selingan

Nonton Balet Yuk!

Seumur2, baru tahun 2022 lalu saya nonton balet.

Salah satu dari banyak hal yang saya janji ke diri saya sendiri adalah beranikan mencoba hal2 baru yang saya gak pernah jalani. Bahkan hal2 yang saya mungkin gak tertarik, saya janji ke diri sendiri kalau saya tetap mau coba.

Pas di Indonesia saya gak pernah nonton balet  Saya tahu ada sanggar balet Namarina, tahu pebalet Indo yang beken jaman itu, Linda Hoemar. Kalau ada pertunjukkan balet pasti di Gedung Kesinian Jakarta di kota. Sudah itu saja tahunya.

Nah pas pindah ke Amrik juga gak jadi nonton balet langsung sik, karena gak kepikiran saja. Kota pertama saya di Amrik kota kecil dan juga saya punya anak kecil. Masih sibuk urus anak dsb.

Baru di tahun 2022, itu pertama kalinya saya pergi nonton balet

Pertunjukkan balet pertama yang saya tonton itu yang organisir Louisville Ballet Company.

Cerita yang diadaptasi adalah cerita Sleeping Beauty. Lokasi pertunjukkan di teater Brown , teater lama dan bersejarah di kota saya.

Pertunjukkan balet kedua yang saya tonton itu Nutcracker di akhir tahun 2023. Biasa kan acara liburan natal, tahun baru cerita Nutcracker pasti keluar.

Panggung Nutcracker

Pertunjukkan balet ketiga yang saya hadiri itu di selenggarakan oleh World Ballet dengan mengambil cerita Swan Lake. Lokasi pertunjukkan di teater Louisville Palace yang seperti Brown theater juga salah satu teater bersejarah di kota Louisville.

Di acara Sleeping Beauty dan Nutcracker penonton diberi buku, cuma di acara Swan Lake penonton di beri QR code yang isinya brosur digital  buat dibaca di telpon masing2.

Secara umum di semua pertunjukkan balet, pengunjung diberikan buku yang disinya untuk menjelaskan penonton adegan2 yang akan disajikan. Di buku ybs juga ada keterangan tentang semua penari balet dan tokoh yang mereka bawakan di pertunjukan.

Bukunya seperti ini:

Dari tiga kali nonton pertunjukkan balet, akhirnya  saya baru deh agak2 ngerti “gres” nya.

Ibarat nonton konser musik, terutama musik klasik, pengunjung tahu simponi2 apa yang akan dimainkan. Ada Mozart, Chopin, Beethoven dst. Yang mbedakan dan yang bikin pertunjukan musik iti beda ya dikeahlian pemain instrumennya.

Sama dengan pertunjukan balet. Biar ceritanya sama, classic western fairy tales tapi cara penyampaian cerita, koreografer, latar belakang musik, kostum, dekorasi panggung dan ya pastinya keapikkan penari2 baletlah yang bikin kita bisa kesengsem sama satu grup balet dibanding yang lain.

Contohnya.  Dari ketiga pertunjukkan balet yang saya nonton, saya paling kesengsem sama acara yang diselenggarakan sama World Ballet.

Ternyata World Ballet ya kelasnya memang lebih oke lah dibanding Louisville Ballet yang nyelenggarain 2 pertunjukkan balet yang saya tonton sebelumnya.

Panggung Swan Lake

Setelah 3 kali nonton acara balet ini tips dari saya

1. Pertunjukkan selalu mulai tepat waktu

2. Datang ke tempat acara minimal 30 menit sebelum acara mulai. Selain untuk mikirin: parkir, antrian masuk, beberapa penyelenggara menyediakan photo booth.

Saya mah pasti dong foto2 an.  Masalah  potret lucu2an ini ada yang gratis dan kita fikasih link buat ke foto dimana hasil foto ada bingkai dengan judul acara baletnya, ada yang pakai abang2 pemotret plus artis  yang mewakilkan tokoh utama di cerita , dimana kita harus bayar foto kita.

Pas di acara Swan Lake yang agak unik adalah sebelum pertunjukkan si pebalet pakai kostum putih, di tengah2 pertunjukkan saat istirahat si penari balet pakai kostum hitam.

