Permanent Resident Card aka Green Card) saya akan habis, artinya saya punya dua pilihan, memperbaharui kartu penduduk tetap saya atau mengajukan permohonan menjadi warga negara Amerika.

Jadilah saya baca-baca situs USCIS lagi untuk mengetahui biaya masing-masing proses. Biaya pengajuan menjadi WNA itu $680 termasuk cap jari sementara biaya memperbaharui kartu penduduk tetap itu $450, beda $230. Yang WNA cukup sekali, sementara yang kartu penduduk tetap , saya harus bayar lagi setelah habis masa berlakunya.

Pikir-pikir, koq males ya kalau di pikiran selalu harus ingat-ingat masa habis berlaku si kartu bersama-sama dengan dokumen pemerintahan lainnya yang harus diingat untuk di perbaharui : SIM, registrasi mobil, paspor, lah. Belum lagi, memikirkan biaya yang pastinya akan lebih tinggi 10 tahun mendatang? kalau saya pas lagi tekor gimana?

Ya wis lah…diputuskan saya kalau tahun ini saya akan ajukan permohonan jadi warga negara Amerika!

Kartu Penduduk tetap saya itu akan berakhir di bulan Maret 2016, saya hitung mundur 6 bulan – karena baca di USCIS 6 bulan sebelum kartu habis masa berlakunya, kita boleh mulai proses perbaharui – untuk kasus saya proses menjadi WNA. Bulan September 2015 saya jadikan patokan untuk memulai proses pengajuan WNA saya.

Saya juga mulai menabung jauh-jauh hari -$680 tidak sedikit buat ukuran saya!

Masuk bulan September 2015, syukurlah saya punya cukup uang untuk membayar biaya naturalisasi, dan saya juga mulai mengisi formulir N-400 yaitu formulir naturalisasi.

Dokumen N-400 ini ada 21 halaman, sebenarnya tidak ribet untuk mengisi dokumen ini, isiannya ya hal-hal ‘yang mendasar’ seperti alamat rumah, tempat kerja dll. Tapi, buat saya, formulir ini yang ada bikin riweh, karena :

  1. Untuk alamat : selama 10 tahun di Amrik, keluarga kami pindah tempat tinggal 5 kali lebih dan tidak selalu mencatat tanggal kepindahan.Jadilah saya kudu bongkar-bongkar jurnal bahela, bolak balik lihat Facebook lintas waktu untuk dapatkan tanggal.
  2. Untuk pekerjaan : tidak terlalu heboh seperti mengisi alamat, saya pribadi ‘cuma’ harus menulis 5 tempat kerja berbeda, lagi-lagi masalah tanggal yang bikin pusing.
  3. Sejarah keluarga suami : idem ditto, lupa tanggal ini dan itu!

Waktu akhirnya selesai, huurah banget rasanya!!

Tanggal 12 September, saya beli cek dari bank untuk membayar biaya naturalisasi sebesar $680 dan tanggal 14 September saya kirim dokumen saya pakai UPS.

Saya memang sengaja pilih untuk kirim lewat jasa kurir, karena sempat ada pengalaman buruk menggunakan jasi pos biasa.

Nah waktu saya kirim ini, sempat bermasalah dengan petugas UPS. Di USCIS, secara spesifik diberikan 2 alamat yang berbeda tergantung bagaimana si pemohon akan kirim : lewat pos biasa atau menggunakan Express Mail atau kurir. Saya pilih lewat kurir (UPS).

Waktu saya di toko UPS, entah kenapa si petugas ‘ngotot’ mengasih saya Priority Mail, dia ngotot kalau itu sama dengan express mail dan dia bilang kalau pakai UPS mahal.

Pertama saya nurut, tapi waktu saya balik ke rumah dan cek langsung di situs pos Amrik, ternyata beda, jadilah saya balik ke toko UPS dan minta di ganti dengan kurir. Masalah saya bukan di harga, tapi saya ‘ngerti’ banget kalau urusan dengan imigrasi, kalau kita tidak mau kasus kita tertunda, ya harus ikuti aturan, Tidak maulah saya dokumen saya dikembalikan cuma gara-gara si petugas UPS ngotot gak jelas. Saya sempat jengkelnya minta ampun dengan si petugas UPS ini!! Please deh ah!

