selingan

Cihuy Menang Kontes! Cerita Derby 2023

Minggu ini, 29 April adalah minggu Derby, yang notabene acara tahunan di Louisville. 

Boleh dibilang , minggu Derby itu minggu pestanya sosialita Louisville deh. Benar2 waktu yang tepat buat kita dandan seheboh-hebohnya, sekeren-kerennya.

Derby sendiri identik dengan acara balapan kuda, yang kalau di Louisville itu balapannya di arena balapan kuda Churchill Down (untuk selanjutnya saya singkat CD ya)

Saya sendiri belum pernah ke hari Derby nya sendiri, tapi sempat dua atau tiga kali ke Churchill Down , pertama buat ngeceng doang, kedua beneran nonton balapan kudanya

Biasanya orang2 sini mulai heboh ke CD mulai hari pembukaan yang tahun ini jatuh tanggal 29 April.

Tapi kalau mau lihat awal kehebohan penduduk Louisville bergaya itu mulai di hari Kamis, atau disini istilahnya Thurby, Thursday on Derby week.

Wanita2 cantik bersliweran dengan baju bernuansa merah jambu, baju maksi motif bunga2 an, renda2, ruffles dan…yang paling penting: topi-topi cantik.

Topi2 ini loh yang memang saya peribadi juga demen. Habis memang cantik2.

Tahun lalu saya sempat datang ke Thurby, cuma pakai tiket general admission, yang waktu itu saya cuma bayar $15 saja. Tiket tipe ini ibaratnya cuma tiket masuk doang, gak dapat tempat duduk.

Tapi ya…buat saya yang cuma senang wara wiri, potret sana potret sini, lihat balapan sekilas,  tiket GA ini mah gak rugi, apalagi kalau cuaca cerah.

Saya bisa jalan ke sana ke mari, kadang bisa lihat si kuda dari jarak cukup dekat, gak usah mikir harus balik ke tempat duduk terus, bisa ganti suasana lah

Tahun ini saya gak ikutan jadi sosialita, secara pas hari Kamis, jam 12 ada pelatihan lah, jam 2 ada rapat sama pihak luar yang jarang2 bisa kesampaian, duh riweh deh. Secara balapan kuda terakhir di CD cuma sampai jam 6 PM.

Terpaksalah saya batalkan pergi ke CD bareng teman2, padahal sudah beli tiket juga…😖

Dan juga saya sudah bikin dan beli topi Fascinator baru . Ya mau gimana lagi.  Nasib.  

Cuma kebetulan di tempat kerja ada kontes lucu-lucuan dan permainan online.

Karena tahun in, Thurby jatuhnya tanggal 4 Mei, tempat kerja mengadakan kontes kostum bertemakan Derby dan Star Wars . (MAY THE 4TH BE WITH YOU)

Pegawai boleh masukkan foto bertemakan Star Wars, Derby atau kombinasi keduanya. Pemenang masing2 kategori dapat 1 hari libur atau 1/2 hari libur.

Saya pikir2,  ih daripada topi Fascinator gak terpakai kan?

Jadilah pagi2 saya dandan…ngaduk2 lemari pakaian buat lihat pakai baju apa ya. Dandan komplit deh.

Tada. Selesai dandan, saya sempat mikir, tema Star Wars apa gitu ya? Secara saya gak demen Star Wars. Tapi kesempatan menang buat Derby DAN Star Wars lebih besar kali…secara 2 kombinasi ini kan gak lazim?

Pas mau foto gitu, eh saya lihat si boneka Baby Yoda di pojokan. “Eh, baby Yoda dari Star Wars kan?

Jadilah saya ambil si Yoda buat ikutan berpose

Setelah sekian banyak foto selfie dibantu dengan bangku, selft timer dan phone holder , saya masukkan foto saya.

Waktu saya masukkan foto, cuma ada beberapa peserta yang sudah masukkan foto mereka. Kebanyakan bertema Derby.

Salah satu teman kerja sempat nyeletuk waktu dia lihat foto saya di FB.

Kata dia “Perasaan saya denger nama kamu disebut. Tapi aku gak yakin.”

Eh…benar juga ternyata saya salah satu pemenang. Pemilihan pemenang berdasarkan masukan suara (voting) – saya kurang tahu juga siapa yang vote?

Saya dan satu pegawai lain dapat suara sama banyaknya. Jadi kami berdua sama2 menang kategori Derby dan Star Wars dan dapat jatah libur tambahan 1/2 hari.

Seru juga ih . Gak sia2 dandan pagi2, jepret2 selama 15 menitan.

Sampai ketemu tahun depan!

Lulus Sekolah!

Hari ini, Selasa 25 April 2023, saya menghadiri acara kelulusan salah satu teman Indo disini, dimana dia resmi selesai sekolah menjadi Licensed Nurse Practitioner (LPN)

Teman kita ini Gen-X loh ya, dan dia sekolah lagi sembari kerja juga. Dia sekolah hampir tiap hari sampai jam 10 malam, terus akhir pekan disini clinical seharian.

Terus terang saya mah gak sanggup deh, menjalani kerja dan sekolah lagi umur segini. Wong kadang konsentrasi kerjaan saja sudah susah?!

Teman2 Indonesia lainnya disini boleh dibilang jadi ‘saksi’ perjuangan teman kita saat sekolah. Sering kalau kita ajak kongkow2, temen kita jawab “Gak bisa, g harus belajar”, atau “Gak bisa g clinical”, “Gak bisa g ada kelas”.

