suka duka

Selamat Idul Fitri

Hari ini, tanggal 10 April 2024, di Amerika, rekan2 yang muslim merayakan hari Idul Fitri.

Seru gak? Ya gak seseru di Indonesia pastinya.

Di Amrik boleh dibilang orang muslim itu minoritas ya. Apalagi kalau tinggal di kota kecil , lebih berasa lagi sepinya.

Meskipun di banyak kota2 di Amrik, sudah banyak bisa kita temukan mesjid2, tapi ya gak seperti di Indonesia pastinya.

Kalau di kota Louisville, masyarakat muslim lumayan banyak sik, di daerah saya tinggal saja ada 2 mesjid yang lumayan besar.  Kalau gak salah ada 12 mesjid total di kota Louisville,KY.

Biasanya kalau buat shalat Eid, dilakukan di hotel atau di balai sidang di pusat kota.

Teman2 yang muslim disini seperti halnya di Indo ada yang bikin acara open house di rumah , undang teman2 sesama muslim lainnya.

Makanan pun komplit loh, seperti di Indonesia.  Ada lontong, ada sayur   santan, opor ayam, sambal ati ampla. Seru lah.

Belum lagi kue2 keringnya. Nastar? Ada dong?! Kue keju. Sip. Kue Putri Salju.

Berlebaran di Amrik itu tertolong banget sama teman2 yang mau repot buat mengkreasikan suasana lebaran.

Di Louisville pun sama. Rata2 teman2 Indonesia yang tinggal disini dan merayakan Idul Fitri pintar masak dan memang mereka mau repot2 membuat makanan dan cemilan dari scratch.

Heboh nya gak kalah lah.

Saya sendiri gak doyan masak dan gak demen royo-royo. Gak cuma Idul Fitri loh, Natal, Tahun Baru saya  gak into banget. Dari jaman masih tinggal di Indo sampai tinggal disini.

Kalau diundang ya Alhamdulillah. Gak diundang ya Alhamdulillah juga

Saya perhatikan, jaman sekarang ucapan Idul Fitri lebih beragam ya. Kalau dulu cuma Minal Aidin Wal Faizin sekarang bisa macam2.  Dan gak salah juga sik, pemahaman makna Idul Fitri bisa bamget berbeda2 untuk masing2 individu

Teman2 tahu gak kalau cuma di Indonesia loh tradisi memaafkan di hari Idul Firi. Di kalangan masyarakat muslim beda negara gak ada tradisi maaf2 an.

Coba deh Google ucapan selamat Idul Fitri vs 50 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2024 dalam Bahasa Inggris

Saya pribadi lebih cocok dengan versi non Indonesia.  Bukannya blagu loh ya…menurut saya lebih realistis saja dan lebih klop dengan pengertian saya akan makna Idul Fitri..

Saya satu favorit saya adalah

Eid Mubarak!

May this special day bring peace, happiness, and prosperity to everyone.

Selamat Hari Raya! Semoga hari spesial ini membawa kedamaian, kebahagiaan, dan kemakmuran untuk semua orang

Buat saya hari Idul Fitri (ataupun hari festive lainnya) buat berbagi kesenangan sama SEMUA ORANG, bukan cuma muslim saja sik…

Happy Eid Peeps!

Jangan lupa berbagi kebahagiaan, kemakmuran kepada semua.

Salam cinta dari saya

Penulis yang dibesarkan secara Islam

Tidak Seindah Yang Dibayangkan

Apa tuh?

Ya  kehidupan imugran Indonesia di Amrik gitu…..

Maunya kan kita berfikir kalau tinggal di Amrik itu

Asik punya pasangan bule, kaya, romantis, bisa jalan2, punya anak blasteran pasti kece, gak usah kerja, kalau tho kerja gaji dolar dong.

Imajinasi tersebut juga didukung dengan postingan2 di berbagai media sosial kan.

Foto2 sana sini di tempat plelisiran. PDA, pamer barang2 yang dibelikan pasangan dari mulai tas LV sampai mobil Porsche. 

Karena memang yang “laku” ya hal2 seperti itu juga kan?

Saya pun pas kawin sama orang bule Amrik ya gak mikir yang susah2. Meskipun saya gak mikir segitunya, tapi memang jujur saya gak “ngeh” akan kesulitan2 yang akan saya alami.

Nah makanya disini saya mau cerita tanpa tedeng aling2 tentang hal2 yang gak selalu manis dan bahkan seringkali menyakitkan.

Teman2 siap bacanya?

Yukkk….

MUDIK KE INDONESIA ITU TIDAK DIJAMIN

Maksudnya? Ya tidak semua dari kita bisa selalu mudik teratur.

Loh gimana? Kan mau tengok keluarga? Orang tua? Iya bener. Idealnya mudik setiap tahun gitu kan? 3 bulan lamanya.

Saya gak bilang kalau itu mustahil loh ya. Saya pribadi kenal beberapa orang Indo yang bisa mudik ke Indo ibarat pergi ke Bandung dari Jakarta.

Tapi kalau saya lihat2, golongan seperti itu cuma segelintir. Kebanyakan ya gak bisa.