Tanggal 18 September 2015 saya terima surat dari USCIS kalau mereka sudah terima formulir yang saya kirim. Lega! berarti dokumen tidak hilang dijalan! Di surat pemberitahuan tertulis kalau mereka terima dokumen saya tanggal 16 September 2015.

Tanggal 2 Oktober 2015, saya terima lagi pemberitahuan dari USCIS, kali ini undangan untuk cap jari di lokasi USCIS di kota saya tanggal 15 Oktober 2015.

Nah waktu saya mau siapkan dokumen untuk cap jari ini, saya baru ngeh kalau kartu penduduk tetap saya koq tidak ada ya????? Hadwwweeeh!! mau nangis rasanya! cari ke sana ke mari, ubek lemari ini itu, tetap tidak ketemu. Pasrah lah saya kalau kartu PR saya HILANG!!!

Gimana dong???!! Masa saya harus ajukan permohonan penggantian kartu PR – yang ongkosnya $450??!!!

Nangis segugukan saya….panik tidak karuan. Dapat uang dari mana???

Dengan bantuan Google, saya coba cari ‘jawaban’ via internet……dari yang saya baca, ada perespon yang bilang kalau tidak perlu mengajukan permohonan penggantian kartu PR, tapi cukup buat laporan polisi tentang kehilangan laporan ini dan bawa laporan tersebut sebagai bukti.

Baiklah, itu yang saya akan lakukan! saya pikir, saya ambil resiko proses naturalisasi saya ditolak, tapi yang jelas saya tidak punya extra $450!

Untungnya saya punya kopi kartu PR saya di komputer, berwarna dan bisa saya cetak. Sementara saya buat laporan polisi, saya cetak juga kopi kartu PR saya.

Pembuatan laporan polisi itu paling lama 3 hari, saya lapor hari Kamis tanggal 8 Oktober 2015 – harusnya saya bisa cetak online lewat kontraktor yang kerja sama dengan polisi Louisville , eh waktu saya lihat hasilnya, loh, koq tidak tertulis nomor kartu PR saya di laporan???!! ya tidak ada gunanya lah!!

Saya telpon lagi ke kantor polisi, di laporan asli saya tercantum jelas nomor kartu PR saya, berarti si kontraktor yang ngaco!! SEBEL!! Untunglah saya bisa ambil sendiri laporan ybs di kantor polisi langsung. Jadilah hari Senin, saya ke pusat kota Louisville untuk ambil laporan polisi, cuma bayar $0.10! Puih!

Ya sudah, yang penting laporan kehilangan ada di tangan!

Di hari H untuk cap jari, saya komat kamit berdoa semoga tidak ditolak gara-gara tidak punya kartu PR!

Jadwal yang diberikan oleh USCIS itu jam 11:00 am, saya datang sekitar 40 menit sebelumnya, dengan hati-hati saya bilang ke petugas kalau kartu PR saya hilang tapi saya perlihatkan foto kopi berwarnyanya. Si petugas bilang ‘This is a good copy! I just need another ID please! HAIYAAAAAAAAA!! leganya!!!

Urusan cap jari ini lumayan cepat dan saya tidak terlalu lama menunggu! Sekitar jam 2 saya bisa balik ke tempat kerja lagi. Di sesi ini, petugas mencap pemberitahuan saya dan juga memberikan saya buku beriskan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan di langkah selanjutnya , yaitu wawancara.

Tanggal 19 Oktober 2015 saya terima pemberitahuan berikutnya dari USCIS, yaitu harus datang untuk wawancara. Pemberitahuan pertama , saya diberikan jadwal wawancara hari Selasa tanggal 1 Desember 2015, tapi kemudian saya terima 2 pemberitahuan lainnya dari USCIS. Yang satu isinya pembatalan tanggal wawancara 1 Desember, yang kedua jadwal wawancara dengan tanggal baru yaitu hari Jumat tanggal 4 Desember 2015.