Saya cuma bisa geleng2 kepala deh. Gile, kuat banget ya mental dan fisik teman kita ini!

Bayangkan saja deh. Sekolah lagi pas umur sudah tidak muda lagi, kapasitas otak sudah gak seperti umur 20 an kan. Lalu ada kendala bahasa. Bahasa Inggris percakapan dan bahasa Inggris akademis beda loh! Kalau situ pikir “alah, yang penting bisa cas cis cus tho?, Salah bamget!

Belum lagi karena mata kuliah yang diambil dekat dengan ilmu kedokteran, berarti harus menghapal nama2 organ tubuh, penyakit…

Atau ada yang mikir “masa sih lulus saja susah?” Ihhh..coba situ yang sekolah lagi??!

Terus masalah bayaran kuliah yang tidak murah. Biaya Satu kelas itu = harga tas merek loh. Kelas ya dapat ilmu bermanfaat, beli tas dapat gengsi di IG.

Nah hari ini, semua “siksaan” sudah lewat!

Hari ini teman kita dapat diploma!

Saya pribadi lebih kagum sama hal2 seperti ini ya (lulus sekolah, promosi kerjaan, penghargaan di tempat kerja) dibanding hal2 material (lihat saya punya tas merek terkenal/mobil mahal loh)

Lebih bermutu gitu.

Ini sekilas foto2 kita pas di acara kelulusan

Bangga gak sik punya teman seperti Ibu LQ ini??!

Mudah2an teman2 pembaca ikutan bangga ya dan termotivasi buat seperti teman kita ini!!

Kopi di Cangkir

Menurut saya, menyeruput kopi atau teh dari cangkir itu “sesuatu” banget. Ada kenikmatan sendiri, ada kepuasan yang berbeda.

Belum lagi pas kita menyendokkan gula, atau susu dan mengaduk dengan sendok metal. Suara benturan sendok dengan cangkir koq merdu rasanya.

Dulu pas tinggal di Indonesia, saya dan almarhum ibu hobi ngopi di Oh La La, order cappuccino dan croissant isi ayam.

Teman2 bingung kali ya. Masak sik cuma minum dari cangkir saja segitu “berjiwa” banget?

Mungkin teman2 tidak terlalu ngeh karena ya memang kalau di Indonesia, tempat2 ngopi, kebanyakan disajikan pakai cangkir ya , jadi ya biasa saja.

Nah di Amerika, yang namanya warung kopi, mayoritas kopi dan teh disajikan pakai….gelas kertas atau ya gelas plastik.

Maklum dari segi biaya kan mengurangi biaya cuci piring, listrik, air, resiko pecah, resiko pembeli luka dan ribet deh.

Jadi saya kalau ke tempat ngopi disini tuh kurang menikmati gitu. Maunya kan duduk2, sambil ngeliatin orang2 sliweran, mencium bau kopi atau teh dari cangkir yang bukaannya jelas lebih lebar daripada bukaan gelas kertas deh.

Nah..hari ini, saya dan teman2 kongkow ke tempat kopi baru di kota. Haraz Coffee namanya. Ini kopi franchise juga, tapi based dari negara Yemen.

Dari lihat dekornya saja , saya sudah kesengsem. Keren. Unik. Beda.

Lihat cemilan2nya, tambah saya terpesona, karena cemilan2nya bervariasi banget, gak cuma bagel, donut, scone, cookie.

Lihat jenis2 kopinya pun, keingintahuan saya tergelitik. Karena mereka menawarkan tipe minuman yang lebih etnik lah istilahnya

Saya pesan Saffron Latte, yang isinya 2 shot espresso, saffron dan madu.

Pas mereka bawaan kopi2 pesanan kita, ,wuiih…saya langsung kesengsem …

Saffron Latte dan Croissant ayam keju
Kopi Turki
Chai dan croissant almon
Kunafa cheese cake

Pakai nampan, cangkir besar, piring keramik dan sendok pisau metal….

Teman saya yang pesan topi Turki, disajikan komplit dengan teko dan cangkir ala2 .

Beneran loh….vibe nya beda deh sama minum dari gelas kertas. Dan juga sepertinya karena ini base nya dari Yemen, gaya mereka juga beda ya dengan gaya Amerika.

Kongkow Kopi

Kalau saya pribadi, lebih suka ke konsep warung kopi seperti ini. Yang nyaman, relaxing, chic, gak terlalu business like grab n go.

Kesimpulannya tempat kopi ini ahuy banget. Besok2 saya dan teman2 mau ke sini lagi !

Belajar Membuat Topi Fascinator

Hari Sabtu minggu lalu pas saya gak kerja, kami sempat jalan2 ke pusat kota La Grange. Pas keluar masuk toko-toko di pusat kotanya, saya mampir di toko topi Judith Millinery.

Selama tinggal di Amrik, baru pertama kali ini saya ngeh toko pembuat topi, padahal yang namanya Louisville, Kentucky yang namanya topi2 cantik itu boleh dibilang sesuatu yang harus dimiliki..maklum di sini kan tempatnya festival Kentucky Derby.

Ternyata Millinery itu artinya pembuat topi wanita.

