Cerita Saya

Kopi di Cangkir

Menurut saya, menyeruput kopi atau teh dari cangkir itu “sesuatu” banget. Ada kenikmatan sendiri, ada kepuasan yang berbeda.

Belum lagi pas kita menyendokkan gula, atau susu dan mengaduk dengan sendok metal. Suara benturan sendok dengan cangkir koq merdu rasanya.

Dulu pas tinggal di Indonesia, saya dan almarhum ibu hobi ngopi di Oh La La, order cappuccino dan croissant isi ayam.

Teman2 bingung kali ya. Masak sik cuma minum dari cangkir saja segitu “berjiwa” banget?

Mungkin teman2 tidak terlalu ngeh karena ya memang kalau di Indonesia, tempat2 ngopi, kebanyakan disajikan pakai cangkir ya , jadi ya biasa saja.

Nah di Amerika, yang namanya warung kopi, mayoritas kopi dan teh disajikan pakai….gelas kertas atau ya gelas plastik.

Maklum dari segi biaya kan mengurangi biaya cuci piring, listrik, air, resiko pecah, resiko pembeli luka dan ribet deh.

Jadi saya kalau ke tempat ngopi disini tuh kurang menikmati gitu. Maunya kan duduk2, sambil ngeliatin orang2 sliweran, mencium bau kopi atau teh dari cangkir yang bukaannya jelas lebih lebar daripada bukaan gelas kertas deh.

Nah..hari ini, saya dan teman2 kongkow ke tempat kopi baru di kota. Haraz Coffee namanya. Ini kopi franchise juga, tapi based dari negara Yemen.

Dari lihat dekornya saja , saya sudah kesengsem. Keren. Unik. Beda.

Lihat cemilan2nya, tambah saya terpesona, karena cemilan2nya bervariasi banget, gak cuma bagel, donut, scone, cookie.

Lihat jenis2 kopinya pun, keingintahuan saya tergelitik. Karena mereka menawarkan tipe minuman yang lebih etnik lah istilahnya

Saya pesan Saffron Latte, yang isinya 2 shot espresso, saffron dan madu.

Pas mereka bawaan kopi2 pesanan kita, ,wuiih…saya langsung kesengsem …

Saffron Latte dan Croissant ayam keju
Kopi Turki
Chai dan croissant almon
Kunafa cheese cake

Pakai nampan, cangkir besar, piring keramik dan sendok pisau metal….

Teman saya yang pesan topi Turki, disajikan komplit dengan teko dan cangkir ala2 .

Beneran loh….vibe nya beda deh sama minum dari gelas kertas. Dan juga sepertinya karena ini base nya dari Yemen, gaya mereka juga beda ya dengan gaya Amerika.

Kongkow Kopi

Kalau saya pribadi, lebih suka ke konsep warung kopi seperti ini. Yang nyaman, relaxing, chic, gak terlalu business like grab n go.

Kesimpulannya tempat kopi ini ahuy banget. Besok2 saya dan teman2 mau ke sini lagi !

Beberes Rumah

Hari ini saya minta libur dari kerja di toko. Pengen santai saja gitu pas hari Sabtu. Dari hari Senin sampai Jumat bangun pagi buat kerja, sekali2 pengen bersantai ria

Cuaca sudah mulai dingin, maklum deh sudah bulan Oktober, semalam ada peringatan kalau Sabtu pagi suhu akan jatuh ke bawah 0°C.

Ya sudah mumpung ada waktu, saya niatin mau ubah tataan ruang biar tanaman2 saya di teras bisa masuk ke dalam rumah

Beginilah hasil sebelum dan sesudah

Ruang TV dan Sofa

Ruang TV dan sofa yang tadinya menghadap ke pintu teras, saya ubah jadi menghadap dinding yang tanpa bukaan. Jarak TV dan sofa memang jadi lebih dekat, tapi tetap nyaman.

Pojokan Sepeda
Jadi dinding penuh tanaman

Di musim semi/panas, sepeda sengaja saya twruh menghadap ke pintu teras, biar ngeliat ke luar. Tapi dinding ini satu2nya dinding di apartemen saya yang kena sinar matahari. Jadi tanaman2 saya harus di dinding ini.

Tempat Olah Raga / Ngaso
Jadi tempat sepeda

Jadi sepeda saya pindahkam ke sisi yang sama dengan TV. Sengaja saya tempatkan sepeda dekat dengan TV biar saya bisa sepedaan sambil nonton TV atau pasang App fitness di TV.