Apa saya belajar gitu? Jelaslah!

Saya tidak tahu banyak tentang sejarah Amerika dan saya juga tidak mau gagal di tahap wawancara!

Hari wawancara, saya datang sekitar 30 menit sebelum jadwal yang ditetapkan 1:00pm. Hadweh…kali ini koq lama ya menunggunya dan ada beberapa pengunjung lain yang sudah menunggu sebelum saya datang.

Ada mungkin sekitar satu jam saya menunggu sebelum saya akhirnya di panggil.

Grogi? Jelas! Bukan cuma karena takut tidak bisa menjawab pertanyaan, tapi juga karena status hilang kartu PR tetap menggantung di kepala!

Pertama saya ditanya petugas,nama, tanggal lahir, alamat dsb.

Lalu saya diminta membaca kalimat dan menulis kata : the people

Selanjutnya saya diberikan 10 pertanyaan dan petugas tidak akan memberitahu saya apakan jawaban yang saya berikan itu benar atau salah. (yaaaaaaaaaah…tidak bisa belajar dari kesalahan dunk????!!)

Tidak semua pertanyaan saya ingat, yang jelas saya ditanya :

  1. Siapa penulis dekralasi kemerdekaan
  2. Siapa Presiden
  3. Dari partai apa
  4. Partai politik apa di Amrik
  5. 3 negara bagian pertama yang masuk dalam USA

Hasilnya? Yay! Saya dinyatakan luluss!

Saya sempat keder waktu petugas tanya kemana kartu PR saya? Waktu saya jawab apa adanya, petugas reaksinya santai-santai saja, dia berikan saya formulir untuk saya bawa ke acara sumpah warga negara sebagai pengganti kartu PR yang hilang.

Tada!!!

Satu langkah lagi!!!

Dari selesai wawancara, saya tunggu sebulan sebelum saya cek kasus saya online.

O iya, di situs imigrasi USCIS itu, kalau kita sedang dalam proses keimigrasian, bisa buat akun untuk lihat tahapan / progres selanjutnya.

Di akun yang kita buat, tinggal masukkan nomor tanda terima – yang ada di semua pemberitahuan dari USCIS dan kalau di klik, akan muncul status terbaru kita dan juga bisa lihat tahapan yang sudah kita lampaui.

This slideshow requires JavaScript.

Sempat panik karena koq setelah sebulan lebih saya belum terima pemberitahuan lagi dari USCIS, padahal sebelumnya pemberitahuan USCIS relatif cepat.

Status terakhir itu ‘wawancara dijadwalkan’. Lah?wong sudah selesai wawancara??!! kumaha???

Akhirnya tanggal 14 Januari 2016, status saya berubah !

Oath Ceremony Will Be Scheduled
We placed you in line for your oath ceremony and will send you a notice for Receipt Number ***********, with the date, time, and location of your oath ceremony. You should receive your notice within 30 days of its mailing date. Please follow the instructions in the notice.

Tanggal 19 Januari, pemberitahuan yang saya tunggu-tunggu tiba!

Saya dijadwalkan untuk menghadiri acara sumpah kewarga negaraan tanggal 29 Januari 2015 jam 9:30 am di perpustakaan di pusat kota!

Tadinya saya tidak terlalu pusing mau pakai baju apa, eh terus ada teman lama yang menyapa di FB, ternyata dia juga menunggu hal yang sama dengan saya, dan dia tanya ” Kamu pakai baju apa ?”

Wah….pakai baju apa ya?????? Saya koq jadi ‘tertantang’ juga…..yang langsung kepikiran adalah mau pakai batik……trus ada teman kerja juga yang sempat bilang ‘kamu pakai merah, putih dan biru?’