Saya boleh dibilang senang topi ya, tapi ya kebanyakan cuma topi musim panas, sama barrettes sik. Pengen sebenarnya punya Fedora atau Fascinator..cuma mahal ih! Apalagi Fascinator,  harganya bisa diatas $100, padahal kecil ukurannya!

Nah..toko ini selain jualan topi, ternyata juga penyedia material2 untuk pembeli mebuat topi sendiri dan ternyata juga mereka mengadakan workshop.

Pas saya mampir itu ternyata ada beberapa workshop yang masih buka untuk mendaftar dan workshop berikutnya , saya tertarik banget! Membuat topi Fascinator.

Topi Fascinator itu apa ya..topi cepluk gitu deh..biasanya kombinasi bunga2 , bulu2, dan cadar. Dipakai buat ke acara balapan kuda, kalau disini.

Mendaftar lah saya……

Nah berikut adalah cerita saya pas di kelas Membuat Topi Fascinator model Bunga dari Bulu2.

Bahan2 untuk membuat topi :

24 helai bulu2 yang peserta boleh pilih warna

Bahan beludru berbentuk lingkaran dan persegi panjang untuk dasar bunga

Lem, alat penggulung rambut (curling iron), pelurus rambut (straightening iron), tusuk sate, kawat fleksibel dan gunting.

Sekitar 30 menit pertama peserta diajarkan memanipulasi bulu2. Bagaimana menggundulkan si bulu, bagaimana menjarangkan si bulu, melekukan si bulu, menggambar pola di permukaan si bulu.

Kalau kita pakai penggelung rambut mulai dari bagian atas,  kalau pakai pelurus rambut , mulai dari bagian bawah si bulu.

Setelah peserta latihan manipulasi, sesi berikutnya adalah membuat topi!

Pertama2 peserta memilih warna bulu2   sesuai selera sebanyak 24 helai.

Kenapa 24? Ternyata kita akan membuat 3 lapisan dari 24 bulu2 tersebut.

Saya pikir…ah kalau gitu saya mau pilih 3 warna!

Peserta2 lain kebanyakan pilih 2 warna. Saya pilih warna2 favorit saya yang semuanya super ngejreng :

Sebelum bulu2 ini ditempel ke fondasi,  bulu2 ini harus dimanipulasi dulu, baik itu di gunting, digunduli atau di bikin meliuk.

Untuk setiap lapis, semua bulu2 di lapis itu harus sama panjangnya. Jadi kita sebisa mungkin  pilih bulu2 yang panjangnya hampir sama, lalu kita bisa gunting

Lapis pertama saya pilih ungu. Beberapa bulu2 saya lekuk biar agak keriting/ berombak ceritanya. Lapis pertama ini kita tempel paling dekat ke tepi base.

Lapis kedua saya pilih warna merah. Untuk lapis kedua, panjang bulu2 harus sedikit lebih pendek dari lapis pertama.

Kenapa? Intinya kita kan mau memberi efek bunga kita “berisi” /bervolum

Lapis ketiga saya pilih si merah jambon.  Kali ini saya kasih efek totol2 di permukaan si bulu menggunakan spidol permanen. Untuk lapisan ketiga ini harus di lem di tengah2 base.

Menurut instruktur, bulu2 ini ibarat rambut kita deh. Apa yang kita bisa lakuin di rambut kita, juga bisa dilakukan di bulu2. ( saya kepikiran glitter dan manik2)

Selesai semua bulu2 sudah di tempel, boleh dibilang bunga bulu2 kita jadi!.

Selanjutnya kita bisa pilih mau di tempel dimana bunga kita? Di bando? Di topi ? Atau di jepit rambut? Di workshop ini peserta di kasih sisir jepit untuk produk akhir

Dan…inilah hasilnya!

Buat saya ini cantik banget yaa. Warnanya sangat vibrant dan memang warna2 kesukaan saya.

Jadilah sejak hari Kamis, saya tiap hari pakai si fascinator ini pas kerja di rumah.

Kegenitan Pakai Topi Fascinator

Jalan-Jalan Ultah 2021. Bagian 3 : 711, Skyline, Virginia

Yay! 711 atau 11 Juli!

Hari saya dilahirkan ke dunia! Bersyukur banget sudah di kasih hidup selama ini yaaa…Alhamdulillah selalu sehat, selalu berusaha untuk berguna dan berfaedah, berpenghasilan diatas UMR, berpendidikan, terus belajar tentang hidup!

Hari ini saya memutuskan untuk memulai perjalanan balik ke KY, karena pas lihat2 peta, iih..capek kali nyetir 8 jam langsung ke KY? Dan juga ternyata koq dekat dengan taman nasional SHENANDOAH yang saya memang sudah kepengen intip?!

Ya sudah..mampir ah ke Shenandoah, meskipun cuma sekedar nyetir di Skyline Drive nya. Lagian juga sudah beli tiket..sayang kalau gak dipakai…

Ya wis..sekitar jam 1, kami cabutlah..

2 jam kemudian, sampailah kami di gerbang Shenandoah, ya wajib foto2 dong..namanya juga turis kan.

Jadi Skyline Drive ini pada dasarnya ya jalan utama di taman nasional Shenandoah. Di sepanjang jalan ya nanti ada pusat kunjungan, tempat kemping, tempat hiking dan overlook dimana pengendara bisa melihat pemandangan pengunungan Appalachian. Saya tahu kami gak bakal sempet hiking atau eksplorais ya, tapi gak apa2 yang penting saya got the feel kayak apa sik Shenandoah ini.

