akhir pekan

Ke Taman Pemakaman Cave Hill

Semalam gak sengaja lihat ada postingan IG, kalau taman pemakaman lokal Cave Hill ada perayaan 175 tahun hari Minggu, 23 Julu 2023.

Saya sudah lama pengen ke TP Cave Hill ini karena disini dimakamkan petinju kesohor, Muhammad Ali dan beberapa tokoh sejarah lainnya.

Selain itu juga TP Cave Hill ini boleh dibilang TP tersohor lah, kalau di Jakarta mungkin seperti TP Kalibata?

Jadilah hari ini saya dan teman saya berkunjung ke TP Cave Hill.

Selain taman pemakaman, Cave Hill juga arboretum dimana banyak pohon2 yang menarik di lokasi seperti Ginko Biloba.

Di lokasi, karena acara 175 tahun TP ini, ada tur yang pengunjung bisa ambil. Tapi kita pilih jalan kaki saja

Makam pertama yang kita kunjungi adalah makam Muhammad Ali. Petinju terkenal ini memang kelahiran Louisville (baca https://en.m.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Ali)

Bandara Udara Louisville pun sekarang namanya di beri nama Muhammad Ali.

Saya ingat waktu beliau meninggal dan akan dikuburkan tahun 2016…wuih…banyak penduduk yang datang menghantar beliau ke tempat peristirahatan terakhir.

Makam Ali ada di bagian P, melewati danau tempat tabur abu (Twin Lakes Overlook & Scattering Garden)

Lokasi Makam Ali

Dari situ, kita jalan lagi ke kuburan George Rogers Clark, beliau adalah salah satu jendral dari tim ekspedisi Lewis & Clark yang menjelajah dunia “barat”.

Dari situ, kita balik ke mobil buat melanjutkan melihat2 TP gak pake kepanasan plus keringetan dan juga ke makamnya Colonel Sanders. Tahu dong teman2 siapa Colonel Sanders, empunya Kentucky Fried Chicken.

TP Cave Hill ini karena sudah berumur, 175 tahun! lumayan rimbun, saya sempat ngaso di bawah pohon rindang.

Waktu saya di Jakarta, saya cuma pernah datang ke TP Karet, TP Pahlawan Kalibata dan TP Pondok Rangon. Dan semuanya di bagian pemakaman Islam gitu. Jadi saya tahunya penataan kuburan cara Islam ya, yang notabene gak pakai nisan atau monumen besar2.

Di TP Cave Hill ini ya banyak monumen , patung2, tanda salib dimana2. Ada sik beberapa seksi yang nisannya seragam gitu dan gak gede2 amat.

Memang kalau saya perhatikan tempat pemakaman ala barat lebih monumental? Beda vibe gitu.

Selain foto2 saya disini, teman2 juga bisa Google Cave Hill cemetery untuk bisa lihat2 foto2 lebih banyak.

Terima kasih ya sudah dibaca tulisanku!

Sampai lain kali!

Pas di Cleveland, Mampir di Little Italy yuk!

Tahun 2010, saya dan keluarga sempat tinggal di Cleveland, Ohio. Salah satu lokasi yang saya suka buat kunjungi adalah sudut kota namanya Little Italy

Sign Little Italy

Pada dasarnya ini satu jalan yang di Cleveland timur dimana pengunjung bisa puas cemil2 makanan Itali.

Peta toko2 di Little Italy

Dari mulai toko roti, restoran pizza, pasta, ngopi2 dan favorit saya, makan Gelato alias es krim versi itali.

Saya tuh paling kesengsem sama yang namanya patio dining, padahal sik bisasa aja gitu artinya…makan di pinggir jalan dibawah tenda…kalau di Indo, kakik lima blok M gitu ya??..ha..ha..ha..pakai bahasa Inggris aja jadi kedengerannya gimana gitu?!

Nah di Little Italy ini ya hampir semua tempat makan ada makan di luar, baik itu di pinggir jalan utama , atau di belakang resto, atau pun di gang antara gedung…

Pas saya jalan2 ke Little Italy, saya tengok hampir semua toko/restoran.

Tapi saya cuma makan di 3 tempat:

Mia Bella. Lucu tempatnya, saya makan di patio di belakang, maap gak sempat foto, keburu laper..

