Tidak Seindah Yang Dibayangkan

Apa tuh?

Ya  kehidupan imugran Indonesia di Amrik gitu…..

Maunya kan kita berfikir kalau tinggal di Amrik itu

Asik punya pasangan bule, kaya, romantis, bisa jalan2, punya anak blasteran pasti kece, gak usah kerja, kalau tho kerja gaji dolar dong.

Imajinasi tersebut juga didukung dengan postingan2 di berbagai media sosial kan.

Foto2 sana sini di tempat plelisiran. PDA, pamer barang2 yang dibelikan pasangan dari mulai tas LV sampai mobil Porsche. 

Karena memang yang “laku” ya hal2 seperti itu juga kan?

Saya pun pas kawin sama orang bule Amrik ya gak mikir yang susah2. Meskipun saya gak mikir segitunya, tapi memang jujur saya gak “ngeh” akan kesulitan2 yang akan saya alami.

Nah makanya disini saya mau cerita tanpa tedeng aling2 tentang hal2 yang gak selalu manis dan bahkan seringkali menyakitkan.

Teman2 siap bacanya?

Yukkk….

MUDIK KE INDONESIA ITU TIDAK DIJAMIN

Maksudnya? Ya tidak semua dari kita bisa selalu mudik teratur.

Loh gimana? Kan mau tengok keluarga? Orang tua? Iya bener. Idealnya mudik setiap tahun gitu kan? 3 bulan lamanya.

Saya gak bilang kalau itu mustahil loh ya. Saya pribadi kenal beberapa orang Indo yang bisa mudik ke Indo ibarat pergi ke Bandung dari Jakarta.

Tapi kalau saya lihat2, golongan seperti itu cuma segelintir. Kebanyakan ya gak bisa.

Selain saya sendiri juga mengalami kenyataan ini, saya perhatikan banyak teman2 lain mengalami hal yang sama juga.

Banyak hal ya yang bikin kita gak bisa mudik segampang itu.

Masalah klasik pertama ya soal duit lah. Lagi2 kenyataannya pasangan bule kita gak semuanya tajir atau pintar kelola uang atau rela menghabiskan uang buat mudik si pasangan Indo.

Contoh saya. Sudah di Amrik 18 tahun lebih, saya cuma bisa mudik 2 kali. Dan semuanya saya harus nabung jauh2 hari.

Mudik pertama, anak masih bayi, tiket masih murah. Semua gaji kerja 3 bulan saya simpan buat beli tiket.

Mudik kedua, beli tiket itu dari hasil kerjaan saya yang kedua. Saya minta jam kerja di tambah dan seluruh pemasukan ya buat beli tiket.

Saya bisa kumpulkan SELURUH gaji karena saat itu saya ada pasangan yang membayar biaya kehidupan sehari2.

Kebayang kan kalau kita nya lajang atau orang tua tunggal. Atau punya anak banyak.  Berarti harus beli tiket lebih banyak dong.

Dan juga pengeluaran bukan cuma di tiket saja kan? Harus mikir biaya pas di Indonesia juga.

Gak semua dari kita punya keluarga di Indonesia yang bisa buat tempat menginap atau traktir kita selama di Indo kan. Artinya harus mikir biaya akomofasi, transportasi, makan, hiburan.

Masalah klasik kedua adalah waktu.

Kalau kitanya tidak kerja kantoran, mau cuti berbulan2 ya gak masalah ya. Tapi kalau kita pribadi ataupun pasangan kita kerja, rata2 pegawai disini cuma dapat libur 2 minggu.

Belum lagi kalau punya anak2 usia sekolah, kita harus atur waktu pas mereka libur sekolah. Yang berarti juga harga tiket bisa jadi lebih mahal, karena pas musim liburan.

Mau ambil cuti lebih dari 2 minggu mungkin bisa kalau kita sudah bekerja bertahun2, beberapa perusahan memberikan jatah luburan lebih banyak atau bisa juga ambil cuti tapi resikonya gak dibayar. (Di Amrik , beberapa perusahaan memperbolehkan pegawainya mengambil unpaid leave artinya ya boleh cuti tapi gak digaji)

Mudik kedua kali karena saya kerja dan anak usia sekolah, saya cuma bisa pulang 2 minggu. Saat itu anak saya masih di SD, jadi bolos 2 minggu masih gak “ngefek” lah.

Itu pun saya harus minta ijin dari sekolah anak saya.

Masalah2 lainya?

Dua hal diatas sik yang paling utama kalau saya perhatikan. Kendala2 lain yang mungkin kita2 hadapi bisa dari pasangan yang gak memperbolehkan kita pergi sendiri sementara ybs gak mau pergi bareng kita.

Alasan phobia lah, cemburu lah. Bahkan ada loh saya pernah dengar cerita kalau pasangan si bule gak suka kalau kitanya mudik. Jadi dilarang gitu? Sedih kan?

Jadi gimana dong kalau saya mau mudik teratur?

Saran saya

Kalau belum nikah nikk..coba diskusikan masalah mudik ini. Lihat reaksi si bule.

Kalau sudah nikah dan tinggal di Amrik, ya  ya menabung lah.

Kalau teman2 bekerja, coba nabung minimal $50 tiap gajian.

Kalau teman2 ibu rumah tangga , punya akses ke rekening bersama ya sama, nabung juga. Sisihkan tiap kali pasangan yang bekerja gaijan.

Sekian dulu tulisan saya kali ini.

Kenyataan2 pahit lainnya akan dilanjutkan si tulisan berikutnya yaaaa….

2 comments

  1. Hi mbak. Rumput tetangga tidak seindah bayangan ya. Jadi teringat sesuatu. Saya pernah berkunjung ke tulisan beberapa diaspora. Tapi kebanyakan isinya adalah keluhan tentang perilaku orang Indonesia. Padahal dirinya orang Indonesia juga. Pertanyaannya. Kalau sudah memutuskan tinggal diluar knp tdk fokus ke lingkungannya yg sekarang saja? Apakah itu efek dari hidup di luar tidak seindah yang dibayangkan juga ya? Tapi untung saya lihat mbaknya tdk spt itu.

    1. Menarik juga topik yang kamu tanyakan. Mungkin aku bisa bahas do tulisanku lain kali ya

      Masalah sesama orang Indo memang cukup njelimet sik. 😉

Leave a comment