Selain saya sendiri juga mengalami kenyataan ini, saya perhatikan banyak teman2 lain mengalami hal yang sama juga.

Banyak hal ya yang bikin kita gak bisa mudik segampang itu.

Masalah klasik pertama ya soal duit lah. Lagi2 kenyataannya pasangan bule kita gak semuanya tajir atau pintar kelola uang atau rela menghabiskan uang buat mudik si pasangan Indo.

Contoh saya. Sudah di Amrik 18 tahun lebih, saya cuma bisa mudik 2 kali. Dan semuanya saya harus nabung jauh2 hari.

Mudik pertama, anak masih bayi, tiket masih murah. Semua gaji kerja 3 bulan saya simpan buat beli tiket.

Mudik kedua, beli tiket itu dari hasil kerjaan saya yang kedua. Saya minta jam kerja di tambah dan seluruh pemasukan ya buat beli tiket.

Saya bisa kumpulkan SELURUH gaji karena saat itu saya ada pasangan yang membayar biaya kehidupan sehari2.

Kebayang kan kalau kita nya lajang atau orang tua tunggal. Atau punya anak banyak.  Berarti harus beli tiket lebih banyak dong.

Dan juga pengeluaran bukan cuma di tiket saja kan? Harus mikir biaya pas di Indonesia juga.

Gak semua dari kita punya keluarga di Indonesia yang bisa buat tempat menginap atau traktir kita selama di Indo kan. Artinya harus mikir biaya akomofasi, transportasi, makan, hiburan.

Masalah klasik kedua adalah waktu.

Kalau kitanya tidak kerja kantoran, mau cuti berbulan2 ya gak masalah ya. Tapi kalau kita pribadi ataupun pasangan kita kerja, rata2 pegawai disini cuma dapat libur 2 minggu.

Belum lagi kalau punya anak2 usia sekolah, kita harus atur waktu pas mereka libur sekolah. Yang berarti juga harga tiket bisa jadi lebih mahal, karena pas musim liburan.

Mau ambil cuti lebih dari 2 minggu mungkin bisa kalau kita sudah bekerja bertahun2, beberapa perusahan memberikan jatah luburan lebih banyak atau bisa juga ambil cuti tapi resikonya gak dibayar. (Di Amrik , beberapa perusahaan memperbolehkan pegawainya mengambil unpaid leave artinya ya boleh cuti tapi gak digaji)

Mudik kedua kali karena saya kerja dan anak usia sekolah, saya cuma bisa pulang 2 minggu. Saat itu anak saya masih di SD, jadi bolos 2 minggu masih gak “ngefek” lah.

Itu pun saya harus minta ijin dari sekolah anak saya.

Masalah2 lainya?

Dua hal diatas sik yang paling utama kalau saya perhatikan. Kendala2 lain yang mungkin kita2 hadapi bisa dari pasangan yang gak memperbolehkan kita pergi sendiri sementara ybs gak mau pergi bareng kita.

Alasan phobia lah, cemburu lah. Bahkan ada loh saya pernah dengar cerita kalau pasangan si bule gak suka kalau kitanya mudik. Jadi dilarang gitu? Sedih kan?

Jadi gimana dong kalau saya mau mudik teratur?

Saran saya

Kalau belum nikah nikk..coba diskusikan masalah mudik ini. Lihat reaksi si bule.

Kalau sudah nikah dan tinggal di Amrik, ya  ya menabung lah.

Kalau teman2 bekerja, coba nabung minimal $50 tiap gajian.

Kalau teman2 ibu rumah tangga , punya akses ke rekening bersama ya sama, nabung juga. Sisihkan tiap kali pasangan yang bekerja gaijan.

Sekian dulu tulisan saya kali ini.

Kenyataan2 pahit lainnya akan dilanjutkan si tulisan berikutnya yaaaa….

Nonton Balet Yuk!

Seumur2, baru tahun 2022 lalu saya nonton balet.

Salah satu dari banyak hal yang saya janji ke diri saya sendiri adalah beranikan mencoba hal2 baru yang saya gak pernah jalani. Bahkan hal2 yang saya mungkin gak tertarik, saya janji ke diri sendiri kalau saya tetap mau coba.

Pas di Indonesia saya gak pernah nonton balet  Saya tahu ada sanggar balet Namarina, tahu pebalet Indo yang beken jaman itu, Linda Hoemar. Kalau ada pertunjukkan balet pasti di Gedung Kesinian Jakarta di kota. Sudah itu saja tahunya.

Nah pas pindah ke Amrik juga gak jadi nonton balet langsung sik, karena gak kepikiran saja. Kota pertama saya di Amrik kota kecil dan juga saya punya anak kecil. Masih sibuk urus anak dsb.

Baru di tahun 2022, itu pertama kalinya saya pergi nonton balet

Pertunjukkan balet pertama yang saya tonton itu yang organisir Louisville Ballet Company.

Cerita yang diadaptasi adalah cerita Sleeping Beauty. Lokasi pertunjukkan di teater Brown , teater lama dan bersejarah di kota saya.