Saya pesan Veal Marsala daging sapi muda dengan saus marsala

Terus saya makan es serut ala Itali di Mount Granita. Rasa es nya macam2, ada kelapa, beri, mangga, jeruk limo, lemon, semangka, stoberi dst

Macam2 Rasa Es Itali

Saya tadinya pengen kelapa, pas icip2 kurang sreg, jadi saya pilih rasa mangga, enak! Karena asli bukan essence

Makan Es Serut Mangga di Mount Granita

Setelah itu saya makan Gelato di Rosso Gelato….haduhhh…gilaaaa…enaaaak banget ini!! Tadinya saya cuma pilih kopi, karena saya tahu banget kalau saya suka es krim kopi

Pas lihat2 rasa es krim yang tersedia, ada satu rasa yang saya gak pernah lihat di toko Gelato lainnya, Nero yaitu rasa dark chocolate. Dan waktu saya icip2, saya langsung jatuh cinta!💞

Jadilah saya pilih 2 rasa, kopi dan nero.. asli! Enak banget!! Saya sampai merem melek deh makan gelato ini

Sayangnya saya gak sempat beli2 roti2 , padahal roti2 yang dipajang di dua toko roti yang saya lewati itu asli semua keliatan enak banget!

Saran saya kalau teman2 mau berkunjung kesini, jangan makan sebelum pergi, biar bisa puas icip sana icip sini

Yang jelas jangan sampai tidak makan gelato!! Ini mah WAJIB! Rosso Gelato mulai buka jam 2 siang.

Sekian dulu cerita saya kali ini!

Sampai lain kali!

Jalan-Jalan : Air Terjun & Danau Cumberland

pano_20170219_104320

Minggu, 19 Februari 2017.

Sambil sarapan di rumah makan di hotel, kami lihat-lihat mau kemana lagi hari ini….Tadinya mau ke Cumberland Gap, tapi koq balik ke Louisvillenya jauh ya? 3 jam-an…ya sudah jadi diputuskan kami akan ke danau Cumberland saja setelah nengok air terjun Cumberland.

Resto di hotel ini sebetulnya saya kurang demen sama makanannya…tapi pemandangannya okeh banget…dan juga praktis saja sih..sarapan di hotel…ini pemandangan kami selama makan pagi :

tiff infomation

Selesai makan, kami mulai jalan ke air terjun. Jarak dari tempat menginap ke air terjun, tidak jauh, cuma 0.75 mil, total 1.5 mil bolak balik. Trailnya tidak sulit, cuma menuju ke air terjun jalan nya menurun, pas balik ke tempat parkir…banyak tanjakan deh..lumayan ngos-ngosan…he…he..he

Kami sudah pernah ke air terjun Cumberland sebelumnya, di akhir musim panas tahun 2012. Saat itu, kami mah niat liburan, dan memang kami tinggal lebih lama dan berkemping ria. Ini foto kami waktu pertama kali ke air terjun Cumberland.

cumberland12_collage

Air terjun Cumberland  ini air terjun terbesar di Kentucky, karena ukurannya, air terjun Cumberland diberi nama  Niagara of the South. Di tahun 2012, kami juga pergi ke lokasi air terjun lainnya di sekitar lokasi Cumberland, tapi baru kali ini kami menginap dan menggunakan trail dari hotel untuk ke air terjun.

Cuaca hari ini bagus banget, cerah dan tidak banyak angin… Tidak terlalu banyak pengunjung di lokasi air terjun, mungkin karena bukan musim turis ya. Lokasi air terjun juga banyak yang di tutup, sepertinya ada limpahan air besar sehingga pemerintah kudu memperbaiki ini dan itu di lokasi.

Untung juga kami sudah pernah kunjungi air terjun ini pas musim panas, karena lebih banyak yang bisa dilakoni, kalau berkunjung pas akhir musim dingin seperti sekarang, pengunjung cuma bisa lihat air terjun saja.

Dari lokasi ini, kami mampir ke danau Cumberland, lokasinya sekitar 1.5 jam ke arah barat.  Danau Cumberland seru buat mereka yang suka boating , karena ya luas dan ada marinanya. Di sini kami makan siang di tempat piknik – enaknya ya di taman-taman nasional di seantero Amrik, boleh dibilang selalu ada meja piknik, yang memang disediakan untuk pengunjung memasak sendiri untuk makan mereka tanpa harus mampir ke rumah makan yang harganya tidak murah.

pano_20170219_125906

Danau Cumberland dari teras hotel

Selesai melihat-lihat danau Cumberland dan bendungannya, balliklah kami ke Louisville, sampai jalan-jalan berikutnya ya!