Memang di cerita Swan Lake ada tokoh yang  berganti karakter gitu..

Foto booth Sleeping Beauty
Foto booth Swan Lake, pakai penari balet yang berdandan sebagai tokoh utama

Dan juga di Amrik, lumrah kalau di acara2 seperti ini ada jualan minuman ( Saya biasanya gak minum ya..secara gak ada teh botol 😉).

3 . Bacalah buku yang disediakan sama penyelenggara sebelum pertunjukkan dimulai. . Karena dengan membaca buku ini, kita jadi tahu lah apa yang lagi dimainkan di panggung.

4. Sebelum pertunjukkan mulai, ke toilet dulu gih..pipis.

5. Acara balet selalu ada jeda / rehat. Pengunjung bisa ke toilet, pesan minum atau ya foto2.😇

6. Pakai baju apa kak? Saya lihat2 pengunjung2 lain kebanyakan memang pakai baju cantik2 ya. Saya pribadi memang senang dress up jadi kalau ada acara2 seperti ini saya pilih pakai baju terusan. Yang jelas ya jangan pakai leggings/hoodies/sweatpants/sweatshirt kaliiii

Mau nonton balet lagi gak? Mau tapi mau cari pebalet lainnya.

Tapi secara pribadi saya lebih suka nonton Broadway ya? Lebih seru gitu?

Teman2 lebih pilih mana?

Balet?

Teater?

Orkestra?

Alkohol, Minum dan Pesta

Minggu lalu, teman saya ada acara kantor di New Orleans, Louisiana, saya diminta manut nemenin dia, jadilah saya pergi.

Maklum yang namanya acara penghargaan, setiap malam ada makan malam yang disediakan perusahaan dimana minuman alkohol termasuk di dalam menu.

Saya kurang ngerti juga gimana aturannya, tapi yang jelas setiap makan malam, ada bar terbuka. Dimana peserta boleh order minuman beralkohol menggunakan tiket yang disediakan kantor dan kalau tiket sudah habis, boleh order lagi tapi ya bayar.

Hari Rabu malam, makan malamnya di ruangan di hotel dimana peserta ambil makanan ala prasmanan. Pas duduk di meja, ada pelayan yang berkeliling membawa botol anggur dan menawarkan ke setiap meja. Saya memang ambil sekali, tapi ya sudah, gak nambah lagi…sementara teman2 kerja teman saya selain ambil minuman anggur, mereka juga order ke bar.

Hari Kamis malam, kita pergi ke rumah makan. Nah disini, lebih parah dari malam sebelumnya, karena ini beneran yang namanya minuman alkohol mengalir seperti air. Yang ditawarkan pertama-tama itu anggur merah, lalu ada anggur putih, lalu ada cocktail….

Astaga, saya lirik ke kanan, lirik ke kiri, semua orang boleh dibilang terus menerus menegak minuman alkohol. Pasangan di kiri saya order cocktail ada kali 5 kali , pasangan di sebelah kanan saya negak anggur merah dan putih bergelas-gelas. Gak beberapa lama, pasangan sebelah kanan, mulai cekakak cekikik keras2, pasangan sebelah kiri, saya lihat matanya mulai memerah. Haduh….ini apaaan siik??

Saya cuma minum anggur putih, itu juga setengah gelas langsing gak habis dan ditambah saya minum air putih bergelas2.

Malam terakhir, malam Jumat, ini acara gala nya ceritanya. Jam 4 teman saya sudah di undang buat kumpul2, jam 6 cocktail hour, jam 7 mulai acara gala, dan lagi2 ya alkohol dimana2.

Saya koq mules ya? Menurut saya pemandangan orang2 mabok ya gak menarik saja gitu…

Gak tahu juga apakah kemulesan saya itu karena saya dibesarkan secara Islam dimana minum minuman beralkohol itu dilarang? Atau karena pengalaman pahit saya punya pasangan yang alkoholik dimana saya mengalami betapa menjijikannya kondisi orang mabok?

Sejujurnya , saya dari SD sudah kenal yang namanya alkohol. Wong almarhum bapak selalu dapat parcel setiap lebaran yang isinya Johnny Walker, Martini. Kalau kita pergi ke Singapura, jaman bahela itu, yang namanya kulkas hotel isinya penuh dengan botol2 alkohol kecil.