Pertunjukkan balet kedua yang saya tonton itu Nutcracker di akhir tahun 2023. Biasa kan acara liburan natal, tahun baru cerita Nutcracker pasti keluar.

Panggung Nutcracker

Pertunjukkan balet ketiga yang saya hadiri itu di selenggarakan oleh World Ballet dengan mengambil cerita Swan Lake. Lokasi pertunjukkan di teater Louisville Palace yang seperti Brown theater juga salah satu teater bersejarah di kota Louisville.

Di acara Sleeping Beauty dan Nutcracker penonton diberi buku, cuma di acara Swan Lake penonton di beri QR code yang isinya brosur digital  buat dibaca di telpon masing2.

Secara umum di semua pertunjukkan balet, pengunjung diberikan buku yang disinya untuk menjelaskan penonton adegan2 yang akan disajikan. Di buku ybs juga ada keterangan tentang semua penari balet dan tokoh yang mereka bawakan di pertunjukan.

Bukunya seperti ini:

Dari tiga kali nonton pertunjukkan balet, akhirnya  saya baru deh agak2 ngerti “gres” nya.

Ibarat nonton konser musik, terutama musik klasik, pengunjung tahu simponi2 apa yang akan dimainkan. Ada Mozart, Chopin, Beethoven dst. Yang mbedakan dan yang bikin pertunjukan musik iti beda ya dikeahlian pemain instrumennya.

Sama dengan pertunjukan balet. Biar ceritanya sama, classic western fairy tales tapi cara penyampaian cerita, koreografer, latar belakang musik, kostum, dekorasi panggung dan ya pastinya keapikkan penari2 baletlah yang bikin kita bisa kesengsem sama satu grup balet dibanding yang lain.

Contohnya.  Dari ketiga pertunjukkan balet yang saya nonton, saya paling kesengsem sama acara yang diselenggarakan sama World Ballet.

Ternyata World Ballet ya kelasnya memang lebih oke lah dibanding Louisville Ballet yang nyelenggarain 2 pertunjukkan balet yang saya tonton sebelumnya.

Panggung Swan Lake

Setelah 3 kali nonton acara balet ini tips dari saya

1. Pertunjukkan selalu mulai tepat waktu

2. Datang ke tempat acara minimal 30 menit sebelum acara mulai. Selain untuk mikirin: parkir, antrian masuk, beberapa penyelenggara menyediakan photo booth.

Saya mah pasti dong foto2 an.  Masalah  potret lucu2an ini ada yang gratis dan kita fikasih link buat ke foto dimana hasil foto ada bingkai dengan judul acara baletnya, ada yang pakai abang2 pemotret plus artis  yang mewakilkan tokoh utama di cerita , dimana kita harus bayar foto kita.

Pas di acara Swan Lake yang agak unik adalah sebelum pertunjukkan si pebalet pakai kostum putih, di tengah2 pertunjukkan saat istirahat si penari balet pakai kostum hitam.

Memang di cerita Swan Lake ada tokoh yang  berganti karakter gitu..

Foto booth Sleeping Beauty
Foto booth Swan Lake, pakai penari balet yang berdandan sebagai tokoh utama

Dan juga di Amrik, lumrah kalau di acara2 seperti ini ada jualan minuman ( Saya biasanya gak minum ya..secara gak ada teh botol 😉).

3 . Bacalah buku yang disediakan sama penyelenggara sebelum pertunjukkan dimulai. . Karena dengan membaca buku ini, kita jadi tahu lah apa yang lagi dimainkan di panggung.

4. Sebelum pertunjukkan mulai, ke toilet dulu gih..pipis.

5. Acara balet selalu ada jeda / rehat. Pengunjung bisa ke toilet, pesan minum atau ya foto2.😇

6. Pakai baju apa kak? Saya lihat2 pengunjung2 lain kebanyakan memang pakai baju cantik2 ya. Saya pribadi memang senang dress up jadi kalau ada acara2 seperti ini saya pilih pakai baju terusan. Yang jelas ya jangan pakai leggings/hoodies/sweatpants/sweatshirt kaliiii

Mau nonton balet lagi gak? Mau tapi mau cari pebalet lainnya.

Tapi secara pribadi saya lebih suka nonton Broadway ya? Lebih seru gitu?

Teman2 lebih pilih mana?

Balet?

Teater?

Orkestra?

Alkohol, Minum dan Pesta

Minggu lalu, teman saya ada acara kantor di New Orleans, Louisiana, saya diminta manut nemenin dia, jadilah saya pergi.

Maklum yang namanya acara penghargaan, setiap malam ada makan malam yang disediakan perusahaan dimana minuman alkohol termasuk di dalam menu.

Saya kurang ngerti juga gimana aturannya, tapi yang jelas setiap makan malam, ada bar terbuka. Dimana peserta boleh order minuman beralkohol menggunakan tiket yang disediakan kantor dan kalau tiket sudah habis, boleh order lagi tapi ya bayar.

Hari Rabu malam, makan malamnya di ruangan di hotel dimana peserta ambil makanan ala prasmanan. Pas duduk di meja, ada pelayan yang berkeliling membawa botol anggur dan menawarkan ke setiap meja. Saya memang ambil sekali, tapi ya sudah, gak nambah lagi…sementara teman2 kerja teman saya selain ambil minuman anggur, mereka juga order ke bar.