Trus meja dengan pernak pernik dikemanain dong. Meja berikut karpet tutul2 saya pindahkan ke dekat dinding sebelah ruang kerja saya. Mudah2 an bisa bikin kaki agak2 hangat kan..

Ruang kerja
Ruang kerja, beda di karpet dan meja di kiri

Eng ing eng…

Seperti inilah tampak ruang TV saya dari arah dapur

Tempat saya tinggal itu kalau di Indo rumahtipe 75 meter persegi. Kalau buat saya sih cukup2 saja ya, gak repot bersihin, dan beberes.

Untuk mindah2 an barang, berikut ngepel, bersihin debu saya selesaikan 4 jam.

Kalau menurut kalian mending punya rumah kecil atau rumah gede?

Belajar Menembak

Setelah berkali2 ngomongin buat belajar menggunakan senjata api, hari ini saya mengiyakan ajakan teman saya untuk pergi ke arena menembak (shooting range)

Sebelumnya, teman saya sudah mengajari saya tentang hal2 mendasar tentang senjata api. Cara mengisi peluru, cara mengkokang, ukuran peluru, cara menggenggam. cara melihat target dan yang paling penting mengunci senjata saat tidak digunakan.

Seperti teman2 tahu, di Amerika yang namanya memliki senjata api adalah hal yang biasa. Mantan suami saya punya senjata, kebanyakan teman2 laki saya yang bule pun punya senjata.

Jadi pergi ke arena menembak adalah hal yang lumrah. Biasanya arena menembak juga merangkap toko senjata api dengan segala asesorinya dan kelas menembak.

Kami pergi ke arena menembak Range USA Louisville dan menyewa tempat untuk 1 jam. Untuk menyewa booth menembak, pengunjung membawa senjata dan peralatan menembak lainnya seperti peluru, penutup telinga dan kacamata pelindung (yang juga bisa di beli di toko).

Teman saya meminjamkan penutup telinganya, sementara dia cukup makai penutup telinga karet. Untuk kacamata pelindung, pelayan toko berbaik hati memberikan satu kepada kami tanpa biaya.

Kenapa gitu musti pakai penutup telinga dan kacamata pelindung?

Saat menembak, suara tembakan itu lumayan keras, apalagi suara dari senjata api berukuran besar (bukan pistol kecil). Jadi penutup telinga untuk melindungi pendengaran kita.

Kacamata pelindung, untuk melindungi mata kita kena pantulan casing dari peluru yang ditembakan.

Teman saya bawa 2 pistol (handguns).:Ruger Mark IV .22 dan the 9mm Glock G43.

Ruger Mark IV .22mm
9 mm Glock 43

Senjata yang saya gunakan adalah Ruger Mark IV. Peluru pistol ini lebih kecil dibanding Glock 43.

Awal mulai menembak, saya agak2 keder juga, tengsin kan kalau tembakan nyasar jauh dari target?

Belum lagi casing terpental balik ke badan saya beberapa kali. Dan casing itu panas loh! Haduh! Ada beberapa kali saya menjerit gara2 casing masuk ke baju!🙈

Setelah beberapa kali, saya mulai terbiasa dan malah jadi demen ya?

Saya sempat mencoba Glock 43, tapi saya kurang suka, karena lebih berat dan momentum tiap kali  abis menembak itu lebih besar dibanding Ruger Mark IV.  Kalau saya memegang pistolnya kurang erat/stabil, yang ada berasa banget terpentalnya.

Setelah selesai, teman saya tanya gimana pendapat saya menembak pertama kalinya?

Saya jawab. Kalau saya ternyata bisa menikmati, lebih dari yang saya sangka.

Dia bilang buat pemula saya gak bego2 amat…😆 . Tembakan saya lumayan gak nyasar sana sini.

Dia bilang cara saya menggenggam masih harus di perbaiki dan saya gak boleh dar der dor (rapid firing) kalau di arena menembak. 🤔

Kesimpulannya?

Saya gak suka suara ledakan tiap kali senjata ditembakkan, asli saya kagetan melulu.

Kalau mau latihan menembak lagi saya pastikan pakai baju leher tinggi,  karena kapok kena casing panas. Oh iya lupa, kalau latihan menembak gini, selalu pakai sepatu tertutup ya, karena ya itu, casing bisa terpental ke badan kita. Contohnya ya saya hari ini, boncel2.

