pulkam

Menghitung Hari Mudik Ke Jakarta! – Proses Menabung Dan Menuggu

Setelah 8 tahun tidak bertemu dengan keluarga di Jakarta (termasuk tidak bisa menghantar almarhum Ayah ke tempat peristirahatan terakhir beliau), Insha ALLAH saya dan anak akan mudik ke Jakarta selama 2 mingguan bulan Januari 2015!!

Terus terang anggaran mudik ini amat sangat ‘ketat’, sejak Ayah meninggal di bulan April 2014, saya mulai menyisihkan uang bonus hasil kerja saya. Untuk perjalanan mudik saya kali ini anggaran saya itu $3,000 alias pas-pasan. Ha…ha…ha. Yang penting tiket terbeli dulu deh!

Di Amerika, saya kerja di perbankan paruh waktu. Artinya saya hanya kerja 26 jam per minggu. Kalau hanya mengandalkan penghasilan kerja saya, setelah di potong asuransi kesehatan, terus terang akan lama sekali untuk saya bisa mengumpulkan uang untuk mudik. Minta dibayarin suami juga koq tidak mungkin ya? satu karena penghasilan suami ya untuk bayar tagihan dan keperluan sehari-hari dan kedua saya orangnya males ‘ngerepotin’ orang lain, meskipun itu suami sendiri. Ketiga…suami tidak ada extra uang juga….ha…ha…ha.

Tapi untunglah di tempat kerja ini pegawai ada kesempatan untuk mendapat bonus dari hasil penjualan produk.

Nah disinilah saya kerja mati-matian. Bonus ini dibayar setiap 3 bulanan. Yang nyebelin, meskipun saya berhasil mengumpulkan bonus hingga $500 misalnya, pajak bonus ini juga lumayan besar : 40%. Jadi bonus ini terus terang sering kali ‘tidak berarti’ apa-apa.

Jadi saya putuskan, saya acuhkan itu pajak, setiap kali saya dapat bonus, saya langsung kurangi total jumlah pendapatan saya dengan gaji saya sehari-hari tanpa bonus.

Saya juga rajin melihat-lihat harga tiket pulang. Sempat ada tiket murah (dibawah $1,000) beberapa minggu setelah Ayah meninggal, sayangnya saat itu paspor saya sudah habis masa berlakunya dan harus menunggu 3 minggu hingga paspor selesai. Yang ada waktu paspor saya sudah diterima ditangan, harga tiket sudah melonjak lagi, karena sudah masuk masa liburan sekolah anak-anak. Dan terus terang saya tidak mampu untuk beli tiket saat harga sudah diatas $1,000, karena saya akan bawa anak saya mudik bareng.

Jadilah saya harus menunggu lagi. Saya pikir kalau memang rejeki, akan ada tiket murah lagi yang saya mampu beli.

Kuartal ketiga 2014, saya lumayan dapat bonus cukup bagus dan waktu lihat tiket, ada tiket murah di bulan Januari dari situs ini. Harga tiket per orang jatuhnya $800++ (total) dan waktu tunggu antara pesawat yang satu dengan yang lain cuma 3 jam.

Pikir punya pikir, tiket harga sekian kayaknya akan jarang-jarang nongol, jadiah saya putuskan untuk beli. Alhamdulillah ada anggarannya.

Nah, ada dua hal yang harus saya korbankan dalam rangka mudik saya kali ini. Yang pertama adalah hari-hari sekolah anak saya. Di perjalanan mudik ini dia akan kehilangan 11 hari sekolah. Apa boleh buat, pilihannya tiket murah di hari sekolah atau tiket mahal di hari libur, terpaksa saya harus pilih yang pertama.

Yang kedua jatah liburan dibayar (paid vacation) saya. Berhubung saya pekerja paruh waktu, jumlah liburan saya itu tergantung dari jumlah jam kerja yang saya lakoni tahun sebelumnya.  Rata-rata pekerja paruh waktu mendapat 7-14 hari libur dibayar.

Tahun 2014 jam kerja saya tidak sebanyak tahun 2013, hitungan kasar, saya pasti dapat seminggu liburan di bayar, tapi teman-teman tahu sendiri dong, kalau pergi internasional, seminggu tidak berasa apa-apa. Minimal harus 2 minggu, paling enak ya sebulan.  Apa boleh buat, saya kudu ambil libur tidak dibayar alias unpaid vacation. 

Artinya balik-balik dari Indonesia, siap-siap melihat rekening agak-agak kosong melompong…..:-)

Ya tidak apa-apa, Insha ALLAH adalah rejeki setelah pulang.

Sekarang saya lagi bingung……mau bawa uang tunai berapa ya??