Hari Kamis malam, kita pergi ke rumah makan. Nah disini, lebih parah dari malam sebelumnya, karena ini beneran yang namanya minuman alkohol mengalir seperti air. Yang ditawarkan pertama-tama itu anggur merah, lalu ada anggur putih, lalu ada cocktail….

Astaga, saya lirik ke kanan, lirik ke kiri, semua orang boleh dibilang terus menerus menegak minuman alkohol. Pasangan di kiri saya order cocktail ada kali 5 kali , pasangan di sebelah kanan saya negak anggur merah dan putih bergelas-gelas. Gak beberapa lama, pasangan sebelah kanan, mulai cekakak cekikik keras2, pasangan sebelah kiri, saya lihat matanya mulai memerah. Haduh….ini apaaan siik??

Saya cuma minum anggur putih, itu juga setengah gelas langsing gak habis dan ditambah saya minum air putih bergelas2.

Malam terakhir, malam Jumat, ini acara gala nya ceritanya. Jam 4 teman saya sudah di undang buat kumpul2, jam 6 cocktail hour, jam 7 mulai acara gala, dan lagi2 ya alkohol dimana2.

Saya koq mules ya? Menurut saya pemandangan orang2 mabok ya gak menarik saja gitu…

Gak tahu juga apakah kemulesan saya itu karena saya dibesarkan secara Islam dimana minum minuman beralkohol itu dilarang? Atau karena pengalaman pahit saya punya pasangan yang alkoholik dimana saya mengalami betapa menjijikannya kondisi orang mabok?

Sejujurnya , saya dari SD sudah kenal yang namanya alkohol. Wong almarhum bapak selalu dapat parcel setiap lebaran yang isinya Johnny Walker, Martini. Kalau kita pergi ke Singapura, jaman bahela itu, yang namanya kulkas hotel isinya penuh dengan botol2 alkohol kecil.

Almarhum ibu memperbolehkan anak2nya cicip alkohol dari dari parcel2 lebaran yang kita terima. Begitupun dengan alkohol2 imut di hotel pas kita jalan2, coklat isi alkohol juga bukan hal yang aneh buat saya. Saya inget banget botol dan bau Johnny Walker dan Martini.

Pas sudah kerja, saya punya teman dekat yang hobi minum, gak cuma satu orang, ada beberapa orang.

Tapi anehnya saya gak minum. Kayaknya alasan gak minum saya jaman dulu itu lebih karena larangan agama.

Tapi setelah saya lebih berumur, alasan saya gak minum bukan semata2 karena agama sih, karena saya koq lihatnya alkohol gak bikin senang hati sih? Dan memang saya gengsi banget deh masalah mabok.

Kalau ditanya, apa saya punya minuman beralkohol di rumah? Ya punya. Apa saya pernah bikin cocktail? Ya pernah. Apa saya minum alkohol ? Ya minum, tapi ya sekali sebulan juga belum tentu. Apa saya pernah tipsy? Pernah 2x dan rasanya malu2 in.

Saya gak keberatan minum, tapi beneran saya sangat membatasi konsumsi alkohol saya. Kalau saya merasa sudah ngantuk dikit atau melayang2 ya sudah saya stop, gak minum lagi…

Dengar cerita teman2 baik itu teman bule maupun teman Indo, yang namanya mabok koq gak ada keren2 nya ya?

Muntah lah. Pingsan lah. Teriak2 lah. Bikin onar. Belum lagi bikin orang lain susah, kudu ngegotong2 yang mabok? Belum lagi kalau mau di lihat dari segi medis. Dari mulai bikin kulit kering, berat badan naik, kadar gula naik, liver rusak dan efek2 lainnya. Belum lagi masalah harga! Minuman alkohol gak murah kan.

Gak tahu ya…saya gak lihat minum itu sesuatu yang seru, menyenangkan, menggembirakan?

Jadi ya itu, saya sampai sekarang ya gak merasa minum (alkohol) itu perlu. Dalam arti saya gak akan bilang ‘Let’s go out for a drink’ .

Dan menurut saya koq agak2 naïf kalau ada orang yang bilang mereka bisa ‘kuat’ minum. Karena buat saya sebagian besar orang ya sebetulnya sih gak kuat minum, cuma mereka berasumsi sendiri. Kuat minum secara fisik (dalam arti gak muntah, gak pingsan) belum tentu kuat mental dan pikirannya deh?

Sering dengar kan kecelakaan fatal akibat drunk driver? Itu kan karena si peminum merasa mereka ‘kuat’ dan gak terpengaruh alkohol, dan mikir mereka bisa nyetir, padahal otak sudah gak lagi berfungsi……

Gak tahu ya…beneran deh, buat saya minum alkohol sampai kelewatan itu ya gak appealing lah.

Sebetulnya buat apa ya minum itu?