Boncel gara2 casing panas terpental dinding kena ke badan

Mau latihan menembak lagi? Mau banget! Ada rasa puas tiap kali peluru ditembakkan. Apalagi melihat kalau sasaran kita kena.

Bekas peluru2 yang nyasar di luar sasaran, pasti hasil tembakan saya😆

Konon badan kita setelah menembak itu mengeluarkan hormon oxytocin yang membantu meringankan perasaan stres dan gelisah. (Sumber? Google)

Mau punya senjata sendiri? Mungkin satu hari iya. Tapi lebih buat keamanan bukan buat olah raga.

Cerita saya sekedar buat berbagi pengalaman loh ya, tolong jangan di pakai buat ngebahas yang “serem2”

Saya pribadi gak ada masalah dengan kepemilikan senjata api yang bertanggung jawab.

Sekian dulu cerita saya kali ini, sampai lain kali

Kolonoskopi

Hari Kamis tanggal 9 Juni 2022, saya menjalani pemeriksaan
Kolonoskopi. Definisi kolonoskopi menurut pencarian Google adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat adanya gangguan atau kelainan pada usus besar (kolon) dan rektum. Gangguan tersebut dapat berupa luka, bengkak, iritasi, atau pertumbuhan jaringan yang tidak normal pada usus besar atau rektum.

Selain karena umur, saya dianjurkan untuk kolonoskopi karena agak anemia, hemoglobin agak rendah dan suka keluar bercak sebelum masuk masa haid

Kolonoskopi juga bagus dilakukan sedini mungkin untuk melihat kemungkinan kanker usus. Di Amerika, Kolonoskopi dianjurkan dimulai umur 45 tahun atau kalau ada anggota keluarga yang kena kanker usus.

Sebelum hari H, hari Senin tanggal 6 Juni, saya harus tes covid untuk memastikan saya sehat untuk pemeriksaan ini.  Tes covid dilakukan lewat kendara lewat, saya tetap di mobil, perawat melakukan tes covid dari luar kendara.

Hasil tes saya dikirim lewat text 3 jam kemudian. Untungnya tes saya negatif ->saya sempat keder juga akan hasil tes ini karena anak saya sakit dan hasil tes Covid dia hari Minggu positif.

Hari Rabu, tanggal 8 Juni 2022, saya mulai persiapan untuk tes Kolonoskopi. Waduh…hari persiapan boleh dibilang hal yang terberat kalau kamu mau kolonoskopi.

Intinya saya hari ini cuma boleh makan cairan saja. Jenis cairan yang boleh saya konsumsi juga terbatas. Hari sebelumnya saya sudah belanja apa yang mau saya konsumsi berdasarkan petunjuk dari dokter.

Pagi2, saya makan agar-agar yang saya sudah siapkan malam sebelum. Saya buat 3 mangkok agar-agar. Idih..baru habis satu mangkok, saya sudah eneg, gak bisa makan lagi!

Yang ada pas saya mulai minum minuman yang akan buat saya buang air besar berkali2, saya ogah minum lainnya. Malam ini, saya kudu habiskan 1/2 dari botol segede gaban. Ampun…sengsaranyaaaaaaa…😱. Sempat saya merasa mual, tapi saya tahan deh.

Hari H, saya bangun jam 5 an, langsung coba habiskan sisa minumannya. Jam 730 an, seluruh cairan sudah berhasil saya minum. Duh, legaaa banget!!

Sejak semalam ya itu saya BAB sampai pegel. Intinya ya, minuman ini mengosongkan usus kita.

Jam 1145, saya dijemput tetangga saya untuk dibawa ke rumah sakit. RS jaraknya cuma 5 menit dari tempat tinggal saya.

Sampai di RS, setelah urusan admin selesai, saya ganti baju dan menunggu di kamar untuk giliran pemeriksaan saya.

Kamar saya lumayan besar dan ada kamar mandi sendiri, yang menurut perawat cuma ada 2 tersedia. Jadi saya beruntunglah istilahnya.

Seharusnya jadwal saya jam 130 PM, tapi saya baru mulai jam 225 PM.

Sekitar jam 4, saya terbangun, sudah di kamar lagi. Ternyata sudah selesai!

Perawat memberi tahu saya, kalau hasil pemeriksaan semuanya normal. Alhamdulillah!!