Jadilah semalam, saya obrak abrik koper, nemu kain jarik batik yang tidak pernah dipakai sebelumnya, kebetulan warnanya biru….ingat-ingat, punya baju renda warna biru, trus ada ikat pinggang besar merah…dan untuk warna putih apa dong?? oh iya! saya kan punya kalung putih!!

Waktu nyoba si kain..gimana caranya biar si kain bisa saya pakai tanpa di jahit ya??? tadinya mau diikat, cuma koq kelihatan gendut amat dan tidak rapih???

Pikir punya pikir, dengan bantuan 2 peniti, satu tali pinggang dari baju lama, saya ‘aksen’kan si kain jadi rok berlipat…..siplah!

Warna merah, putih dan biru mewakilkan negara Amerika saya tampilkan di atasan saya, sementara negara ibu, Indonesia saya wakilkan lewat bawahan batik.

1454030654251

Merah, Putih Biru = Amerika ; Batik = Indonesia

Jadilah hari ini , Jumat tanggal 29 Januari 2016, saya diambil sumpahnya untuk menjadi warga negara Amerika, bersama-sama dengan 139 individu lainnya dari 45 negara!

Di surat pemberitahuan ditulis kalau acara mulai jam 9:30 am, lokasinya di Perpustakaan Louiville di jalan 301 York aka pusat kota.

Jam 9 kurang, kami sekeluarga tiba di lokasi – sudah banyak orang-orang menunggu di tempat yang sama

Jam 9 pintu perpustakaan dibuka

Jam 9:30 am pendaftaran di mulai, petugas mengecek surat pemberitahuan dari USCIS dan kartu PR partisipan dan masing-masing diberikan bendera Amerika kecil, amplop putih yang berisi :

. Masing-masing partisipan diberikan nomor kursi tertentu, saya dapat nomor 91 – 3 baris dari depan panggung. Sip!

Jam 10:00 am pemohon, keluarga dan teman-teman mulai memasuki auditorium

Jam 11:00 am acara dimulai, dibuka oleh Hakim Federal Yang Terhormat Larry King.

Dilanjutkan dengan lagu Star Spangled Banner, kata pembukaan dari beberapa pejabat negara.

Dan ditutup dengan penyerahan dokumen naturalisasi.

Yang saya senang adalah saat kepala imigrasi menyebutkan negara-negara partisipan kali ini, mulai dari Algeria sampai Vietnam, saya satu-satunya yang dari Indonesia.

Berhubung kelaparan dan juga harus balik ke tempat kerja saya tidak foto banyak-banyak di lokasi. Maaf ya..jadi kurang ‘meriah’ tulisannya…he….he….he..

Tiba di tempat kerja saya, rekan-rekan sekerja merayakan hari jadi saya dengan memberikan saya kartu, balon bintang Amerika, coklat dan rangkaian bunga yang cantik sekali!

Bos dari tempat kerja yang satu lagi memasang status dengan menge-tag saya di FB bersama rekan-rekan lainnya.

Terharu juga saya dengan kebaikan hati teman-teman ‘Amerika’ saya!

Resmilah saya menjadi warga negara Amerika, tapi seperti kata hakin ganteng, menjadi warga negara Amerika artinya saya patuh dengan aturan pemerintah Amerika, tapi saya tetap orang Indonesia dengan budaya Indonesia yang saya bawa.

Saya adalah orang Indonesia berkewarganegaraan Amerika!

naturalizationcertificate-001

Proses Masuk ke Amerika

Baca juga : PROSES MASUK KE AMERIKA – TANYA JAWAB

Di tulisan saya ini, teman-teman akan temukan banyak tautan (link) ke situs di luar blog saya, yang berguna untuk ereferensi teman-teman yang ingin tahu lebih detail proses masuk ke Amrik.

Waktu saya kenal dengan calon suami yang warga negara Amerika (2003)dan tahu akan menikah,  kita di hadapkan dua pilihan. Menikah di Amerika atau menikah di Indonesia. Pilihan ini menentukan tipe visa yang akan saya dapat  harus (calon) suami ajukan. 