Saya kebetulan nemu postingan di IG tentang minum dan penggunaan substance lainnya

Sakit

Yang namanya sakit dimana-mana pasti gak enak ya. Lebih gak enak lagi yang namanya sakit dan kita hidup sendiri, gak enaknya dobel deh!

Saya hari Minggu lalu mulai bersin2 seharian. Ah kena flu kali? Secara cuaca juga lagi gak enak kan? Maklum musim dingin. Jadi saya gak terlalu khawatir.

Hari Senin pas libur, saya malah sempat kongkow2 sama teman2. Pas hari Selasa eh koq gak enak badan lagi ya? Jadilah saya telpon tempat kerja kedua saya bilang kalau saya sakit. Besoknya saya tambah gak punya energi, tapi paksain kerja , karena ada wawancara yang gak bisa di undur.

Hari Kamis, saya tepar. Kepala saya sakitttt nya minta ampun, dan tenggorokan rasanya terbakar, tapi masih sedikit bisa tengok kerjaan, yang ada sama bos, disuruh istirahat. Masalahnya saya gak bisa tidur, karena ya itu tenggorokan, sakit kepala dan ingusan! Hadeuhhhh….

Terakhir kali tenggorokan saya kayak terbakar seperti ini, saya kena Covid. Jadilah saya tes pakai test at home kit….dan ternyata benar, saya kena covid. Lagi2 saya gak bisa tidur nyenyak padahal sudah minum Nyquill.

Hari Jumat, ternyata saya belum merasa lebih baik yang ada malah lebih berasa lemas, ya sudah saya ambit cuti sakit lagi. Kali ini saya benar2 gak ada energi sama sekali. Cuma bisa rebahan di tempat tidur.

Yang paling gak enak pas sakit dan hidup sendiri kayak saya itu adalah, semua jadi terbengkalai. Ya cucian piring, ya cucian baju dan yang paling berat adalah masalah makan.

Kita tahu kan kalau yang namanya lagi sakit, harus paksakan makan makanan yang bergizi buat bantu tubuh kita ngebangun imun buat ngelawan si virus di badan. Apalagi covid gini.

Ya gimana mau makan, wong berdiri sama susah? Pas hari Kamis, saya terpaksa pesan makan lewat DoorDash, kayak Gojek gitu lah. Cuma kan gak bisa terus2an ya. Mahal aja!

Tapi pas hari Jumat, saya paksain masak sup ayam. Ada ayam beku di kulkas ya sudah saya cemplungin ke panci pakai irisan jahe sebanyak mungkin. Teman saya juga berbaik hati, nge-drop nasi bungkus ala Padang yang dia masak sendiri.

Hari Sabtu saya bikin teh jahe seharian. Lumayan sakit kepala sudah hilang dan tenggorokan tidak lagi berasa panas.

Hari ini, Minggu, berarti sudah seminggu ya sejak saya bersin2 gak jelas. Saya paksain banget bikin hearty meal.

Ayam hasil rebusan saya suwir2 dan dibumbuin pedas, oseng2 sayur dan bakwan goreng.

Selesai masak, makan, habis lah energi saya…

Saya rebahan dulu yaaaa

Terlihat Kaya Itu Penting?

Dari waktu masih tinggal di Jakara belum kawin sama bule, sampai saya tinggal di Amrik…saya perhatikan banyak sekali orang2 Indo yang tinggal di LN sepertinya harus menunjukkan betapa makmurnya mereka di Amrik.

Dari mulai fotoin mobil Porsche, bikin video buka bungkus tas Hermes, foto sehari2 harus pakai tas LV atau Gucci dan seterusnya….

Saya juga orangnya gak terlalu peduli sik dengan “keharusan” pakai barang2 bermerek tertentu.

Senang barang bagus? Ya senang. Contoh, kalau beli tas, saya pilih tas kulit, gak suka tas2 vinyl atau kulit sintetik dan memang saya akui tas kulit dari Itali itu lembut banget. Cuma apa harus beli bermerek? Ya enggak.

Saya gak belanja di H&M bukan karena merasa merek tersebut gak high end, tapi karena saya gak terlalu suka modelnya.

Demikian juga kalo saya beli baju2 Banana Republic, yang memang bukan high end, meskipun buat saya pribadi tidak murah, tapi saya suka model nya. Di tambah lagi saya kerja di situ.

Saya dikasih Michael Kors ogah banget. Gak suka sama modelnya. Di kasih Never Full nya LV mikir2, soalnya pasaran banget.

Mungkin juga karena ya saya memang gak mampu ya.

Pertanyaannya adalah

Kalau kita sebetulnya gak mampu beli barang2 luxury , apa kita harus maksakan beli barang2 tersebut supaya “diterima” ?

Supaya dilihat keren? Dipuja2 sama temen2, keluarga2 di Indo karena foto2 menenteng “barang2 investasi” berwujud tas, sepatu beralas merah, mobil bernama Eropa?

Sepertinya anggapan banyak orang itu kalau pakai barang2 bermerek, kita jadi lebih accepted? Naik “kasta” nya.

Kenapa koq gak ada tren Terlihat Miskin Tapi Kaya? Atau Biar Miskin Tetap Oke ?

Atau tren Be Humble?