Saya gak inget apa2. Ya sudah, langsung ganti baju lagii, trus pulang deh.

Sampai rumah, saya langsung order makanan. Lapaaar!!!🤣

Saya gak tahu prosedur di Indonesia seperti apa, kalau teman2 ada yang mau berbagi..monggo loh

Aktifitas Baru

Salah satu nasihat yang dianjurkan terapis saya sejak saya berpisah adalah mencoba aktifitas baru.

Iseng2 cari aktifitas yang saya bisa coba, saya nemu kelas dansa. Lucu juga kali….

Coba ah, biayanya $10.00 per kelas atau $30.00 per bulan. Tipe kelas dansa yang di tawarkan macam2, ada Salsa, Rumba, Cha-cha, Ballroom, Swing.

Saya pilih Swing, atau tepatnya West Coast Swing dance.

Ih..lucu juga loh ternyata.

Lama kelas itu 45 menit, peserta tidak harus bawa pasangan, saat di kelas semua peserta di rotasi supaya dapat pasangan.

Jeda antara kelas yang satu dengan kelas yang lain, kadang diisi dengan peserta berdansa satu sama lain.

Yang saya perhatikan ya…semua peserta saat mereka berdansa itu mukanya sumringah semua! Saya yang nonton jadi itu senang gitu.

Kesimpulan saya, aktifitas dansa bagus buat kesehatan fisik, otak dan mental loh.

Kesehatan fisik, ya kita kan bergerak kiri kanan depan belakang,

kesehatan otak, belajar gerakan baru, fokus ke gerakan selanjutnya supaya sejalan dengan pasangan dansa kita,

kesehatan mental, saya merasa aktifitas ini buat hati / perasaan kita ringan.

Jadi yuk. Ikutan dansa!

Mau tahu swing dance yang saya pelajari seperti apa?

Lihat video dibawah ini ya

Selamat Datang Hidup Baruku!

Halo teman2 semua, sudah lama ya gak dengar cerita saya. Mudah2 an kalian semua baik2 saja.

Blog saya kali ini mau bilang kalau di (akhir) bulan Desember 2021 kemarin, saya memutuskan untuk pisah rumah dengan pasangan (kita sudah menikah lebih dari 15 tahun)

Kenapa berpisah?

Intinya ya kami berdua sudah gak cocok ya. Cara berpikir kami berbeda dan kami ternyata tidak bisa mengkompromikan masalah2 yang muncul dalam hubungan kami. Dari mulai hal-hal kecil seperti masalah penataan dekorasi rumah hingga masalah keuangan.  Ditambah lagi masalah kecanduan alkohol pasangan.

Saya melihat diri saya berubah menjadi individu yang pahit, negatif, pemurung, pemarah dan ketus.

Saya sudah lama mau berpisah, cuma dari segi keuangan saya belum mampu menafkahkan diri saya sendiri, meskipun banyak teman2 bilang ‘nanti kan dapat tunjangan istri , anak dll’, saya pribadi mau tidak bergantung sama ‘bantuan’ pasangan.

Alhamdulillah koq di tahun 2021 kemarin semua jalan dibukakan buat saya untuk mewujudkan keinginan saya untuk berpisah.

Saya dapat promosi di tempat kerja, apartemen yang saya incar ada unit yang kosong dan saya mampu bayar dan banyak lagi lah hal2 lain yang memudah kan keputusan saya untuk berpisah.

Dari mulai saya mengajukan aplikasi untuk apartemen, memesan truk angkut, fasilitas internet, Alhamdulliah semua lancar2.

Tanggal 18 Desember saya ambil kunci apartemen saya

Tanggak 23 Desember truk angkut memindahkan barang2

Saya banyak sekali terima bantuan dari teman2 saya di sini maupun teman2 di Facebook.

Ada yang kasih coklat, Amazon gift card, piring makan, comforter, meja makan komplit, makanan, telpon buat ngobrol sama saya, komentar2 positif di FB saya.

Yang jelas saya merasa bahagia dan tidak terlalu sedih, karena saya gak merasa saya sendiri menghadapi masa sulit ini.

Hari ini hampir sebulan ya saya resmi punya tempat tinggal sendiri .

Senang gak ?

Senang banget!!

Saya punya kontrol akan tempat saya. Aturan saya. Saya gak was-was apa akan ada orang yang gak suka dengan pilihan saya, saya gak senewen lihat barang2 berantakan dan gak ada yang beresin.