Almarhum ibu memperbolehkan anak2nya cicip alkohol dari dari parcel2 lebaran yang kita terima. Begitupun dengan alkohol2 imut di hotel pas kita jalan2, coklat isi alkohol juga bukan hal yang aneh buat saya. Saya inget banget botol dan bau Johnny Walker dan Martini.

Pas sudah kerja, saya punya teman dekat yang hobi minum, gak cuma satu orang, ada beberapa orang.

Tapi anehnya saya gak minum. Kayaknya alasan gak minum saya jaman dulu itu lebih karena larangan agama.

Tapi setelah saya lebih berumur, alasan saya gak minum bukan semata2 karena agama sih, karena saya koq lihatnya alkohol gak bikin senang hati sih? Dan memang saya gengsi banget deh masalah mabok.

Kalau ditanya, apa saya punya minuman beralkohol di rumah? Ya punya. Apa saya pernah bikin cocktail? Ya pernah. Apa saya minum alkohol ? Ya minum, tapi ya sekali sebulan juga belum tentu. Apa saya pernah tipsy? Pernah 2x dan rasanya malu2 in.

Saya gak keberatan minum, tapi beneran saya sangat membatasi konsumsi alkohol saya. Kalau saya merasa sudah ngantuk dikit atau melayang2 ya sudah saya stop, gak minum lagi…

Dengar cerita teman2 baik itu teman bule maupun teman Indo, yang namanya mabok koq gak ada keren2 nya ya?

Muntah lah. Pingsan lah. Teriak2 lah. Bikin onar. Belum lagi bikin orang lain susah, kudu ngegotong2 yang mabok? Belum lagi kalau mau di lihat dari segi medis. Dari mulai bikin kulit kering, berat badan naik, kadar gula naik, liver rusak dan efek2 lainnya. Belum lagi masalah harga! Minuman alkohol gak murah kan.

Gak tahu ya…saya gak lihat minum itu sesuatu yang seru, menyenangkan, menggembirakan?

Jadi ya itu, saya sampai sekarang ya gak merasa minum (alkohol) itu perlu. Dalam arti saya gak akan bilang ‘Let’s go out for a drink’ .

Dan menurut saya koq agak2 naïf kalau ada orang yang bilang mereka bisa ‘kuat’ minum. Karena buat saya sebagian besar orang ya sebetulnya sih gak kuat minum, cuma mereka berasumsi sendiri. Kuat minum secara fisik (dalam arti gak muntah, gak pingsan) belum tentu kuat mental dan pikirannya deh?

Sering dengar kan kecelakaan fatal akibat drunk driver? Itu kan karena si peminum merasa mereka ‘kuat’ dan gak terpengaruh alkohol, dan mikir mereka bisa nyetir, padahal otak sudah gak lagi berfungsi……

Gak tahu ya…beneran deh, buat saya minum alkohol sampai kelewatan itu ya gak appealing lah.

Sebetulnya buat apa ya minum itu?

Saya kebetulan nemu postingan di IG tentang minum dan penggunaan substance lainnya

Cintaku Selamanya : Krupuk

Sebagai orang Indonesia asli, cinta saya sama krupuk itu tidak akan pernah padam deh.

Setiap kali saya pergi ke kota besar (an) , saya pasti ngacir ke supermarket Asia dan cari krupuk.

Krupuk favorite #1 itu krupuk kampung atau krupuk aci ya istilahnya?

Krupuk2 lain saya bisa tahan diri gak beli segambreng, tapi kalau sudah ketemu krupuk aci, saya bawaannya mau borong semua deh.

Dan ternyata di banyak negara Asia lainnya krupuk itu eksis. India, Jepang, Korea, China, Phillipina, Vietnam mereka juga punya krupuk.

Saya baru ngeh ini pas pindah ke Cleveland tahun 2010, di blok yang sama dengan apartmen tempat saya tinggal, ada warung take out makanan China, nah kalau pesan makanan, mereka selalu bungkusin krupuk yang kalau di Indo tuh kayak krupuk di bubur ayam gitu. Kecil2 dan warna warni.

Kadang kalau pas krupuk Indonesia habis dan saya pengen banget makan krupuk, saya pergi ke mini supermarket India dekat rumah, mereka punya yang namanya fryum. Yang penting ada kriuk2nya deh.