Saya terus terang sangat menikmati jalan berliku Skyline Drive, gak terlalu curam dan cukup lebar. Apa lagi pemandangan sekitar bikin mata adem…

Kalau mau nurutin saya, saya mau terusin Skyline dari ujung ke ujung, cuma karena waktu gak cukup, kita keluar di pintu Thorp.

Di jalan, saya keluar bandel dan adventurous nya. Saya baca kalau Virginia itu kan slogan ya Virginia Is For Lovers dan sama pemda ada proyek VirginiaLoveWorks dimana kita bisa temui tanda LOVE di seantero negara bagian Virginia. Saya lihat2..ih koq lucu2 sik ? Pengen deh nemuin tanda tsb.

Pas saya lihat di peta, ternyata ada beberapa Love yang saya bisa lewati. Jadilah saya bilang ke anak saya kalau kami akan ber scavenger hunt cari tanda Love .

Saat itu kami di tengah2 jalan I64, saya belokin ke I80 buat dapetin tanda LOVE pertama. Lokasinya di resto lokal yang tutup…

Selesai foto2 kami lanjutkan ke LOVE berikutnya yang ternyata lokasinya di Natural Bridge State Park.

Setelah foto2, saya perhatikan..eh..koq orang2 pada pergi ke bawah gitu ya? Ada apa sih? Yuk lihat yuk? Saya ajaklah su bujang dan si guguk…

Ternyata ada trail, bagian dari Natural Bridge State Park. Ya sudah..yuk..kita jalani?! Kebetulan bareng kami ada grup orang2 dewasa. Jadi saya minta tag bareng mereka..karena hari sudah mau gelap..saya agak2 keder juga kalau cuma kami ber3.

Aiiih…keren loh ternyata! Gak nyesel deh ambil trail ini. Jadi trail yang kita jalani ini dibawah jembatan batu alami..yang diatasnya ya di lalui kendaraan2 sebagai bagian dari jalan lokal. Dan..ternyata trail berakhir di air terjun. Bonus kan!

Selesai hiking koq sudah gelap ya..ya sudah kami putuskan untuk bermalam di hotel Natural Bridge State Park. Rencananya ya besok pagi teruskan perjalanan pulang sambil cari tanda LOVE lagi

Cerita Pendek Dari Tempat Kerja

Di tempat kerja pertama saya itu, ada beberapa grup yang tugasnya serupa tapi tak sama. Nah, hasil kerja grup2 ini akan di kaji sama grup pengecekan kualitas istilahnya, atau Quality Assurance gitu…

Nah kebanyakan kita2 yg di grup ini sebel sama orang2 QA, karena kita ngerasa org2 QA ini kerjanya cari2 salah kita yang gak neko2 istilahnya. Pokoknya kita sebel dan sering kheki lah, istilahnya…

Apalagi QA ini boleh dibilang punya hak veto akan hasil kerja kita dan mereka boleh dibilang have the last words to say lah.

Nah , hari Jumat kemarin, giliran saya kena kritik orang QA. Saya lirik email yg dikirim ybs, namanya saya gak familiar. “Orang baru pasti ” pikir saya.

Saya baca email nya..waduuuhh banyak amat salah saya ya? Ya sudah saya balas emailnya , saya bilang kalau saya akan perbaiki salah2 saya.

Gak berapa lama dia kirim chat ke saya. Saya bilang. Telpon saya aja. Jadilah dia telpon.

“Halo. Hi kita belum pernah kenal ya, nama saya “xxxx” . Saya baru di departmen ini, jadi maklum kalau saya banyak salahnya. Salam kenal.

Dia jawab agak2 gelagapan yang saya tangkap…

“Oh ya. Ya. Salam kenal juga. Nama saya “xxxx”. Saya juga baru di department ini. Jadi saya baru belajar juga”

“Senang ketemu Anda walaupun cuma di Skype”

Lalu kita ngebahas satu hal saya masih error dan akhirnya kita setuju bagaimana kita mau lanjutkan.

Saya bilang, terima kasih ya sudah kasih tahu error saya dan mau ngertiin dan kompromi.

Si orang QA ini bilang, terima kasih juga, kamu receptive sekali, karena gak semua orang reaksi nya seperti kamu.

Saya lagi2 perhatikan nada bicaranya…..

Terdengar ada “kelegaan” di nada suaranya.

Saya jadi sempat “kaget” juga, karena ya itu, QA boleh dibilang punya “kuasa” loh atas kita2. Bisa saja dia songong kan?!

Saya jadi malu juga karena sempat berasumsi kalau si mbak ini akan blagu, akan sok kuasa dsb. Ternyata enggak.

Ternyata bereaksi postitif itu menyenangkan loh!?

Ternyata mengakui kesalahan itu gak apa2 loh…

Ternyata berbuat baik itu sederhana.

Salam!

Belajar Mengelola Uang Yuk!

Kawin sama bule ganteng sudah.

Tinggal di luar negeri sudah.

Tampak keren pakai sepatu boots dengan latar belakang salju di musim dingin atau foto cipokan di pantai, sudah.

Ngomong “ke-Inggris-inggrisan sudah.

Punya anak wajah pemain sinetron sudah.

Halan-halan ke Disneyland, ke outlet sambil nenteng tas belanjaan segabruk, sudah.