Status simbol ternyata masih kuat banget ya di masyarakat Indonesia. (Saya fokus ke orang Indonesia soalnya saya gak terlalu tahu budaya lain sik. Tapi sepertinya hal ini gak kenal batas ras)

Tinggal LN = kaya

Suami bule = kaya

Tinggal di Amerika = keren

Saya mah jadi penonton saja deh…..

Yuk mari….

Makan Sederhana = Miskin?

Sejak saya pindah hidup sendiri, sehari2 saya memang banyak masak makanan tanpa daging. Kalau tho pakai daging, biasanya saya pilih ayam dan bukan daging sapi.

Sekali2 saya suka juga order dari rumah makan India dekat rumah. Biasany saya order nasi Biryani kambing. Soalnya males ngolah kambing….

Nah…

Anak saya suka ngeledekin kalau sejak saya hidup sendiri, saya jadi miskin dan makanan saya kebanyakan tahu, telur, dan sayur-sayuran

Dia gak salah sik…masalahnya tiap kali dia datang, saya masaknya ya itu…bihun goreng pakai tahu, sawi, wortel, kol, udon pakai bayam, pangsit siap jadi, atau nasi putih sama tahu goreng dan tumis sayur

Mana dagingnya? Gitu ya?

Sebetulnya saya bisa tambahkan protein hewani, cuma bahan2 mentah separti ayam, daging, udang, ikan itu saya simpan di lemari beku.

Yang paling cepat di bikin gak beku itu kan ikan2 an ya. Nah anak saya gak suka sama ikan. Jadi ya nasib dia cuma dapat tahu…🤣🤣.

Setelah saya perhatikan ya, saya merasa beruntung lahir sebagai orang Indo yang makanan sehari2 kita itu sederhana banget.

Oseng2 sayur, nasi, tahu, telor itu sudah komplit. Gak selalu harus makan ayam atau daging.

Buat teman2 yang tinggal di luar negeri ngerasain hal yang sama gak sik sama saya?

Belajar Berbusana

Saya senang sama yang namanya mode, tapi bukan masalah mode2 pakaian yang trendi di peragaan busana sik, lebih ke gimana cara berbusana yang apik, sesuai tempat dan waktu.

Almarhum ibu saya dulu itu wanita karir, setiap pagi saya melihat beliau memilih baju, tas, sepatu, perhiasan.

Saya ingat banget beliau paling hobi beli sepatu. Dan dia senang bahan2 kulit untuk sepatu dan juga tas2nya. Barang2 beliau tidak selalu bermerek ya, meskipun beliau ya punya beberapa tas Gucci dan Christian Dior.

Setelah saya dewasa, saya ternyata jadi senang memperhatikan masalah pakaian, fashion lah.

Yang jelas saya telat banget masalah ini, saya ingat teman dekat saya pas kuliah, dia sudah ke penjahit sendiri dan tahu mau dijahitkan model baju seperti apa. Saya jaman segitu mah gak tahu yang namanya cara berbusana keren atau sesuai proporsi badan kita.

Kalau lihat cara saya berpakaian pas saya muda sih…malu2in deh. 🤣🤣🤣

Semakin berumur, dan juga karena saya kerja di toko pakaian wanita, saya jadi tahu sedikit lebih banyak tentang cara berpakaian, istilah2 dalam bergaya busana mengkombinasikan warna, pola dll.

Ada 2 prinsip PAKEM dibawah ini yang saya adaptasi dalam hal berbusana saya sehari2

1. Gaya berbusana setiap orang beda2.

Coba belajar memahami proporsi tubuh kita dan apa yang nyaman kita pakai.

Contoh. Saya paling ogah yang namanya pakai legging atau hoodie, atau celana cargo.

Menurut saya gak feminin.

Tapi banyak teman2 yang kalau pakai semua yang saya sebut di atas dan kelihatan oke. Saya mah ogah. Tapi kalau teman2 nyaman ya gak apa2 juga

Atau saya tuh seneng banget gaya celana gombrang (wide legs) cuma ternyata gak semua celana gombrang cocok buat saya kadang saya jadi kayak Aladin, atau saya jadi “tenggelam”. Jadi saya harus pinter2 milih.

Baju terusan aka Jumper dengan bawahan melebar

Saya juga pengeeen banget bergaya pakai celana paperbag istilahnya. Celana yang pakai ikat pinggang trus kruwil2 di pinggang nya

Berkali2 nyoba. Gak bagus di proporsi badan saya, karena saya endut dibagian perut atas. ya sudahlah…nasib

2. Berpakaianlah sesuai waktu dan tempat atau acara

Beberapa orang ada yang menganut paham Berpakaianlah Sesuai Umur. Meskipun saya mengerti alasan dibalik pernyataan itu, saya pribadi gak terlalu setuju.

Saya lebih penganut prinsip berpakaian sesuai waktu dan tempatnya/acaranya.

Contoh.

Sesuai waktu :

Di musim dingin, ya saya gak akan pakai celana pendek, atau rok pendek meskipun dilapis dengan stocking misalnya. Saya tetap risih, dan juga menurut saya gak praktis.