Di Philipina mereka juga sebutannya kropek. Mirip banget kan?!

Teman2 paling suka krupuk apa ni? Krupuk udang Sidoarjo? Krupuk Aci, krupuk kampung warna warni? Krupuk mie? Krupuk kuning? (Sampai sekarang, gak pernah nemu krupuk kuning ih!? Itu loh krupuk asinan abang2 keliling…)

Kemarin pulang dari Cleveland, di oleh2 in sama teman Indo segambreng krupuk bermacam2 jenis…senangnyaaaaa!!!

Teman2 ada yang krupuk maniak juga seperti saya? Cerita2 dong!

Krupuk asli Indonesia
Krupuk terfavorit saya
Jenis2 Krupuk dari negara lain

Suasana Rapi = Mental Tenang?

Ini artikel singkat saja.

Temen2 suka baca2 tentang lesehatan mental gak?

Konon ya, dari artikel2 yang saya baca dan podcast2 tentang kesehatan mental, salah satu “obat mujarab” dan “cepat” saat mental kita lagi bluwek adalah beberes? (Contoh artkel bisa dibaca disini)

Alias merapihkan ruangan sekitar kita?

Saya pribadi yang suka mendadak bluwek pikirannya,  sering “minum” obat ini sik…

Saya tuh orangnya slordig kata almarhum ibu.  Berantakan. Suka naro barang sembarangan. Suka males beresin piring2 atau peralatan dapur seusai makan/masak. Pulang kerja, sepatu main dilepas di area pintu depan. Kalau mau kerja, pilih2 baju dan gak langsung naruh baju balik ke lemari kalau gak jadi make. Abis belanja, belanjaan gak langsung di bongkar, ataupun kalau dibingkar, nanti dus atau kantong belanjaan gak saya buang langsung.

Parah kan?!?

Nah jadilah tempat tinggal saya wis berantakan.

Dan memang saya perhatikan, semakin saya bluwek, semakin berantakanlah ruangan.

Kalau bluwek pikiran saya sudah sampai ubun2, saya tetapkan hati buat beberes…

Dan benar juga loh..setelah beberes pikiran saya koq plong ya?

Teman2 begitu juga gak sik??

Ruang TV setelah diberesin dan di tata ulang

Mengakui Kesalahan Itu Susah Ternyata

Minggu ini di kerjaan, saya deal sama masalah nyebelin dengan institusi keuangan lain, katakanlah bank S

Pertama saya hubungi mereka karena ada kasus transfer uang yang nama penerima tidak sesuai. Mereka jawab dengan “Nasabah kami menyatakan tidak ada isu”.

Saya harus tekankan lagi ke mereka kalau nama penerima berbeda, mereka dengan ogah2an bilang. “Ya gimana dong, nasabah bilang gak ada masalah koq?”

Yang ada saya Google nama nasabah dan telpon sendiri. Setelah saya jelaskan detail, si konsumen setuju untuk mengecek lebih dalam, dan benar saja, transfer memang sengaja dialihkan ke akun lain.

Jadilah saya minta dokumen resmi dari Bank S. Bolak balik email, perwakilan Bank S tiba2 bilang. “Untuk apa dokumen tsb?”.

Lah bingung lag saya. Ya mbok ya bilang kalau situ gak paham prosedur seperti ini? Jadilah saya jelaskan panjang lebar , bahkan saya kasih contoh bentuk dokumen.

Tunggu punya tunggu, koq dokumen gak dikirim2 ya? Jadilah saya tanya lagi. Kapan dokumen akan di kirim. Dijawab. Transaksi tidak pernah terkirim?!?!

Hadweeeuhhh…capeee deh..jadilah saya harus kasih screenshot kalau transaksi ya sudah tercatat di sisi saya.

Tunggu sehari, akhirnya dokumen dikirim. Hadwwwuhhhh…pengusiannya ajakadul gak karuan! Bagian2 yang harus disini, banyaj yang masih kosong.

Yang ada saya harus bikinkan langkah2 bagaimana mengisi dokumen. Satu hari lagi lewat begitu saja. Bank S kirim lagi dokumen, dan masiiiiiihhhb juga salah .

