Bergaya Buat Siapa

Ngaku saja deh, saya suka berpakaian apik, bergaya lah istilahnya.

Kalau dilihat2 sik bukan “bawaan orok” ya, tapi bertahap gitu, saya jadi senang dengan styling dalam berpakaian.

Mungkin juga ada pengaruh dari melihat almarhum ibu saya setiap beliau pergi ke kantor, saya melihat beliau memilih baju, perhiasan dari mulai sapu tangan, anting2, kalung, tas dan sepatu.

Sekarang saya ikut akun2 gak perempuan gak laki2 di Instagram buat belajar cara styling.

Saat ini boleh dibilang saya sudah tahu lah apa yang cocok dan apa yang tidak cocok dengan bentuk badan saya.  Gak selalu sik, mungkin ya 80%.

Saya bukan penganut paham berpakaianlah sesuai umur, tapi lebih berpakaianlah sesuai acara, cuaca/kondisi lapangan gitu

Mau bertamu ke tempat teman yang bersuami ya gak mungkin saya pakai celana pendek yang minim. Meskipun badan saya keren kayak JLo misalnya, ya gak sopan aja menurut standar saya ya.

Ke kantor ya teman2 gak akan lihat saya pakai celana jogger atau legging atau hoodies. Meskipun banyak teman2 yang pakai , saya tetap ogah. Karena ya buat standar saya, gak oke saja.

Gak bohong , kadang saya suka berpkaian ‘ekstra’. Mau kerja di toko saja, milih baju ribet. Ya buat saya gak apa2? Karena memang saya akui ya saya senang dress up juga.

Banyak orang berpikir kalau seseorang , terutama wanita, alasan mereka berdandan adalah buat dilihat lawan jenis?

Terus terang saya mah bukan itu alasannya.

Alasan saya berpakaian apik adalah kepuasan diri, I dress up cause I like to feel good about myself

kalau tho mau dilihat, lebih ke dilihat sama wanita2 lain , masalah dilihat cowok mah gak penting lagiiiiiijj

One comment

Leave a comment