Jalan-Jalan Akhir Pekan : Mengunjungi Pameran ‘The Art of The Brick’ di kota Cincinnati

 

Kota Cincinnati, Ohio dan Louisville, Kentucky itu ibarat Jakarta – Bogor/Bekasi/Tangerang kali ya…penduduk dari kedua kota bolak-balik berkunjung, karena lokasi yang relatif dekat, 1.5 jam dengan mobil.

Selain itu juga, di Cincy (singkatan Cincinnati) banyak acara-acara yang kota Louisville tidak selalu adakan. Dan juga karena skalanya yang sedikit lebih besar dengan Louisville, kota Cincy buat keluarga kami lebih banyak pilihan untuk wara wiri. Contohnya di Cincy ada toko Asia yang jual kerupuk ACI, di Louisville tidak ada…he…he….he, di Cincy ada toko Lego buat si kecil, toko hobi buat si misua dsb.

Contoh lain : musim dingin tahun 2015 misalnya, keluarga kami ngacir ke Cincy karena ada Festival of Lights di Kebon Binatang di Cincy.

Istilahnya lebih ‘happening’ gitu. 😉

Nah, hari Sabtu kemarin, kami lagi-lagi ngacir ke Cincy, kali ini untuk melihat pameran seniThe Art of The Brick oleh seniman Nathan Sawaya. Selain karena ini pameran seni terbuat dari LEGO yang notabene hobi si kecil dan saya, juga karena si kecil ada tugas dari Cubscoutnya untuk dapat ‘badge art‘ dengan mengunjungi pameran seni. Sekali dayung dua tiga pulau terlampau ibaratnya. 😉

Pameran ini sebetulnya sudah berlangsung cukup lama, dan memang saya sudah ingin mampir dari dulu-dulu, tapi tidak sempat saja. Waktu tahu si kecil ada tugas ini, saya pkir ya koq cocok ya…ditambah juga si pameran ini akan tutup hari Minggu tanggal 1 Mei 2016.

Saya pesan tiket online, untuk saya dan si kecil. Harga tiket itu $19.50 untuk dewasa dan $12.50 untuk anak-anak dibawah usia 12 tahun. Waktu beli tiket ada pilihan jam masuk, saya pilih jam 11:00 am. Lokasi pameran itu di Cincinnati Museum Center yang sebelumnya sudah pernah kami kunjungi di tahun 2012.

Kami tiba di lokasi telat euy! Jam 11:14am, jadilah kami harus ganti tiket ke jam berikutnya yaitu jam 11:30 am. Tadinya saya tidak ngerti kenapa gitu harus jam-jaman?  Selama ini saya beli tiket online dengan pilihan jam tertentu, tidak pernah ada masalah meskipun tidak datang tepat di jam yang ditentukan?

Ya sudah, setelah menunggu 10 menitan, saya dan si kecil turun ke lantai basement dimana pameran diadakan. Ada antrian pendek, tidak padat, syukurlah.

img_20160430_131524.jpg

Di 10 menit pertama ada pemandu tur yang menjelaskan aturan saat mengunjungi pameran, yaitu pengunjung dilarang menyentuh karya-karya yang dipajang! Setelah itu pengunjung mendengarkan video dari seniman selama 5-10 menit, menjelaskan secara singkat bagaimana cerita si seniman menjadi penyeni Lego. Kalimat penutup Nathan kalau tidak salah ‘it all started with this piece’ sambil dia memegang satu biji blok Lego merah di tangannya. Waktu layar tergulung, barang seni  pertama yang pengunjung lihat adalah tangan seseorang yang memegang satu Lego merah di jarinya…

DSCN3857

(catatan : bagian mendengarkan video inilah yang membuat aturan pengunjung masuk harus pada jam tertentu menjadi keharusan, karena pemutaran video hanya pada jam-jam tertentu)

Setelah mendengarkan video, ekshibisi pertama adalah lukisan-lukisan Lego. Dari mulai lukisan klasik seperti Monalisa, sampai lukisan primitif semuanya terbuat dari Lego. Beberapa dari lukisan Lego bahkan dibuat dengan model 3 dimensi (lukisan timbul) , keren habis lah pokoknya!