INI TEMPAT SAYA.

Buat teman2 yang membaca tulisan ini dan lagi mengalami hal yang serupa, kalian gak sendiri koq.

Mandiri itu menyenangkan

Bahagia itu bukan berarti harus memiliki pasangan

Selamat datang di babak baru kehidupan saya!

Salam Sayang buat semua!

Main Ke Kafe Kucing

Di kota Louisville, ada beberapa kafe dimana kita bisa ngaso bareng2 sama kucing.

Kami sudah pernah lewati beberapa tahun lalu, tapi tidak pernah singgahi.

Setelah kucing kami wafat baru2 ini, kami ngerasa belum siap untuk mengadopsi kucing baru, tapi saya koq kangen main2 sama kucing? Saya teringatlah sama kafe kucing yang kami pernah lewati.

Jadilah Google Kafe Kucing. Dari hasil pencarian ada 3 tempat yang nongol.

Saya pilih untuk pesan tempat untuk bermain sama anak2 kucing di Purrfect Cat Cafe.

Tarif untuk bermain sama bayi2 kucing ini $15.00 per orang diatas umur 12 tahun.

Saya pesan buat jam 4 hari Sabtu buat saya dan anak saya.

Hari ini kami ke sana….

Ya ampun…gemes banget! Ada sekitar 10 bayi2 kucing sliweran di ruang kaca. Ada yang tiduran, ada yang ngumpet di pojok, ada yang bawaannya mau bobo sama pengunjung.

anak2 kucing bersliweran

Bayi2 kucingnya juga macam2, ada yang tabby hitam, abu2, ada tortoise shell, ada yang hitam pekat, ada yang abu2 dengan semburat merah jambu. Rata2 anak2 kucing ini masih cilik banget! Menurut pengurus, rata2 umur anak2 kucing di tempat mereka itu 2 sampai 4 bulan

Demi, kucing cewe warna abu2 muda
Demi manjat2 anak saya, sementara Twizzler bobo dengan nyenyaknya
Halo. Saya Tootsie
Tootsie bobo
Zeus
Lupa namanya..Saya naksir sama pola bulunya..Kayak semburat merah jambu gitu
Tootsie ngaso
Twizzler

Pas kami di sana, ada 2 anak kucing yang ngelendot sama anak saya…

Yang satu namanya Twizzler yang satu lagi Tootsie.

Twizzler dan Tootsie bobo di pelukan anak saya

Yaah..kalau gak kuat hati..ini dua2nya sudah kami adopsi deh..

Anak2 kucing ini memang bisa pengunjung adopsi.

Harga adopsi sekitar $145, dimana anak2 kucing ini sudah di steril, chipped dan vaksin.

Menurut pengelola, hampir setiap hari mereka ada anak kucing baru yang di drop.

Anak saya bilang kalau dia jatuh hati sama si Twizzler,

Twizzler

Kali ini saya terpaksa bilang Enggak dulu, karena belum siap mental .

Mungkin satu saat nanti kami sudah siap mengadopsi kucing lagi ya…

❤❤❤❤

Selalu di hati kami

Sparkles 2015-2021

Jalan-Jalan Ke Kebun Bunga Matahari

Setelah beberapa kali lihat foto teman2 di IG bergaya di kebun bunga matahari, hari Minggu tanggal 8 Agustus 3021, saya kesampaian ngeceng di kebum bunga matahari.

Seperti di Indo, di Amrik, yang namanya mengunjungi kebun (dan memetik buah sendiri) atau peternakan itu juga aktifitas wisata. Kalau di Indo, saya sempat ke perkebunan apel di Malang dan metik apel sendiri, di Amrik selain kebun buah2an seperti blueberries, strawberries, apel, pumpkin, kita juga bisa ke kebun bunga2 an, yang paling banyak itu adalah kebun bunga matahari dan lavender.

Di sekitar tempat saya tinggal yang pasti memang saya tahu kebun2 yang saya sebutkan diatas. Saya sendiri sudah pernah metik blueberries dan strawberries di Huber Farms, ambil pumpkin di IN.

Kalau kebun bunga matahari ya baru kali ini. Tahun2 sebelumnya saya telat melulu, si kebun sudah keburu tutup karena memang aktifitas2 seperti ini sifatnya musiman banget.