Sesuai tempat/acara

Ada acara di taman terbuka dimana ada permainan yang bakalan lari2 ke sana ke mari, ya saya pilih pakai celana panjang supaya gak ribet. Saya antisipasi saya bakal jongkok lah, lari lah, duduk di rumput lah, ada angin, serangga dll.

Kalau saya pakai rok, males kan kalau sedikit2 harus pegangin rok pas ada angin kencang? Atau sibuk tepok nyamuk sana sini?

Pakai celana panjang atau jeans masih bisa kelihatan keren koq.

Di tempat kerja, tempat ibadah

Meskipun saya suka pakai rok pendek, cuma kenyataannya kadang saya harus jongkok, itu ya bisa2 pakaian dalam kelihatan. Saya ya gak mau lah.

Belum lagi saya kudu jalan dari gedung parkir ke gedung tempat kerja. Saya mikir keselamatan dan praktis.

Kadang kita pergi ke lebih dari satu tempat yang bertolak belakang jenisnya. Kayak minggu lalu saya ikutan tur setelah dari situ mau hiking, gak mungkin deh saya pakai baju terusan pas hiking?

Lebih baik saya bawa baju ganti deh, daripada saltum.

Buat mgeceng di castle lucu , tapi buat hiking di hutan gak cocok kaliii

Dari dua prinsip itu, saya pakai buat milih baju yang akan saya pakai.

Kalau teman2 gimana tips nya memilih pakaian sehari2?

Malas Berberes

Saya akui saja sejujurnya punya buanyaaak banget kebiasaan jelek.

Salah satu yang cukup parah adalah malas berberes dan bersih2 tempat tinggal.

Mana saya suka naruh barang tidak pada tempatnya, jadilah barang2 jadi berserakan dimana-mana.

Ada tas di ruang makan, botol minuman kosong di ruang TV, dan banyak lagi lah.

Sering kali ya tempat tinggal saya jadi berantakan.

Untungnya sik…saya lumayan sadar kalau mood saya kalau keadaan apartemen berantakan, saya jadi ngomel2 dan stres sendiri. Jadilah saya selalu paksain buat beberes.

Apalagi kalau ada teman yang bilang. Eh g mampir ya ke tempat elo.

Nah lo!??! Langsung secepat kilat sebisa mungkin saya beres2, meskipun sering juga teman2 harus menjadi saksi keberantakan saya.

Terus terang loh saya sering merasa kewalahan atau overwhelmed gitu, mana yang harus diberesin duluan, wong semua ruang kayak kapal pecah?

Berantakan abissss

Setelah hidup sendiri dan baca2 postingan tentang kesehatan mental, hidup sederhana, saya nemu langkah2 kecil yang saya terapkan pas puyeng karena apartemen berantakan sana sini

1. Saya pilih ruang yang paling gak terlalu berantakan. Alasannya. Ruang cepat di tata yang artinya saya bisa lihat progres cepat, mood saya juga cepat berubahnya.

Contoh. Bersihkan seluruh kamar mandi? Duh koq banyak amat? Ya sudah bersihkan dan beresin wastafel saja dulu

10 menit kemudian bisa koq rapihan

2. Saya paksain dari ruangan yang saya pilih, semua barang2 yang tidak pada tempatnya, saya langsung taruh pada tempatnya, bukan cuma mindahin ke ruang lain

3. Saya pilih kotak2 yang apik yang enak dilihat lah buat nyimpan barang2 sehingga biarpun kotak2 ini saya tidak masukka. Di ruangan tertutup tapi tetap emak dipandang mata

4. Saya tidak paksakan buat semua ruangan harus rapih sekaligus. Karena buat saya kalau saya maksa semua ruangan harus rapih saat itu juga, saya bakal senewen.

Untungnya karena tempat tinggal saya kecil, ruangan saya gak banyak : hallway pintu masuk, ruang TV, ruang cuci baju, teras, ruang kerja, ruang makan, dapur, kamar mandi, kamar tidur dan lemari baju.

5. Benerapa ruang, seperti dapur dan kamar tidur itu pun saya bagi lagi. Dapur saya terbagi atas area kompor, cucian piring, lemari penyimpanan makan. Jadi saya bisa cuma beberes bagian cucian piring dulu. Bagian2 lain bisa nanti.

Kamar mandi , bagian wastafel, bak mandi, WC.

Saya sendiri orangnya bukan yang super pembersih loh. Saya lebih santai akan ruangan berantakan.

Masalah lantai, hampir tiap hari saya harus sapu, karena bulu2 anjing saya kelihatan bertebaran.

Lantai dapur, apalagi kan. Namanya tempat masak, pasti ada makanan jatuh, tumpahan ini itu wuihhh..cepat kotornya deh.

Ya jadi saya paksain buat bersih2 dan beberes.

Kendala terbesar saya adalah ruangan yang terbatas. Ini juga jadi faktor utama saya pas me.pertimbangkan beli ini itu. Mau taruh dimana?