Ruangan selanjutnya berisikan pajangan-pajangan 3 dimensi. Ada patung Lego pasangan berciuman, buah apel, pensil, telepon, orang berenang, merenung dan dsb. Dari mulai barang-barang yang kita lihat sehari-hari sampai icon seni klasik seperti Sphinx, David, Nefertiti .

.Ruangan selanjutnya masih sama, patung-patung Lego dengan ragam ekspresi.

 

Ruangan selanjutnya di pameran ini adalah patung kerangka T-rex!! Untuk mengepak si T-rex ini dengan aman dari satu lokasi ke lokasi lainnya, si Trex di bagi menjadi 3 bagian.  Tidak terbayang deh repotnya!!DSCN3898

 

Ruangan yang paling menarik buat saya adalah ruangan dimana di tengah-tengah ruang terdapat beberapa buah benda Lego : baju merah, pohon tanpa daun, payung merah, anjing, rel kereta, awan-awan, sandal jepit biru, handuk merah tergantung. Sementara di dinding ada gambar/lukisan 2 dimensi dengan latar belakang yang berbeda-beda. Lelaki di depan rumahnya, perempuan dengan bajunya tertiup angin di depan toko, wanita di depan rumahnya dan lain sebagainya.

Nah, kalau pengunjung perhatikan dengan jeli, ternyata di lukisan-lukisan itu, ada beberapa benda diganti dengan Lego – yang bentuk 3 dimensinya ada di ruangan yang bersangkutan. Kreatif ya!!

 

Pajangan terakhir di pameran ini adalah 3 orang Lego yang memeluk batang pohon.

img_20160430_121307.jpg

Puas melihat benda-benda seni dari Lego, pengunjung (dengan anak-anak) bisa main Lego sepuasnya di Brickopolis. A tentunya paling senang di tempat ini. Dia sibuk membuat zona kontruksi lengkap dengan loader, backhoe, roller bahkan mengeja kata ‘Construction’ dengan Lego. Saya mah cukup membuat huruf Z, O untuk kata ‘Zone’….he….he….he
image
image

O iya..ada tempat buat selfie juga…saya dan A bergantian pakai muka Lego minifigs

Seru ya? Buat saya, saya memang senang pergi ke pameran yang berhubungan dengan Lego, maklum memang si kecil hobi sekali dengan Lego. Dengan pergi ke acara-acara seperti ini, saya mau si kecil bisa melihat apa yang bisa dia lakukan dengan Lego, mencari ide dan juga ya buat dia terus melatih kreativitasnya.

Jalan-Jalan Akhir Pekan : Mengunjungi Tempat Penyulingan Bourbon

Negara bagian Kentucky, tempat saya tinggal sekarang, boleh dibilang terkenal akan dua hal :

  • Balapan Kuda dan
  • Minuman Bourbon (sejenis wiski)

Waktu pertama kali pindah ke Louisville, Kentucky saya bingung karena melihat patung kuda dimana-mana, diberitahu suami kalau di Kentucky balapan kuda itu tradisi orang sini. Di kota Louisville sendiri, setiap tahun ada festival Kentucky Derby, acara tahunan yang heboh dan ditunggu-tunggu kalangan elit di sini.

Selain kuda, KY juga terkenal akan bourbon-nya. Bourbon itu sejenis wiski, boleh dibilang wiskinya Amerika lah, karena pakemnya bourbon hanya boleh di produksi di Amerika. Konon sumber air alam di KY membuat bourbon lebih khas rasanya dibanding di tempat lain.

Nah di KY, saking banyaknya tempat penyulingan bourbon di sini, pemda setempat membuat atraksi turis, namanya Kentucky Bourbon Trail. Saya yang meskipun bukan penggemar minuman beralkohol;berhubung bukan penduduk asli Kentucky terus terang penasaran dengan si bourbon ini.

Setelah minggu lalu tidak sengaja melewati salah satu tempat penyulingan bourbon, Jim Beam, saya bernegosiasi dengan suami untuk melakoni KY bourbon trail tanpa dia tergoda ingin minum melampau batas.

wpid-wp-1447896474236.jpeg

Jadilah hari ini, Minggu tanggal 15 November 2015, kami memulai petualangan kami menyelusuri KY bourbon trail.

Dari 9 tempat penyulingan di Kentucky, kami pilih penyulingan di timur Louisville, yaitu di kota Lawrenceburg, dimana ada 4 tempat penyulingan yang lokasinya berdekatan ; Four Roses, Wild Turkey, Woodford Reserve dan Town Branch.