Saya jawab lagi kalau pengisian dokumen tidak benar . Lah ..si Bank S ngotot, jawab kalau mereka sudah mengisi seperti apa yang saya mau. Jadilah saya screenshot, highlighted kesalahan mereka yang segambreng!

Setelah sekian ribu komunikasi bolak balik, akhirnya dokumen terisi dengan benar…..

Disitu saya ngeh. Eh..perwakilan Bank S gak ada kata2 “maaf” sama sekali padahal jelas2 dia salah…..

Apa keq bilang. Mohon maaf atas kesalahan pengetikan. Mohon di kaji ulang dan beri tahu kalau ada yang perlu di perbaiki?

Kejadian kedua.

Ada kredit internal masuk ke akun nasabah yang kasusnya saya kerjakan. Saya gak ngerti kenapa koq ada credit ya? Jadilah saya tanya ke rekan kerja yang memasukkan kredit. Ini buat apa ya?

Setelah diskusi panjaaaaang, akhirnya dia setuju kalau kredit tidak seharusnya masuk ke akun ini. Dia salah membaca data intinya.

Dan lagi2, tidak ada ucapan. Oh, benar juga ya. Aku salah. Kredit ini gak seharusnya masuk akun ini?

…………………

Sepertinya koq jaman sekarang yang namanya mengakui kesalahan itu langka banget ya???

Dari hal2 sepele dan sehari2 seperti salah sebut nama tempat misalnya, sampai hal2 yang lebih serius, di hubungan, di tempat kerja, buat sebagian besar orang ternyata mengakui kesalahan itu GAK BANGET?

Padahal loh ya, yang namanya membuat kesalahan itu ya wajar.

Dari melakukan kesalahan, kita belajar. Kita jadi lebih ngerti, lebih sadar.

Dan juga ya, mental kita beneran harus di latih buat own our mistakes, gak usah nyalahin orang lain (melulu)

Bener gak sih?

Menurut teman2 gimana?

Terlihat Kaya Itu Penting?

Dari waktu masih tinggal di Jakara belum kawin sama bule, sampai saya tinggal di Amrik…saya perhatikan banyak sekali orang2 Indo yang tinggal di LN sepertinya harus menunjukkan betapa makmurnya mereka di Amrik.

Dari mulai fotoin mobil Porsche, bikin video buka bungkus tas Hermes, foto sehari2 harus pakai tas LV atau Gucci dan seterusnya….

Saya juga orangnya gak terlalu peduli sik dengan “keharusan” pakai barang2 bermerek tertentu.

Senang barang bagus? Ya senang. Contoh, kalau beli tas, saya pilih tas kulit, gak suka tas2 vinyl atau kulit sintetik dan memang saya akui tas kulit dari Itali itu lembut banget. Cuma apa harus beli bermerek? Ya enggak.

Saya gak belanja di H&M bukan karena merasa merek tersebut gak high end, tapi karena saya gak terlalu suka modelnya.

Demikian juga kalo saya beli baju2 Banana Republic, yang memang bukan high end, meskipun buat saya pribadi tidak murah, tapi saya suka model nya. Di tambah lagi saya kerja di situ.

Saya dikasih Michael Kors ogah banget. Gak suka sama modelnya. Di kasih Never Full nya LV mikir2, soalnya pasaran banget.

Mungkin juga karena ya saya memang gak mampu ya.

Pertanyaannya adalah

Kalau kita sebetulnya gak mampu beli barang2 luxury , apa kita harus maksakan beli barang2 tersebut supaya “diterima” ?

Supaya dilihat keren? Dipuja2 sama temen2, keluarga2 di Indo karena foto2 menenteng “barang2 investasi” berwujud tas, sepatu beralas merah, mobil bernama Eropa?

Sepertinya anggapan banyak orang itu kalau pakai barang2 bermerek, kita jadi lebih accepted? Naik “kasta” nya.

Kenapa koq gak ada tren Terlihat Miskin Tapi Kaya? Atau Biar Miskin Tetap Oke ?

Atau tren Be Humble?