Nenteng tas minimal Coach, Kate Spade, Tory Burch, sudah. Sukur2 punya Louis Vuitton, Channel, Gucci, Prada.

Nyetir mobil lambang bintang 3 dalam lingkaran, Be-eM-We, Tesla, Audi, sudah.

Selamat ya. Impian sudah tercapai ya?

Nah sekarang coba lihat.

Tabungan atas nama kamu pribadi berapa?

Investasi atas nama kamu pribadi berapa?

Aset atas nama kamu pribadi berapa?

Kalau situ sudah bisa menjawab pertanyaan2 diatas dengan angka2.

Selamat. Anda di jalan yang “benar”

Kalau situ jawabnya:

“Idih..ngapain saya mikirin hal2 diatas? Suami saya kan bule. (Gak ada hubungannya)

Suami saya kan kasih saya semua yang saya mau.

Ah..beruntung sekali dikau, selamat yaaa…. tapi sekali lagi. Pertanyaan2 di atas valid loh.

Saya orangnya bukan tipe perencana ya. Gak ada tuh ceritanya dari awal saya punya rencana 5 tahunan, 10 tahunan dst.

Jadi amat wajar kalau banyak teman2 yang gak ngeh ya, kalau pertanyaan2 diatas itu penting.

Gini. Saya nulis ini bukan nakut2 in teman2, terutama teman2 yang baru mau mulai proses pernikahan dengan mas bule nya.

Tapi semata2 mau berbagi topik yang faktual banget dan nyata.

Inget gak heboh si neng celeb di IG live tahun 2019?

Intinya kita sebagai imigran sangatlah mungkin berada dalam kondisi “susah”: suami bule impian kita ternyata gak seindah harapan. Ada yang segera terlihat di awal2 hubungan, ada yang baru terlihat setelah sekian lama…

Masalahnya macem2 ya. Dari mulai kdrt, pecandu, suka main dan buanyaak lagi.

Saran saya cuma satu: Persiapkan diri untuk menghadapi musibah.

Ada beberapa saran yang saya mau tulis disini. Ini cuma saran loh ya, berdasarkan pengalaman saya pribadi dan dengar cerita teman2.

1. Sekaya apapun mas bule kamu, coba deh kamu cari penghasilan sendiri. Punya penghasilan sendiri itu membanggakan loh. Seberapun gajinya.

2. Kalau kamu punya penghasilan sendiri, dan mas bule tetap mau bayarin hura-hura kamu, coba tabung saja penghasilanmu itu.

3. Mas bulemu super baik? Super kaya? Pastikan kalian punya asuransi jiwa yang cukup buat bayar KPR rumah (kalau ada rumah yg belum lunas) ongkos pemakaman, hutang2.

4. Bangun angka kreditmu. Terutama di Amerika, angka kredit ini hubungannya bisa ke tempat tinggal, cari kerja.

Almarhum ibu sempat menasehati saya untuk buka rekening atas nama saya sendiri.

Kenapa gitu?

Sering kali pasangan kita ceroboh dalam mengelola uang atau cara mengelola uang mereka gak klop sama cara kita.

Juga kata beliau, dengan punya rekening sendiri, kita tahu kalau kita ada cadangan di luar penghasilan mas bule. Dan kita juga gak harus merengek-rengek kalau kita mau beli sesuatu.

Dengan punya uang sendiri yang kita sisihkan, kita tahu kalau kita harus bercerai misalnya, kita ada uang, baik itu uang untuk sewa pengacara dan memulai hidup sendiri, atau uang buat “kabur”

Kata teman saya yang notabene orangnya sangat planned ahead, paling enggak kita punya simpanan yang cukup buat ongkos pulang ke Indo right away dan ongkos hidup di Indo tanpa kerja selama 3-6 bulan.

Saya pribadi sadarnya belakangan ya. Baru belakangan ini, saya “beberes” keuangan.

Mudah2an lain kali saya bisa berbagi lebih detail tentang gono gini keuangan sebagai imigran, istri bule yang gak the haves 😘

Jalan-Jalan : Ke French Lick, Indiana

Hadewhhhh…pandemi bikin saya “gatel” pengen keluar.  Masalah Covid-19, saya pribadi orangnya lebih relaks dibanding anak dan si bapak. Dalam arti, saya gak paranoid kalau ke tempat umum, tapi anak dan si bapak lebih milih buat gak ke tempat umum sebisa mungkin. Beberapa kali saya ajak pelisir, mereka berdua gak mau.

Saya kan ambil cuti akhir tahun, setelah maksa, akhirnya kami sepakat untuk jalan-jalan ke French Lick, Indiana dan nginap di West Baden Springs hotel.

Kami sebelumnya sudah sering mampir di hotel ini, tapi gak pernah nloginap. Dan kami jatuh cinta banget sama ini hotel ini. Jadi keputusan untuk menginap disini, boleh dibilang win-win lah.

Hotelnya hotel tua ya, tapi keren abis. Karena atriumnya itu atrium terbuka dengan kubah raksasa, yang pas jaman ini hotel dibangun, sekitar 1900, struktur seperti ini langka.

Atrium lobi hotel West Baden Springs

Yang bikin saya tambah senang, pas saya baca2 situs hotel, hotel ini ternyata pet friendly hotel. Jadi saya bisa bawa anjing saya !!