Bukan jadi mau singgah ke-empat-empatnya, tapi paling tidak kami ada rencana cadangan lah, karena siapa tahu kami ternyata tidak suka yang satu, bisa pergi ke tempat yang lain.

Pilihan pertama kami adalah Wild Turkey, eh alah waktu sampai di lokasi, ternyata tutup (padahal waktu di cari di Google, tertulis jam operasi untuk hari Minggu). Tu kan?!! Untung kita pilih jalur yang ada 3 pilihan lainnya. Setelah mengecek lewat telpon kami putuskan untuk ke Woodford Reserve.

Seperti halnya lokasi Jim Beam, Woodford Reserve ini lokasinya juga apik, bersih dan ‘tenteram’.

Di gedung utama, pengunjung bisa duduk di lobi yang luas untuk menunggu bus tur berikutnya, sambil melihat-lihat toko suvenir yang menjual produk Woodford Reserve, dari mulai bourbonnya sendiri, bumbu-bumbu dapur, gelas-gelas, sampai pernak-pernik khas Woodford Reserve.

Di gedung utama ini, pengunjung juga bisa membeli tiket untuk tur : $10 per orang, anak-anak dibawah 18 tahun gratis dan mengambil paspor KY Bourbon Trail.

20151115_145855

Jeda antara tur yang satu dengan yang berikutnya itu sekitar 30 menit, tidak terlalu lama. Setiap pengunjung diberikan radio pendengar lengkap dengan ear set jadi si pemandu turis tidak perlu berbicara dengan suara keras tapi masing-masing pengunjung bisa mendengar penjelasan dengan baik.

Dari gedung utama, kami naik ke bis untuk pergi ke lokasi penyulingan.

wpid-wp-1447639431035.jpeg

Gedung pertama yang kami kunjungi adalah gedung dimana awal pembuatan bourbon dimulai. Ada 5 hal penting dalam pembuatan bourbon, seperti yang tercantum dalam diagram ini :

IMG_20151115_141903

Di gedung ini juga, bahan-bahan utama di campur dan di giling bersama-sama untuk kemudian di fermentasi di dalam tong kayu (barrel) raksasa.

Proses selanjutnya adalah proses penyulingan, di ruang penyulingan ada 3 ‘botol’ ukuran besar yang mengingatkan saya dengan botol si jin ‘Jinnie’.

20151115_142526

Selesai penyuingan, tahap berikutnya adalah tahap yang paling penting dalam pembuatan bourbon : yaitu tahap pematangan (aging). Bourbon yang sudah disuling, dituang kedalam tong-tong kayu, lalu di simpan di dalam gedung khusus untuk menyimpan si tong kayu ini.

Masing-masing tong kayu tertera tanggal awal penyimpanan. Untuk mencapai rasa yang diinginkan rata-rata bourbon disimpan tidak kurang dari 6 tahunan.

Untuk mengetes apakah bourbon sudah siap untuk dipasarkan, dalam waktu tertentu, crafter akan mencicipi bourbon yang bersangkutan dari masing-masing tong. Bisa di lihat di beberapa tong, ada bagian yang terbuka, yang tandanya crafter sudah pernah cicipi tong tersebut.

Selesai penyulingan, semua bourbon yang sudah jadi sekarang siap untuk dibotolkan dan dikirim ke pemasok di seluruh penjuru Amerika.

Tur di tutup dengan pencicipan bourbon. Masing-masing pengunjung di beri 2 gelas kecil (shot) bourbon : satu bourbon biasa dan satu lagi bourbon double oak (bourbon yang mengalami proses lanjutan setelah proses utama selesai) dengan satu coklat isi bourbon.

Pengunjung diminta mencicip masing-masing 3 kali. Setiap selesai mencicipi, kami diminta untuk membayangkan rasa ‘awal’ yang kami rasakan. Bourbon, seperti halnya parfum, memiliki 3 tahap perasaan yang berbeda. Perasaan awal, menengah dan akhir.

Rasa awal yang lazim dirasakan oleh pengunjung itu adalah rasa ‘buah’, rasa tengah mulai dari kayu manis, daun mint, sedangkan rasa akhir itu mulai terasa aroma kayu oak, coklat, tembakau, kopi dsb. Diagram ‘rasa’ ini berbeda dimasing-masing bourbon, bisa dilihat di bawah ini.