Makanya pas saya nemu artikel di FB tentang Country Pumpkin masih buka kunjungan ke kebun bunga matahari mereka dan ada buat hari Minggu jam 7:30 PM, ya saya langsung beli tiketnya.

Tiket buat ke kebun bunga matahari ini $8 per orang, kalau pengunjung mau petik bunga, ada tambahan $3.00 untuk 3 bunga matahari atau $6 untuk 6 bunga matahari

Saya pilih petik 3.

Lokasi pertanian ini lumayan jauh sik, sekitar 1.5 jam.

Sampai di lokasi, pengunjung naik gerbong di tarik traktor, duduk di tumpukan jerami, hay rides istilahnya untuk pergi ke area kebun matahari nya.

Sesampai kita di kebun matahari, pengunjung boleh jalan2 dan foto2 selama 1 jam an sebelum balik ke rumah utama.

Di kebun ini, pengelola sengaja meletakkan ornamen2 tersebar di beberapa titik di kebun untuk pengunjung berfoto ria. Ada bangku raksasa, ada piano, ada bingkai, ada rumah kecil, kedai dan gerobak.

Saya yang meskipun kurang bisa bergaya plus gak ada yang motretin juga, sempetin lah motret sana sini.

Secara umum, saya pilih aktifitas seperti ini karena buat saya gak selalu di tiap negara bagian loh kita bisa mengunjungi kebun bunga matahari.

Juga biar ada acara keluar rumah, nikmati alam gitu. Lagian lihat bunga2 begini buat saya juga bikin hati sumringah.

Belajar Membuat Topi Fascinator

Hari Sabtu minggu lalu pas saya gak kerja, kami sempat jalan2 ke pusat kota La Grange. Pas keluar masuk toko-toko di pusat kotanya, saya mampir di toko topi Judith Millinery.

Selama tinggal di Amrik, baru pertama kali ini saya ngeh toko pembuat topi, padahal yang namanya Louisville, Kentucky yang namanya topi2 cantik itu boleh dibilang sesuatu yang harus dimiliki..maklum di sini kan tempatnya festival Kentucky Derby.

Ternyata Millinery itu artinya pembuat topi wanita.

Saya boleh dibilang senang topi ya, tapi ya kebanyakan cuma topi musim panas, sama barrettes sik. Pengen sebenarnya punya Fedora atau Fascinator..cuma mahal ih! Apalagi Fascinator,  harganya bisa diatas $100, padahal kecil ukurannya!

Nah..toko ini selain jualan topi, ternyata juga penyedia material2 untuk pembeli mebuat topi sendiri dan ternyata juga mereka mengadakan workshop.

Pas saya mampir itu ternyata ada beberapa workshop yang masih buka untuk mendaftar dan workshop berikutnya , saya tertarik banget! Membuat topi Fascinator.

Topi Fascinator itu apa ya..topi cepluk gitu deh..biasanya kombinasi bunga2 , bulu2, dan cadar. Dipakai buat ke acara balapan kuda, kalau disini.

Mendaftar lah saya……

Nah berikut adalah cerita saya pas di kelas Membuat Topi Fascinator model Bunga dari Bulu2.

Bahan2 untuk membuat topi :

24 helai bulu2 yang peserta boleh pilih warna

Bahan beludru berbentuk lingkaran dan persegi panjang untuk dasar bunga

Lem, alat penggulung rambut (curling iron), pelurus rambut (straightening iron), tusuk sate, kawat fleksibel dan gunting.

Sekitar 30 menit pertama peserta diajarkan memanipulasi bulu2. Bagaimana menggundulkan si bulu, bagaimana menjarangkan si bulu, melekukan si bulu, menggambar pola di permukaan si bulu.

Kalau kita pakai penggelung rambut mulai dari bagian atas,  kalau pakai pelurus rambut , mulai dari bagian bawah si bulu.

Setelah peserta latihan manipulasi, sesi berikutnya adalah membuat topi!

Pertama2 peserta memilih warna bulu2   sesuai selera sebanyak 24 helai.

Kenapa 24? Ternyata kita akan membuat 3 lapisan dari 24 bulu2 tersebut.

Saya pikir…ah kalau gitu saya mau pilih 3 warna!

Peserta2 lain kebanyakan pilih 2 warna. Saya pilih warna2 favorit saya yang semuanya super ngejreng :

Sebelum bulu2 ini ditempel ke fondasi,  bulu2 ini harus dimanipulasi dulu, baik itu di gunting, digunduli atau di bikin meliuk.