Kami berangkat hari Minggu, tanggal 27 Desember 2020.  sekitar jam 2 an. Perjalanan ke French Lick dari tempat tinggal kami itu kira2 1.5 hingga 2 jam an.

Sampai di lokasi, kami langsung bisa masuk kamar. Karena kami bawa anjing, kamar kami di lantai 2, yang memang khusus untuk tamu2 yang bawa binatang peliharaan mereka.

Jendela kamar kami dari lobi, itu anjingku lagi nyariin aku dari kamar

Dari hotel, anjing kami di beri mangkok air/makanan, treat dan kantong 💩.

Kunci kamar bergambar foto hotel

Hari ini, kami niatnya cuma leha2 dikamar dan nikmati alunan musik piano di lobi.

Senangnya dengerin alunan piano dan pergantian lampu di lobi

Untuk makan malam, kami makan di rumah makan, Ohana, pusat kota French Lick. Karena masih suasana Natal, baik di kota maupun di hotel banyak hiasan lampu2.

Pas balik, si anak laper lagi, jadilah kami pesan makanan dari room service, sup bawang dan coklat brownie.

Supnya enak, brownie nya juga enak, gak terlalu manis -saya makan tanpa frosting.

O iya, kamar kami menghadap ke atrium,  jadi kami bisa lihat atrium kapan saya, bahkan bisa nikmati alunan musik dari pemain piano di lobi.

Hari Senin, 28 Desember 2020

Setelah mandi, kami pesan makanan dari resto di lobi hotel. Karena kami bawa anjing, kami tidak bisa duduk makan di tempat yang disediakan resto, tapi bisa makan di tempat duduk yang tersebar di lobi.

Semalam kami putuskan, kalau hari ini kami akan lihat stables di belakang hotel dan akan hiking ke Hemlock Cliffs.

Saya sebenarnya pengen banget horse back riding ya ($45 per orang. 45 menit), cuma anak saya gak mau..ya sudahlah..jadi kami cuma lihat2 kuda saja.

Sebelum ke lokasi hiking, kami sempatkan mampir ke French Lick Wine Distillery .  Karena gak niat2 amat, saya iseng wine tasting , saya pilih $4 buat icip 5 jenis minuman anggur.

Saya sudah pernah wine tasting sebelumnya, jadi agak2 ngeh gitu. Saya bilang kalau saya senangnya minuman anggur yang “manis”. Waktu dikasih daftar minumannya, si mbak kasih tahu mana kira2 yang saya suka.

Dari 30 jenis minuman anggur di daftar saya pilih: French Tickle, Pretty in Pink, French Lick Red, Blueberry dan Mon Cheri.

Tapi sama bartendernya, saya dikasih tambahan 2 :Moscato dan Tropical Frost.

Ternyata,  saya suka sama French Tickle , anggur dari jenis anggur Catawba dan berkarbon, alias fizzy dan Blueberry, anggur dengan rasa blueberry….

jadilah beli making satu botol. Mahal juga ih. Ya gpp lah, sekali setahun….

Hasil icip2 minuman anggur

Setelah icip2, kami menuju ke Hemlock Cliffs. Dari app All Trails, trail yang saya pilih ini dikategorikan cocok buat anak2, boleh bawa anjing, ada air terjun dan jaraknya cuma 1.2 mil.

Hasilnya?! Ini boleh dibilang salah satu trail favorit saya! Gak terlalu terjal, meskipun ada beberapa bagian trail  yang kami harus ekstra hati2 , biar gak jatuh, gak terlalu berbatu atau berlumpur. Banyak tebing2 unik yang kita bisa explorasi.

Selesai hiking, kami balik ke hotel.

Leha2 lagi di lobi sama anak saya…

Selasa, 29 Desember 2020.

Hari ini kami check out ya. Nah, saya pikir, masa sik, sudah nginap di hotel yang pet friendly yang bahkan ada menu makanan khusus buat si anjing, saya gak pesan? Jadilah saya pesan daging gulung ala Mosses (Mosses Meatloaf) untuk sarapan anjing saya di hari terakhir kami disini.

Anjingku makan dengan rakusnya

Setelah check out, kami mampir di indoor go karting. Sebelumnya kami sudah pernah main gokart di sini, dan anak saya selalu suka. Jadi ya mumpung disini, kami sempatkan main.

Selesai main go-kart, kami lanjutkan ke Wilsten drive thru safari . Sayangnya saya tidak bisa ikut, karena mereka tidak memperbolehkan anjing selama di DT.

Nah..pas saya dan anjing saya nunggu si anak dan bapak ber DT, kami nongkrong depan kandang kanguru. Lucu banget sih kanguru ini, saya pikir.

Selfie sama kanguru dari luar kandang

Pas si anak dan bapak balik dari DT ria, saya bilang kalau saya mau ‘main’ dengan kanguru dan kasih makan jerapah.

Untuk main dengan kanguru, pengunjung cukup bayar $7.50. Di kandang kanguru, selain kanguru, ada Llama Hiram bernama Pacman, 2 rusa, satu laki namanya Guy dan satu cewek, Naomi. Dan ternyata si Guy ini asalnya dari Indonesia!

Si Guy ini anteng banget, gak keberatan di elus2. Kalau si Pacman jahil. Sementara kanguru2 yang bersliweran, ada satu, Sydney yang memang demen dielus2.