Dan setelah saya telaah lagi, mending saya punya ruang kecil dan terbatas. Karena punya tempat tinggal luas ternyata gak selalu menjamin kerapihan, gak menjamin kita jadi pinter ngatur barang2. Bisa2 malah jadi keteteran harus berberes ruang2 yang lebih banyak lagi.

Saya perhatikan, ada kali sebulan sekali, saya beberes gede2 an. Dalam arti keluarin sapu, vaccum debu, ngepel lantai berkali2, ngelap debu sana sini, bersihkan pintu kaca, gosok kamar mandi.

Capek? Ya capek lag.

Nah disini memang kan gak ada asisten seperti di Indonesia ya. Tapi disini kita bisa sewa jasa pembersih dan pengatur ruangan.

Yang jelas jasa pelayanan seperti ini tidak murah sik, minimal $100/jam dan minimum 2 jam. Dari mulai franchise seperti Minute Maid atau pebisnis lokal.

Lumayan dalem juga kan harus merogoh kantong?!

Tapi ya…kadang kita ya memang perlu dan gak apa2 loh sewa jasa layanan seperti ini. Apalagi kalau dari segi keuangan kita mampu.

Rumah bersih, teratur, kita gak usah capek, gak stres dan bagi2 rejeki juga kan?!

Teman2 pembaca ada tips beberes rumah yang bisa dibagi? Bagi dong saran2 nya siapa tahu berguna buat pembaca lainnya kan

Icip-Icip Makanan Malaysia Dimasak Bule Lokal

Minggu lalu, iseng2 saya gulir atas bawah Instagram, nemu postingan resto local masang ini

Menunya

Ihh..lucu juga kali yaaa.

Selain karena saya tahu tidak terlalu bamyak orang2 bule yang tahu Malaysia, kaget juga saya pas namu postingan ini.

Pun juga ya senang saja gitu ada yang berani nyoba buka Pop up jualan makanan Malaysia. Meskipun bukan Indonesia, ya tahu sendiri kan, dua negara ini kayak kakak adik dan memang dari hal makanan kita banyak kesamaan kan?!

Saya juga penasaran pengen tahu gimana si bule ini memasak masakan Malaysia berdasarkan pengalaman dia pas jalan2 ke Malaysia?

Buat saya ada bule (baca bukan Melayu) yang berani jualan makanan kita itu apa ya?.Surprising lah. Ya gimana gak bikin kaget, secara kan dasar makanan barat dan timur beda banget?. Dan antara kita yang penduduk asli vs pendatang, penerimaan kita dengan rasa makanan pasti beda lah.

Saya pergi ke acara ini, harapannya gak tinggi2 banget. Gak mungkin saja, saya ngarep rasa otentik si rendang. Gile. Saya pribadi pun gak berani masak rendang!?

Apa ya?.lebih ke apresiasi atas usaha si bule dan pastilah juga ingin tahu hasil masakan dese

Jadilah saya pesan tempat untuk acara itu.

Lokasi acara di tempat makan bernama Harvey’s Cheese & Nosh yang sehari2nya jualan keju.

Saya pesan tempat jam 7:30 PM lewat Open Table.

Menu di lokasi

Saya pesan Beef Brisket Rendang Buns, Chicken Satay Skewers, Malaysian Curry Laksa, Ramly Burger Special dan Es kacang

Eh…dikasih tahu sama pelayan kalau rendangnya habis baik yang sapi maupun yang jamur…duh..nangis daraaah deh. …

Eh untung tamu sebelah saya, mereka pesan Mushroom Rendang Buns dan berbaik hati bagi ke saya satu biji….dan berbahagialah sayaaaa kesampean nyobain rendang kreasi si bule.

Rasanya? Gigitan pertama , bau bumbu2 khas Asia Tenggaranya kuat banget. Gile. Berani juga ini bule pakai bumbu sekenceng ini yak? Enak? Lumayan. Beda rasa dengan daging2 bbq-an kentara banget

Masakan kedua yang datang adalah Halloumi Skewer , saya sendiri gak tahu Halloumi itu apa, ternyata sejenis keju. Enak? Kata teman saya sik enak? Saya kurang tertarik

Halloumi, Laksa, Es Kacamg Merah, Burger Ramly dan Sate Ayam

Laksanya saya bilang kurang medok. Yang saya suka adalah tahu pongnya. .

Es kacang merahnya enak, ada serpihan kacang tanah, agar2 hijau, lychee, kacang merah dan bola2 kuning. Ya kayak es teler gitu deh. Saya sih seneng2 saja. Kapan lagi makan es kayak beginian di resto disini?!

Burger nya kata temen saya okelah, yang bikin beda adalah telor dadar dan saos sambel

Sate ayamnya kalau saya bilang koq kurang berasa rendamannya gitu?! Empuk sik..cuma kurang kecap manis deh…ha…ha..ha.. Bumbu kacangnya juga samu mawon, kurang kecap manis.

Kesimpulannya?

Saya hargai lah si koki bule membuka kedai kagetan ini. Biar warga Louisville bisa icip2 makanan etnik lebih sering kan.

Mudah2an lain kali ada orang Melayu dong yang buka warung makanan Malaysia/Indonesia di sini?!

Sampai ketemu lagi yaaa