Status simbol ternyata masih kuat banget ya di masyarakat Indonesia. (Saya fokus ke orang Indonesia soalnya saya gak terlalu tahu budaya lain sik. Tapi sepertinya hal ini gak kenal batas ras)

Tinggal LN = kaya

Suami bule = kaya

Tinggal di Amerika = keren

Saya mah jadi penonton saja deh…..

Yuk mari….

Makan Sederhana = Miskin?

Sejak saya pindah hidup sendiri, sehari2 saya memang banyak masak makanan tanpa daging. Kalau tho pakai daging, biasanya saya pilih ayam dan bukan daging sapi.

Sekali2 saya suka juga order dari rumah makan India dekat rumah. Biasany saya order nasi Biryani kambing. Soalnya males ngolah kambing….

Nah…

Anak saya suka ngeledekin kalau sejak saya hidup sendiri, saya jadi miskin dan makanan saya kebanyakan tahu, telur, dan sayur-sayuran

Dia gak salah sik…masalahnya tiap kali dia datang, saya masaknya ya itu…bihun goreng pakai tahu, sawi, wortel, kol, udon pakai bayam, pangsit siap jadi, atau nasi putih sama tahu goreng dan tumis sayur

Mana dagingnya? Gitu ya?

Sebetulnya saya bisa tambahkan protein hewani, cuma bahan2 mentah separti ayam, daging, udang, ikan itu saya simpan di lemari beku.

Yang paling cepat di bikin gak beku itu kan ikan2 an ya. Nah anak saya gak suka sama ikan. Jadi ya nasib dia cuma dapat tahu…🤣🤣.

Setelah saya perhatikan ya, saya merasa beruntung lahir sebagai orang Indo yang makanan sehari2 kita itu sederhana banget.

Oseng2 sayur, nasi, tahu, telor itu sudah komplit. Gak selalu harus makan ayam atau daging.

Buat teman2 yang tinggal di luar negeri ngerasain hal yang sama gak sik sama saya?

Icip-Icip Makanan Malaysia Dimasak Bule Lokal

Minggu lalu, iseng2 saya gulir atas bawah Instagram, nemu postingan resto local masang ini

Menunya

Ihh..lucu juga kali yaaa.

Selain karena saya tahu tidak terlalu bamyak orang2 bule yang tahu Malaysia, kaget juga saya pas namu postingan ini.

Pun juga ya senang saja gitu ada yang berani nyoba buka Pop up jualan makanan Malaysia. Meskipun bukan Indonesia, ya tahu sendiri kan, dua negara ini kayak kakak adik dan memang dari hal makanan kita banyak kesamaan kan?!

Saya juga penasaran pengen tahu gimana si bule ini memasak masakan Malaysia berdasarkan pengalaman dia pas jalan2 ke Malaysia?

Buat saya ada bule (baca bukan Melayu) yang berani jualan makanan kita itu apa ya?.Surprising lah. Ya gimana gak bikin kaget, secara kan dasar makanan barat dan timur beda banget?. Dan antara kita yang penduduk asli vs pendatang, penerimaan kita dengan rasa makanan pasti beda lah.

Saya pergi ke acara ini, harapannya gak tinggi2 banget. Gak mungkin saja, saya ngarep rasa otentik si rendang. Gile. Saya pribadi pun gak berani masak rendang!?

Apa ya?.lebih ke apresiasi atas usaha si bule dan pastilah juga ingin tahu hasil masakan dese

Jadilah saya pesan tempat untuk acara itu.

Lokasi acara di tempat makan bernama Harvey’s Cheese & Nosh yang sehari2nya jualan keju.

Saya pesan tempat jam 7:30 PM lewat Open Table.

Menu di lokasi

Saya pesan Beef Brisket Rendang Buns, Chicken Satay Skewers, Malaysian Curry Laksa, Ramly Burger Special dan Es kacang

Eh…dikasih tahu sama pelayan kalau rendangnya habis baik yang sapi maupun yang jamur…duh..nangis daraaah deh. …

Eh untung tamu sebelah saya, mereka pesan Mushroom Rendang Buns dan berbaik hati bagi ke saya satu biji….dan berbahagialah sayaaaa kesampean nyobain rendang kreasi si bule.