Jadilah saya selfie an dong sama Sydney dan Guy…

Buat kasih makan jerapah, pengunjung tinggal beli wortel $2. Saya tadinya gak yakin bakal bisa kasih makan si jerapah, habis saya berasa pendek banget. Tapi ternyata si jerapah bisa nyamperin wortel di tangan saya tanpa masalah…🤩

Setelah wortel ditangan habis, kami kembali ke Louisville, KY.

Meskipun singkat, kami cukup senang dengan pelisiran pendek kami kali ini.

Covid-19 jelas membuat banyak hal2 yang berubah ya. Contoh : kamar kami tidak di bersihkan setiap harinya. Kalau minta ganti handuk, sampo, sabun, botol air, tamu harus minta. Hotel hanya untuk tamu hotel (sebelum Covid-19, bukan tamu hotel boleh masuk). Pas masuk ke area hotel, temperatur kami dicek, nama kami di lihat di daftar kamar mereka, lalu kami diberikan gelang kertas untuk keluar masuk hotel. Gelang kertas ini harus diganti setiap harinya. Masker jelas harus dipakai selama tamu2 wara wiri di ruang umum. Masuk lift, disarankan satu grup. Ribet ya?

Memang sik..tapi kebanyakan tamu2 mentaati aturan koq. Jadi ya saya pribadi gak terlalu khawatir.

Teman2 ada yang pelisir saat Covid-19?

Bermesraan dengan Guy, rusa dari Indonesia

Kecintaan Baru : Sukulen

Tahun 2019, saya diajak teman ikutan kelas bikin terrarium. Dari hasil kelas yang saya ikuti, saya bawa pulang gelas berisi 3 tanaman jenis sukulen.

Saya benernya skeptis banget tanaman saya akan terus hidup,  soalnya saya boleh dibilang pembunuh tanaman.

Eh. Ndilalah,  tanaman2 di terrarium ini tetap hidup, tumbuh jadi besar malah!

Secara saya taruh di ambai jendela pas musim dingin dan boleh dibilang saya cuekin.

Lihat deh foto dibawah ini, tanamannya sampai mencuat keluar toples.

Saya jadi semangat! Ternyata sukulen ini “bebal” sama saya!!

Nah, sejak itu saya jadi kesengsem sama tanaman sukulen ini. Mulailah saya beli ini, itu, nyobain media yang berbeda2 buat pot tanaman2 sukulen saya.

Pot tanah liat, pot keramik, pot kaca, pot metal, pot gantung pakai sabut kelapa, pot rotan,  terrarium.

Jadi sukulen2 ini yang saya perhatikan,  penampilannya berubah tergantung : suhu, pengairan, kadar matahari yang didapat dan juga media.

Contohnya si kiwi, pas pertama beli, saya taruh di pot tanah liat, wuih sumringah dia. Trus, saya sempat pindahkan ke pot lain…loh koq “sekarat”? Daun2nya mengurus gitu?!

Jadi saya pindahkan lagi, sekarang dia kembali sumringah. Meskipun belum balik membara lagi..

Satu tanaman sukulen bisa berubah warnanya, ada yang jadi “membara” kalau kena banyak sinat matahari, ada juga yang merona malah di musim dingin.

Saya paling demen sama sukulen yang di ujung daunnya atau pinggir daunnya berwarna merah jambu atau bertitik merah jambu. Imut banget!

Saya juga belajar nama2 mereka. Ada sedum, ada crassulla, aloe, aeonium dll. Saya belum berhasil menumbuhkan tipe crassula. dan sedum.

Kiwi, yang saya sebut sebelumnya itu tipe aeonium. Lidah buaya tipe aloe.

Tipe Crassulla

Sejauh ini favorit saya adalah Echeveria, yang banyaaaak jenisnya. Echeveria ini mudah dikenali karena bentuknya yang seperti bunga mawar.  Dan banyak Echeveria yang berwarna ungu, warna favorit saya.

Echeveria mudah berkembang dan cenderung gak rewel, tapi tetep saya masih sering gagal bikin dia sumringah.

Salah satu yang bikin saya kaget waktu saya mulai hobi ini adalah, ternyata mereka bisa berbunga loh!!

Dan yang bikin saya bangga adalah, salah satu Echeveria saya sempat berbunga!! Tadinya saya pikir, cuma “beranak”, yang saya cukup senang lah

Bayi sukulen di bawah “ketek” si ibu

Tapi pas saya ngeh kalau itu bunga, saya lebih girang lagi! Dua kali loh sukulen saya berbunga!

Semua tanaman2 saya, saya taruh di balkon.  Tapi masuk musim  dingin saya masukkan mereka ke jendela di kamar tidur, komplit dengan lampu pertumbuhan untuk menolong mereka dapat sinar yang cukup.

Memang susahnya tinggal di negara 4 musim tapi mau bertanam sukulen ya begini. Kecuali kita tinggal di CA, NV,AZ FL, yang boleh dibilang gak dapat salju, ya pas musim dingin harus selalu masukkan tanaman2 ke dalam rumah.

Saking demennya saya sama si sukulen, saya langganan kotak tiap bulannya dari Succulent Studio. Setiap bulan saya bayar $16.50, untuk 2 tanaman sukulen.

Baru2 ini saya ikutan IGlive salah satu profil penjual sukelen di IG dan beli dari mereka.

Yang jelas setiap hari, saya selalu tengokin tanaman2 saya. Melihat mereka tumbuh, berbunga dan beranak itu menyenangkan loh.