Untuk setiap lapis, semua bulu2 di lapis itu harus sama panjangnya. Jadi kita sebisa mungkin  pilih bulu2 yang panjangnya hampir sama, lalu kita bisa gunting

Lapis pertama saya pilih ungu. Beberapa bulu2 saya lekuk biar agak keriting/ berombak ceritanya. Lapis pertama ini kita tempel paling dekat ke tepi base.

Lapis kedua saya pilih warna merah. Untuk lapis kedua, panjang bulu2 harus sedikit lebih pendek dari lapis pertama.

Kenapa? Intinya kita kan mau memberi efek bunga kita “berisi” /bervolum

Lapis ketiga saya pilih si merah jambon.  Kali ini saya kasih efek totol2 di permukaan si bulu menggunakan spidol permanen. Untuk lapisan ketiga ini harus di lem di tengah2 base.

Menurut instruktur, bulu2 ini ibarat rambut kita deh. Apa yang kita bisa lakuin di rambut kita, juga bisa dilakukan di bulu2. ( saya kepikiran glitter dan manik2)

Selesai semua bulu2 sudah di tempel, boleh dibilang bunga bulu2 kita jadi!.

Selanjutnya kita bisa pilih mau di tempel dimana bunga kita? Di bando? Di topi ? Atau di jepit rambut? Di workshop ini peserta di kasih sisir jepit untuk produk akhir

Dan…inilah hasilnya!

Buat saya ini cantik banget yaa. Warnanya sangat vibrant dan memang warna2 kesukaan saya.

Jadilah sejak hari Kamis, saya tiap hari pakai si fascinator ini pas kerja di rumah.

Kegenitan Pakai Topi Fascinator

Jalan-Jalan Ultah 2021. Bagian 4. Terdampar di Virginia

Senin. 12 Juli 2021.

Bangun pagi2…biar bisa santai di jalan. Pesan makan di resto hotel biar perut disini dan gak lapar pas nyetir. Rencananya….

“Abe sana gih nyalain mobil, Mom urus cek out”.

*bunyi mobil dinyalakan*

Loh..koq suaranya begitu?! Kata saya dalam hati. Mungkin Abe masukkin kuncinya gak bener kali? Mungkin pedal gas kudu diinjek?

Buru2 lah saya ngacir ke mobil. dan..yak….benar saja…mobilku gak “nyantel”. Pas dinyalain ya bunyi- berarti bukan masalah batere. Cuma gak cranking??

Panik? Jelas. Wong saya cuma berdua sama anak saya dan anjing saya.

Dan lokasi saya termasuk di tempat terpencil ya.

Gimanaaa dong?!!

Balik ke hotel, tanya mbak resepsionis nomor telpon bengkel terdekat. Setelah menelpon 3 nomor, akhirnya nemu orang yang mau narik mobil saya.

Satu jam kemudiam datanglah mobil derek raksasa.

Nah..isu terbesar mobil saya adalah…karena mobilku bukan mobil orang standard, dalam arti banyak bagian2 yang ukurannya spesifik buat mobilku. Contoh, kalau mobil2 sedan bisa beli sarung jok generic dan muat2 aja, gak akan muat di mobilku, tipe mesin juga beda, mobilku gak bisa di reparasi di bengkel lokal. Harus di dealership Mercedez Benz. Borju ya? Padahal punya Merci juga enggak.

Ternyata lagi..Saya juga baru tahu…kalau gak semua dealer MB ada teknisi Smart. Weleeehhh..

Setelah menelpon 3 dealer MB, cuma satu yang ada teknisi buat Smart…yaitu di Richmond,VA yang jaraknya 100+ mil 😭

Jadilah kami bertiga umpel2an naik mobil derek ke Richmond.

Sampai di dealership, mobil saya gak bisa langsung di lihat..karena ya itu..lagi2 cuma 1 teknisi…jadi harus tunggu giliran

Ya sudahlah..mau gimana lagi?

Cari2 hotel. Dapet di Hilton Garden Inn yang untungnya dekat dengan resto2. Hotel saya juga sempet berabe karena gak tahu kan sampai kapan saya akan disini? Tadinya booked sampai Rabu..dilanjutkan sampai Jumat..lanjut lagi sampai Sabtu…

Gilaaaaaa seminggu saya nambah “liburan”??!