Rasanya? Gigitan pertama , bau bumbu2 khas Asia Tenggaranya kuat banget. Gile. Berani juga ini bule pakai bumbu sekenceng ini yak? Enak? Lumayan. Beda rasa dengan daging2 bbq-an kentara banget

Masakan kedua yang datang adalah Halloumi Skewer , saya sendiri gak tahu Halloumi itu apa, ternyata sejenis keju. Enak? Kata teman saya sik enak? Saya kurang tertarik

Halloumi, Laksa, Es Kacamg Merah, Burger Ramly dan Sate Ayam

Laksanya saya bilang kurang medok. Yang saya suka adalah tahu pongnya. .

Es kacang merahnya enak, ada serpihan kacang tanah, agar2 hijau, lychee, kacang merah dan bola2 kuning. Ya kayak es teler gitu deh. Saya sih seneng2 saja. Kapan lagi makan es kayak beginian di resto disini?!

Burger nya kata temen saya okelah, yang bikin beda adalah telor dadar dan saos sambel

Sate ayamnya kalau saya bilang koq kurang berasa rendamannya gitu?! Empuk sik..cuma kurang kecap manis deh…ha…ha..ha.. Bumbu kacangnya juga samu mawon, kurang kecap manis.

Kesimpulannya?

Saya hargai lah si koki bule membuka kedai kagetan ini. Biar warga Louisville bisa icip2 makanan etnik lebih sering kan.

Mudah2an lain kali ada orang Melayu dong yang buka warung makanan Malaysia/Indonesia di sini?!

Sampai ketemu lagi yaaa

Cihuy Menang Kontes! Cerita Derby 2023

Minggu ini, 29 April adalah minggu Derby, yang notabene acara tahunan di Louisville. 

Boleh dibilang , minggu Derby itu minggu pestanya sosialita Louisville deh. Benar2 waktu yang tepat buat kita dandan seheboh-hebohnya, sekeren-kerennya.

Derby sendiri identik dengan acara balapan kuda, yang kalau di Louisville itu balapannya di arena balapan kuda Churchill Down (untuk selanjutnya saya singkat CD ya)

Saya sendiri belum pernah ke hari Derby nya sendiri, tapi sempat dua atau tiga kali ke Churchill Down , pertama buat ngeceng doang, kedua beneran nonton balapan kudanya

Biasanya orang2 sini mulai heboh ke CD mulai hari pembukaan yang tahun ini jatuh tanggal 29 April.

Tapi kalau mau lihat awal kehebohan penduduk Louisville bergaya itu mulai di hari Kamis, atau disini istilahnya Thurby, Thursday on Derby week.

Wanita2 cantik bersliweran dengan baju bernuansa merah jambu, baju maksi motif bunga2 an, renda2, ruffles dan…yang paling penting: topi-topi cantik.

Topi2 ini loh yang memang saya peribadi juga demen. Habis memang cantik2.

Tahun lalu saya sempat datang ke Thurby, cuma pakai tiket general admission, yang waktu itu saya cuma bayar $15 saja. Tiket tipe ini ibaratnya cuma tiket masuk doang, gak dapat tempat duduk.

Tapi ya…buat saya yang cuma senang wara wiri, potret sana potret sini, lihat balapan sekilas,  tiket GA ini mah gak rugi, apalagi kalau cuaca cerah.

Saya bisa jalan ke sana ke mari, kadang bisa lihat si kuda dari jarak cukup dekat, gak usah mikir harus balik ke tempat duduk terus, bisa ganti suasana lah

Tahun ini saya gak ikutan jadi sosialita, secara pas hari Kamis, jam 12 ada pelatihan lah, jam 2 ada rapat sama pihak luar yang jarang2 bisa kesampaian, duh riweh deh. Secara balapan kuda terakhir di CD cuma sampai jam 6 PM.

Terpaksalah saya batalkan pergi ke CD bareng teman2, padahal sudah beli tiket juga…😖

Dan juga saya sudah bikin dan beli topi Fascinator baru . Ya mau gimana lagi.  Nasib.  

Cuma kebetulan di tempat kerja ada kontes lucu-lucuan dan permainan online.

Karena tahun in, Thurby jatuhnya tanggal 4 Mei, tempat kerja mengadakan kontes kostum bertemakan Derby dan Star Wars . (MAY THE 4TH BE WITH YOU)

Pegawai boleh masukkan foto bertemakan Star Wars, Derby atau kombinasi keduanya. Pemenang masing2 kategori dapat 1 hari libur atau 1/2 hari libur.