WDF_Flavor-Wheel_RYE

Waktu saya cicip si bourbon, mblllaaaaaaaaaaaaaaah…..lidah ini langsung protes, dan ternyata bukan saya saja yang tidak bisa ‘menikmati’ rasa bourbon, ada 2 pengunjung wanita lainnya yang juga mengernyitkan dahi seusai mencicipi. Terus terang saya koq lebih senang membaui si wiski dibanding menegaknya. Hi..hi..hi..

Buat saya pribadi, menengok dengan kepala sendiri bagaimana proses pembuatan wiski memberi wacana sendiri buat saya. Dari mulai terkagum-kagum melihat tong setinggi rumah, tumpukan tong kayu setinggi langit dan ‘njelimetnya’ ‘merasakan’ aroma dan rasa si bourbon, saya lumayanlah jadi mengerti apa itu ‘bourbon‘ tanpa harus jadi penikmat ataupun pecandu. 😉

 2015-11-152

2015-11-151

2015-11-15

Jalan-Jalan Akhir Pekan : Hutan Bernheim

Halo!

Sudah lama ya saya tidak cerita jalan-jalan, memang boleh di bilang bulan Oktober, kami tidak jalan-jalan kemana-mana, antara kerja dan acara pramuka si kecil, yang ada hari Sabtu dan Minggu cuma digunakan untuk beres-beres rumah, padahal bulan Oktober itu banyak acara Fall Festival yang seru-seru. Sedih juga karena kelewatan ikutan acara-acara seperti itu.

Hari ini, boleh dibilang satu-satunya hari Sabtu bebas untuk saya di bulan November. Saya wanti-wanti bilang ke suami untuk jalan-jalan ke hutan Bernheim. Kami terakhir ke Bernheim itu dua tahun lalu waktu ada acara Color of Leaf di bulan Oktober. Kenapa saya pilih jalan-jalan di alam? selain dipaksa berolah raga, juga relatif lebih murah dan juga saya tidak cuma jalan-jalan ke mal (dan yang ada belanja tidak karuan!!)

Hutan Bernheim itu lokasinya di selatan tempat kami tinggal, sekitar 30 menitan. Ongkos masuk kendaraan $5 per mobil, tidak mahal kan?!

Sampai di Bernheim, kami ke lokasi menara pengawas kebakaran, haduh..waktu naik ke atas menara, saya lumayan deg-degan juga..sepanjang menaiki tangga, saya dalam komat kamit ‘jangan lihat ke bawah! jangan lihat ke bawah!’

Meskipun tidak tinggi-tinggi amat, perasaan strukturnya ringkih gitu! (padahal enggak juga sih!!) dan agak-agak sempit (ternyata saya punya ketakutan terjebak di tempat terkukung). Setelah sampai diatas, DUH! leganya!

IMG_20151107_133601-001

Dari lokasi menara kami balik ke tempat pengunjung untuk makan siang di kafe Isaac. Selesai makan, kami ke jalan lagi ke Canopy Tree Walk dimana ada jembatan yang menjulur ke arah ngarai. Keren untuk tempat foto-foto yang jelas!

IMG_20151107_153657

2015-11-07

Selesai jalan di Canopy Tree Walk, kita coba satu jalan alam lagi : Rock Run Loop. Yang agak beda di jalur pendakian ini, di tengah-tengah jalur ada sungai kecil – yang karena musim, sungainya kering, hampir tidak ada airnya – tapi berarti kita bisa jalan di tengah-tengah ‘sungai’. Entah kenapa saya hobi jalan di sungai kecil, kecipak kecipuk.

Jadi buat saya jalur ini paling menarik! (tidak bohong kalau saya banyak berselfie ria disini…he…he…he)

2015-11-071

2015-11-073

Cukup 3 pendakian saja kami lakoni hari ini, bukan kenapa-kenapa, cuaca agak kurang mendukung dan juga karena pergantian musim, hari-hari di bulan November memang jadi lebih pendek, baru jam 4:30 pm, hari sudah agak gelap.

Tapi yang jelas, kami senang. Berjalan-jalan di alam itu memang menyenangkan hati (dan kantong!), menghirup udara segar, melihat daun-daun berjatuhan, melihat pemandangan indah, adem hati rasanya. 😉

Turis Lokal : Berkayak Ria Menyusuri Sungai Harrods

Yay, hari Sabtu lagi! Setelah berhasil mengalihkan jadwal kerja ke teman kerja lain, saya jadi cuma kerja hingempaga pukul 12:30 siang hari Sabtu lalu.

