Kemarin sore sekitar jam 7 malam, mobil saya ditabrak waktu saya lagi berhenti di lampu merah. Gubrak! Asli suaranya kencang sekali dan saya langsung lemas rasanya!
Setiap kali ditabrak – saya 3 kali ditabrak dari belakang, sekali di Indonesia, dua kali di Amrik – reaksi saya langsung deg-degan dan gemetaran….meskipun saya tidak luka dan mobil saya juga tidak ringsek – Alhamdulillah, tapi saat kejadian itu saya selalu jadi shaking dan panik.
Mbak yang nabrak saya masih muda, mungkin 19 atau 20 tahun, dia bilangnya tidak sengaja menginjak pedal gas pas meraih telponnya yang bunyi….
Yang saya gemas dari kejadian kemarin itu, si mbak koq ya diam saja di mobilnya ya? saya harus mengetok jendela dia untuk keluar dan melihat kondisi mobil saya. Dia tidak langsung minta maaf, entah apa karena negara bagian tempat saya tinggal ini menganut prinsip no fault – yang terus terang menurut saya adalah prinsip yang tolol, karena dalam kecelakaan jelas lah ada pihak yang salah- jadi reaksi si mbak seperti robot gitu ya?
Saking kesalnya melihat reaksi si mbak yang datar, saya sampai harus bilang ke dia ‘You know, I am shaking here, right?. Baru dia dengan ringannya bilang ‘sorry, I did not mean to hit you’ Well DUH??!!!
Tidak bohong kalau saya juga pernah tidak sengaja nabrak bemper mobil (fender bender istilahnya), tapi reaksi saya selalu spontan dan meminta maaf.
Sebetulnya saya malas memperpanjang masalah , bemper saya cuma scuff dan sedikit dent, cuma melihat reaksi si mbak, saya pilih untuk mengajukan klaim resmi ke asuransi dia.
Ada kali 1/2 jam-an setelah kecelakaan, saya melirik dari kaca spion saya dari dalam mobil sambil menelpon asuransi, saya lihat si mbak baru terisak-isak…entah karena dia diomelin ortunya – saya lihat dia menelpon atau karena hal lain. Yang jelas tidak berapa lama bapak si mbak datang ke lokasi kecelakaan.
Baru setelah satu jam saya habiskan di telpon urus asuransi, si mbak sambil segugukan bilang ‘I am so sorry’ – dalam hati saya bilang..kemana aja reaksi lu yak??
Anyway…inti cerita saya gini…kalau lagi nyetir, sudah dong itu telpon ditangguhkan dulu deh, kecuali situ dokter yang harus dipanggil ke kondisi darurat, atau suami yang istrinya lagi mau brojol, atau kondisi-kondisi lain yang mengharuskan situ ‘waspada’ telpon, TOLOOOOOOOOOOOOOOONG deh, konsentrasi ke jalan saja!
Karena keteledoran kamu, orang lain bisa celaka loh!