Saya pikir2,  ih daripada topi Fascinator gak terpakai kan?

Jadilah pagi2 saya dandan…ngaduk2 lemari pakaian buat lihat pakai baju apa ya. Dandan komplit deh.

Tada. Selesai dandan, saya sempat mikir, tema Star Wars apa gitu ya? Secara saya gak demen Star Wars. Tapi kesempatan menang buat Derby DAN Star Wars lebih besar kali…secara 2 kombinasi ini kan gak lazim?

Pas mau foto gitu, eh saya lihat si boneka Baby Yoda di pojokan. “Eh, baby Yoda dari Star Wars kan?

Jadilah saya ambil si Yoda buat ikutan berpose

Setelah sekian banyak foto selfie dibantu dengan bangku, selft timer dan phone holder , saya masukkan foto saya.

Waktu saya masukkan foto, cuma ada beberapa peserta yang sudah masukkan foto mereka. Kebanyakan bertema Derby.

Salah satu teman kerja sempat nyeletuk waktu dia lihat foto saya di FB.

Kata dia “Perasaan saya denger nama kamu disebut. Tapi aku gak yakin.”

Eh…benar juga ternyata saya salah satu pemenang. Pemilihan pemenang berdasarkan masukan suara (voting) – saya kurang tahu juga siapa yang vote?

Saya dan satu pegawai lain dapat suara sama banyaknya. Jadi kami berdua sama2 menang kategori Derby dan Star Wars dan dapat jatah libur tambahan 1/2 hari.

Seru juga ih . Gak sia2 dandan pagi2, jepret2 selama 15 menitan.

Sampai ketemu tahun depan!

Lulus Sekolah!

Hari ini, Selasa 25 April 2023, saya menghadiri acara kelulusan salah satu teman Indo disini, dimana dia resmi selesai sekolah menjadi Licensed Nurse Practitioner (LPN)

Teman kita ini Gen-X loh ya, dan dia sekolah lagi sembari kerja juga. Dia sekolah hampir tiap hari sampai jam 10 malam, terus akhir pekan disini clinical seharian.

Terus terang saya mah gak sanggup deh, menjalani kerja dan sekolah lagi umur segini. Wong kadang konsentrasi kerjaan saja sudah susah?!

Teman2 Indonesia lainnya disini boleh dibilang jadi ‘saksi’ perjuangan teman kita saat sekolah. Sering kalau kita ajak kongkow2, temen kita jawab “Gak bisa, g harus belajar”, atau “Gak bisa g clinical”, “Gak bisa g ada kelas”.

Saya cuma bisa geleng2 kepala deh. Gile, kuat banget ya mental dan fisik teman kita ini!

Bayangkan saja deh. Sekolah lagi pas umur sudah tidak muda lagi, kapasitas otak sudah gak seperti umur 20 an kan. Lalu ada kendala bahasa. Bahasa Inggris percakapan dan bahasa Inggris akademis beda loh! Kalau situ pikir “alah, yang penting bisa cas cis cus tho?, Salah bamget!

Belum lagi karena mata kuliah yang diambil dekat dengan ilmu kedokteran, berarti harus menghapal nama2 organ tubuh, penyakit…

Atau ada yang mikir “masa sih lulus saja susah?” Ihhh..coba situ yang sekolah lagi??!

Terus masalah bayaran kuliah yang tidak murah. Biaya Satu kelas itu = harga tas merek loh. Kelas ya dapat ilmu bermanfaat, beli tas dapat gengsi di IG.

Nah hari ini, semua “siksaan” sudah lewat!

Hari ini teman kita dapat diploma!

Saya pribadi lebih kagum sama hal2 seperti ini ya (lulus sekolah, promosi kerjaan, penghargaan di tempat kerja) dibanding hal2 material (lihat saya punya tas merek terkenal/mobil mahal loh)

Lebih bermutu gitu.

Ini sekilas foto2 kita pas di acara kelulusan

Bangga gak sik punya teman seperti Ibu LQ ini??!

Mudah2an teman2 pembaca ikutan bangga ya dan termotivasi buat seperti teman kita ini!!