Kalau menikah di Amerika berarti calon suami harus ajukan petisi untuk visa tunangan; keuntungan visa tunangan ini, jangka waktu pengajuan aplikasi notabene relatif lebih cepat didapat dan juga kita bisa tinggal langsung dengan pasangan, karena kita sudah berada di Amerika (untuk menikah dan tinggal bersama).

Resikonya adalah kalau tiba-tiba si calon ada musibah atau masalah sehingga pernikahan tertunda, padahal masa berlaku visa tunangan itu cuma 6 bulan, belum tentu visa nya bisa diperpanjang. Atau tiba-tiba calon berubah pikiran, membatalkan pernikahan sementara kita sudah di Amrik seorang diri, tidak punya tiket untuk balik ke Indonesia.

Karena kami putuskan untuk menikah di Indonesia, artinya saya akan diberikan visa pasangan (spouse visa) yang prosesnya lebih lama dibanding dengan visa tunangan.

Resiko visa pasangan ini adalah kami tidak bisa langsung hidup bersama sebagai pasangan (kecuali memang kamu sudah punya visa turis misalnya). Hal ini sudah kami bahas bersama-sama, dan saya pribadi tidak masalah ‘ditinggal suami setelah menikah’, karena saya terbiasa wara-wiri sendiri atau dengan teman-teman kantor.

Untuk menikah dengan orang Indonesia, si warga negara Amrik harus ke Kedutaan Besar Amerika untuk urus masalah administrasi: menandatangani formulir boleh/bisa/bebas untuk menikah. (formulir dan keterangan lebih detail bisa dilihat di sini.-bandingkan dengan arsip yang saya punya)

Di akhir tulisan, saya bagi juga arsip-arsip yang kebetulan masih saya simpan

Tapi ingat loh, ini dokumen-dokumen jaman kuda :2003, ada kemungkinan tidak berlaku lagi, meskipun ada beberapa hal yang masih sama.

Dan kita pilih jalur legal alias sesuai hukum keimigrasian Amerika. 

Nah, setelah kami menikah di Jakarta, Indonesia, Suami balik ke Amerika, segera ajukan petisi untuk mensponsori relatif saya, sebagai istrinya untuk imigrasi ke Amerika (Formulir I-30).

Salah satu persyaratan di formulir ini adalah dia harus membuktikan kalau dia berpenghasilan cukup untuk menghidupi kami berdua di Amerika dan kami berdua juga harus melampirkan bukit-bukit kalau kami sah menikah di Indonesia. (kartu nikah dan surat keterangan menikah)

Jadi waktu itu saya dari Indonesia sibuk mengurus terjemahan bahasa Inggris surat nikah kami di penterjemah yang diakui oleh Kedutaan Besar Amerika. Untungya buat saya, salah satu dari penterjemah tinggal di komplek yang sama dengan saya. Jadi saya tidak perlu repot jauh-jauh ke kota (saya tinggal di pinggir kota gitu loh) 😉

Saya harus kirim dokumen tersebut ke suami, yang oleh suami akan dilampirkan bersama-sama dengan formulir I-30.

Seingat Saya proses pengiriman dokumen ke imigrasi Amerika itu paling tidak dilakukan 3 kali. Setiap kali dokumen di kirim, Suami akan mendapat notifikasi tentang dokumennya. Diterima atau ada kekurangan lampiran. Dan seingat Saya kita harus membayar paling tidak 2 kali biaya keimigrasian – yang tidak murah. ($300)

Proses -pengajuan visa dari mulai pengiriman dokumen hingga visa dikeluarkan –ini juga berlangsung cukup lama – minimal 6 bulan hingga 12 bulanan atau lebih.

Saya baru satu tahun lebih akhirnya mendapat visa pasangan (spouse visa). Terus terang cukup menjengkelkan dan melelahkan hati. Karena selalu ada orang-orang usil yang bertanya ‘Koq masih di Indonesia? Kapan visanya keluar? dan seterusnya.