Saya mah sudah pasrah saja deh lihat tagihan KK…💰💰💰💰💰💰💰💰

4Untungnya saya bawa laptop kerja. Jadi saya tetap bisa kerja, tapi ternyata internet hotel memble, bahkan saya coba beli premium, masih gak bisa konek ke jaringan kantor. Ya sudah saya pakai hotspot telpon seluler saya. Ini juga ada isu…data saya habis hari Kamis…haduh pikir saya, tinggal sehari lagi kerja gitu loh?! -> kalau ada yang komentar “makanya pakai unlimited data dong. Jawab saya, selama ini saya gak perlu ya, dan memang situ mau bayarin?

Pas mau beli data tambahan, ternyata entah gimana telpon saya dan SIM nya konon gak sinkron, padahal ya dua2nya sudah 5G. Jadilah saya harus telpon operator saya dan menghabiskan waktu sejam cuma buat nambah data doang.

Setiap hari saya gregetan nunggu kabar dari teknisi kapan mobil saya selesai. Bolak balik perpanjang tinggal di hotel yang juga sempet bikin pening kepala.

Hari Kamis, saya bosan sampai ke ubun2, akhirnya ajak anak dan anjing saya jalan-jalan ke Gedung Pusat Pemerintahan pakai Uber. Karena kan Richmond ya memang ibu kota negara bagian Virgina.

Saya pikir ya sudah disini juga..sekalian saja kan?

Sayangnya di sekeliling gedung lagi renovasi..jadi pemandangan agak2 jelek deh buat difoto.

Tadinya setelah dari sini mau jalan2 di Canal Walk, cuma koq lihat langit gelap bener? Ya sudah jadi kami buru2 pulang saja.

Hari Jumat sore, saya baru bisa ambil mobil saya. Setelah punya mobil lagi, saya nekat ajak anak dan anjing ke pantai VA. Lagi2 ya..Wong udah disini gitu loh…cuma 1.5 jam dari hotel.

Meskipun gak lama2 di pantai, saya cukup senang karena nyempatin ya. Gak tahu kan kapan lagi kami bisa ke sini?

Di jalan sempat nemu tanda LOVE pula.

Sabtu jam 11, kami mulai perjalanan balik ke rumah di Kentucky. Sepanjang I64, saya masih yang cari2 tanda Love.

Tanda LOVE ke empat, saya nemu di pertanian lokal dimana si pebisnis jual bunga2, tanaman, buah2 an. Saya sempatkan beli lavender kering dan roti buat di jalan.

Tanda LOVE berikutnya harusnya di ada di taman seni di Charlottesville, tapi koq saya gak nemu? Yang ada nemu hiruk pikuk farmers market . Ya sudah..nikmati aja

Teruskan perjalanan lagi..kali ini agak menyimpang dari I64, di kota kecil Waynesboro. Tanda LOVE ada di taman kota. GPS sempet ngawur deh kasih arahan. Ugh!

Masih di daerah rural, tanda LOVE berikutnya saya nemu di brewery lokal. Kayaknya sih ramai ya, cuma berhubung saya gak demen penyulingan bir, ya saya gak mampir. Stable Brewery kalau gak salah namanya.

Anak saya sudah mulai ngambek karena saya kebanyakan side trip..ya sudah..tanda LOVE berikutnya, yang terakhir..

Kali ini di jalan utama pusat kota kecil. Agak2 nyempil lokasinya…

Yang saya perhatikan, tanda LOVE ini sepertinya buat promosi tempat / pebisnis lokal ya…sayangnya gak tahu apa gara2 Covid-19, tempat2 ini koq gak terlalu ramai juga? Padahal lucu loh…berburu tanda LOVE.

Malam ini kami istirahat di Charleston, ibukotanya West Virginia. Karena saya gak tega sama mobil, saya sendiri dan Para penumpang untuk terus di jalan selama 6 jam.

Hari Minggu, 18 Juli, kami lanjutkan lagi perjalanan pulang. Namanya juga saya yang kedemenan motret, saya sempatkan mampir di Gedung pemerintahan buat ngeceng. Ini bukan pertama kalinya sik saya mampir di sini, beberapa tahun lalu, saya sudah pernah ke sini. Sekarang kan pertama kalinya sama anjing saya…jadi ya harus foto lagi dong…