Empat Bulan Setelah Ayah Meninggal

Bulan Agustus ini bulan kelahiran Almarhum Ayah. Ulang tahun beliau tanggal 25 Agustus. Seandainya beliau masih hidup, beliau akan berumur 73 tahun. Untuk ukuran orang Indonesia, umur 73 relatif sudah dianggap tua, tapi untuk ukuran Amerika, umur 73 relatif masih ‘muda’ – Saya sendiri tahu beberapa pelanggan yang seumuran dengan Ayah dan masih sangat aktif.

Kepergian Ayah adalah pertama kalinya Saya kehilangan anggota keluarga inti. Terus terang Saya pikir karena Saya berpuluh-puluh kilometer jaraknya dari Indonesia, rasa pedih di hati tidak akan terlalu lama melekat…ternyata Saya salah……

Sampai detik ini Saya masih sering terasa tidak percaya kalau Ayah sudah tiada. Tidak terhitung kejadian dimana Saya sempat terpikir ‘Eh Ayah suka bilang..’, lalu tiba-tiba Saya terdiam sendiri, karena dihadapkan kenyataan kalau Saya tidak punya Ayah lagi…

‘Dad’s gone.

Masa sih? Mimpi kali. Bukan. Kenyataan. Sesak dada ini rasanya.

It is true. Dad has gone.

Tidak ada lagi lebaran dengan Ayah. Tidak akan lagi dengar suara Ayah. Tidak akan lagi baca pesan Ayah di email atau di media sosial.

It still seems unreal for me. But it is not. It is the reality

394453_531575963567203_940977376_n

4 comments

  1. minal aidin walfaidzin ya Day,,,baru tau jg kalo bokap udah ga ada,,,turut berduka cita ya, inshaa ALLAH beliau Khusnul khotimah amiin YRA

    1. Terima kasih Deddy. Maaf lahir batin juga ya.
      Ini lebaran pertama gak ada Ayah….sedih banget rasanya..terutama gak bisa being there for Mom either…

      Ayah meninggal itu bulan April tgl 14 Ded…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s