Sampai-sampai ada yang menggosipkan kalau Saya dikibuli si bule, atau cuma di kawin kontrak dan ditinggal. (menghela nafas panjang).

Visa saya keluar tanggal 1 Februari 2005 dan berlaku hingga 31 Januari 2007.

visaimigran

Saya berangkat ke Amerika tanggal 26 Maret 2005.

stampairport

Visa ini adalah kunci untuk saya masuk ke negara Amerika. 

Nah setelah masuk ke Amerika, Saya segera ajukan penggantian status (formuliar I485), yang merupakan awal dari proses selanjutnya yaitu mendapatkan kartu penduduk tetap (Permanent Resident aka Green Card).

PR seperti namanya adalah dokumen resmi yang membuktikan kalau saya adalah penduduk tetap Amerika yang artinya saya tidak lagi perlu pusing mengurus visa untuk keluar masuk Amerika karena saya sudah PR- bukan turis lagi lah- dan juga memberikan saya hak-hak lainnya seperti layaknya warga negara Amerika.

Penggantian status ini memudahkan Saya untuk bekerja dan menetap dengan legal di Amerika tanpa tergantung dari visa.

Dengan pergantian status, meskipun saya belum memiliki kartu PR, saya sudah berhak untuk bekerja secara sah. Dari pergantian status ini, saya mendapat nomor sosial yang artinya saya boleh bekerja secara legal (dan membayar pajak tentunya)

Nah, hukum keimigrasian Amerika itu berubah-ubah.

Sekitar 20 tahun lalu, pasangan non Amerika yang menikah dengan warga negara Amerika otomatis mendapat kartu penduduk tetap. Yang ada, banyak pernikahan bohong-bohongan, dimana imigran-imigran hanya memanfaatkan warga negara Amerika untuk mendapat si KTP.  Mungkin karena ini lalu hukum keimigrasian Amerika berubah.

Sewaktu Saya mengajukan petisipun, dalam waktu sekitar 6 bulan, hukum keimigrasian berubah lagi. Kebetulan Saya berkenalan dengan teman yang juga menikah dengan orang Amerika, suaminya boleh mengajukan petisi dari Indonesia – waktu masa Saya tidak boleh.

Rekan Saya itu mendapat visa relatif lebih cepat, tapi kartu penduduk tetap yang dia dapat masa berlakunya lebih pendek dibanding yang Saya dapat. (PR Saya berlaku 10 tahun, dia berlaku 2 tahun).

Lumayan riweh lah dan melelahkan hati, tapi yang jelas sekarang kami tenang. Karena tidak perlu pusing memikirkan ijin tinggal, bekerja, mebayar pajak dan sebagainya, karena semua sesuai hukum yang berlaku.

Untuk masalah imigrasi Amerika, gunakan link ini ya.

Jangan terkecoh dengan situs imigrasi US yang nongol lewat pencarian Google, selalu gunakan http://www.uscis.gov

Cara mengisi formulir I-30 bisa dibaca di sini

Mudah-mudahan cerita Saya ada gunakan, tapi ingat loh, setiap kasus – tergantung dari visa yang di dapat untuk masuk ke Amerika, proses imigrasinya berbeda.

Yang sama : lakukanlah sesuai dengan hukum yang berlaku ah!

Arsip 1 : langkah-langkah yang kudu dilakoni untuk menikah dengan wn Amrik, baik menikah di Indo atau menikah di Amrik :

marriedinusindo

Karena saya menikah secara Islam, saya juga kudu cari penghulu yang bisa berbahasa Inggris, kalau tidak salah saya dapat referensi dari tempat menikah : Masjid At Tin, Taman Mini Indonesia Indah.

Ini arsip janji suami dalam bahasa Inggris :

 

husbandpledge

Arsip 3 : Pengucapan penerimaan menikah

penghulu

Arsip 4 : Surat keterangan dari Kedutaan Besar Amerika : ijin untuk menikah di Indonesia

formembassy