Teman2 ada yang hobi sama seperti saya?

Cerita dong pengalamannya!

Warisanku Kenanganku

Beberapa bulan setelah ibu meninggal bulan April tahun 2019, salah satu kenalan nyeletuk “Ngomong2 lo dah dapat jatah warisan blom?”

Saya dengernya cengengesan…

Warisan? Haduh sepertinya kata ini sudah lama gak nongol di kosa kata saya ya. Bukan kenapa2, sejak pindah ke Amrik, boleh dibilang saya harus “ngerelain” meninggalkan dunia Indonesia saya.

Dari masalah makanan, ngobrol pakai bahasa Indonesia, cara beberes tempat tidur, cara bab, cara masak, berkunjung ke kerabat, bersapa ke kerabat kapan saja, menghadiri hajatan, baik itu hajatan hura2 ataupun hajatan duka cita. Termasuk juga mikirin warisan.

Saya sih tahu diri sekali ya kalau saya tidak turun tangan saat orang tua sakit hingga beliau2 meninggal. Jadi saya juga amat sangat tahu diri gak usik2 masalah warisan tetek bengek.

Harapan saya cuma semoga warisan ayah ibu berguna buat orang2 yang memang butuh.

Lagipula kalau tho saya dikasih warisan..tetek bengeknya lebih bikin pusing.

Kalau ditanya, “Memang kamu gak mau gitu “harta” ayah atau ibumu?”.

Jujur, ada beberapa barang ayah ibu yang pengen saya bawa ke sini. Kebanyakan bukan masalah nilai nominal, tapi lebih ke masalah kenangan, lebih masalah ke ‘sesuatu yang mengingatkan saya kepada almarhum ayah dan ibu’.

Untungnya ya, sewaktu beliau2 masih hidup, saya beberapa kali dikirimkan barang2 dari Indo. Yang sampai saat ini saya simpan baik2, apakah itu perhiasan berharga maupun boneka panda dari Cina.

Mungkin saya satu2nya orang dewasa yang masih suka memeluk boneka panda ya? Ya gak apa2.

Nah ngomong masalah kenang2 an. Berhubung saya orangnya praktis, saya pikir daripada ngarep yang gak jelas, mending saya create sendiri kenang2 an dari ayah ibu sebagai warisan mereka kepada saya.

Mau tahu apa yang lekat di ingatan saya tentang “harta almarhun ayah ibu” dan sukur banget saya berhasil “jadikan” warisan / kenang2 an buat saya?

1. Pemisah ruangan / tirai kerang

Saya ingat antara wastafel dan ruang TV, ibu taruh pemisah ruangan terbuat dari kayu yang ada kaca warna warni (stained glass). Entah kenapa saya senang sekali dengan pemisah ruangan tersebut.

Saya juga ingat kalau suatu waktu di depan pintu kamar saya, saya gantung hiasan kerang jadi seperti tirai.

Untuk kenangan ini saya kebetulan nemu pemisah ruang yang makai kerang di toko World Market beberapa tahun lalu. Pas lihat ini saya langsung ingat rumah Cibubur. Jadilah saya beli.

2. Lampu stained glass

Di ruang makan kami, saya ingat banget, ibu pasang lampu stained glass. Kalau tidak salah warnanya dasarnya putih, ada burung biru. Seperti juga pemisah ruang, lampu ini salah satu favorit saya.

Dilalah, saya nemu lampu stained glass di garage sale. Kalau tidak salah, saya beli $10 , tapi rasanya seperti punya harta karun loh!

Saat ini lampu cantik ini belum punya tempat yang cocok, tapi saya akan selalu bawa lampu ini kemana pun saya pergi

3. Tanaman

Almarhum ibu itu, setiap Sabtu/Minggu pagi rajin keluar, untuk ngurus tanaman2 beliau. Beberapa tanaman yang saya kengenin dari halaman rumah kita yaitu bunga melati, kembang sepatu, bunga kenanga, bunga sedap malam dan banyaakkk lagi.

Berhubung saya tinggal di negara 4 musim, gak mungkinlah saya bisa nanam pohon2 tersebut. Tapi pas saya pindah ke KY yang notabene cuacanya lebih banyak panasnya dibanding pas tinggal di MT, tahun lalu, saya nekatkan beli bunga melati (baca cerita saya disini).

Tahun ini saya lagi2 nekatkan beli tanaman kembang sepatu. Sengaja saya pilih warna kuning, karena saya ingat almarhum ibu punya bunga sepatu campuran merah/kuning. Kelopaknya kuning, tapi bagian tengahnya merah merona. Cantik banget.

Ada banyak lagi sik ya kenang2an yang saya pengen create. Misalnya koleksi kristal2 ibu, sabun2 wangi ibu.

Yang saya sekarang sedang cari untuk menjadikan kenang2 an saat tinggal sama ortu menjadi kenyataan adalah sendok teh yang cantik2.

Saya ingat koleksi sendok2 teh ibu. Imut2 dan cantik. Di sini yang namanya sendok teh ya cuma stainless steel saja gitu. Saya sempat lihat di toko asia di tempat saya jual sendok2 teh cantik..tapi belum ada yang saya sreg.

Mudah2 an satu hari saya ketemu ya.

Ada gak teman2 yang punya sentimen saya seperti saya? Yuk berbagi