Setelah minggu lalu kami telat datang ke tempat kayak, kali ini kami lebih siap!

Jam 3 sore, kami meluncur ke river road, di salah satu tempat makan di sepanjang jalan river road ada satu tempat yang juga menyewakan kayak dan canoe.

Untuk ber-canoe (cukup untuk 3 orang), ongkosnya $50, sementara untuk berkayak satu penumpang itu $30, untuk kayak ganda $50.

Kami pilih satu kayak tunggal dan satu kayak ganda, total ongkos yang kami harus bayar $80 selama 4 jam.

Saya baru sekali ini berkayak ria, pertama-tama bingung bagaimana mengarahkan si perahu, tapi lama-lama bisa juga. Di perjalanan kita melihat groundhog, kura-kura, burung heron dan rusa liar.

Kami menghabiskan waktu kira-kira 1.5 jam an saja, selain tangan pegal mendayung, si kecil mulai ngambek karena lapar!

2015-08-011

2015-08-022

Kalau mau jujur saya tidak merekomendasi tempat ini, pertama karena mereka tidak terima kartu kredit atau kartu debit, semua harus dibayar tunai. Kedua koq tidak ada formulir yang harus ditanda tangani gitu tentang keselamatan (waiver istilahnya). Ketiga haduh……jaket pelampungnya ada yang bau apek…….Keempat kalau ada masalah di tengah sungai – misalnya dayung hanyut, atau kayak terbalik, mereka tidak menyediakan sarana penolong apapun. Kelima waktu kita balik, lah tidak ada petugas yang menolong kami menepi ke darat.

Untuk harga yang kita bayar, yang kita sarana terima koq ya minim sekali.

Ya gak apa-apa, direlakan saja…yang penting sudah pernah mencoba…;-)

Turis Lokal : Bersepeda Menyeberang Jembatan ke Indianaja

Akhir pekan, baik itu Sabtu atau Minggu, kadang keluarga kami menyempatkan diri melakukan aktifitas yang agak bedalah dengan hari-hari biasa. Kadang kalau ada rejeki, kami keluar kota, tapi ya tidak selalu juga. Karena saya kadang hari Sabtu kerja dari jam 8:30 am sampai jam 5:00 pm, karena saya kerja di dua tempat ;dulu malah saya juga sering kerja di hari Minggu,baru di pertengahan bulan Mei, saya mengalah untuk tidak lagi kerja di hari Minggu.

Minggu ini kami tadinya mau berkayak ria, tapi sudah agak telat, dan ternyata agak mahal di ongkos….($30 per kayak), jadilah diteruskan berkendara ke tengah kota, dimana saya dan si kecil langsung sepakat mau menyewa sepeda dan menyebarang sungai Ohio.

Kota Louisville itu lokasinya di tepi sungai Ohio. Di seberang sungai Ohio itu sudah masuk negara bagian Indiana. Di antara jembatan-jembatan yang ada, ada satu jembatan yang diubah fungsinya menjadi jembatan penyeberangan orang.

DSCN2059

Kami sudah pernah berjalan di jembatan ini, dan juga sudah pernah menyewa ‘sepeda’ (Surrey) untuk keliling-keliling tengah kota, tapi belum pernah menyewa sepeda untuk menyeberang jembatan.

2013-06-29

Di ujung jembatan, ada tempat penyewaan ‘sepeda’ : Wheels Fun Rental namanya.  Pengunjung bisa menyewa sepeda biasa, sepeda per orang, sepeda rangkap 2 untuk 3-4 orang, atau sepeda rangkap 4 untuk 6 orang.

Di tahun 2013, kami sewa ‘Surrey’ untuk jalan-jalan keliling tengah kota, tapi Surrey tidak bisa dibawa menyeberang jembatan.

July112013_40th

Jadi kali ini kami menyewa sepeda rangkap dua dengan tempat duduk di belakang untuk si kecil (Deuce Coupe) Ongkos untuk menyewa sepeda ini $20 per jam.

Buat saya sih seru saja melakoni hal-hal seperti ini. Naik jembatan, saya dan suami sempat kewalahan mengayuh pedal, jadilah si kecil harus membantu dengan mendorong si sepeda dari belakang…ha…ha…ha…. Demikian juga waktu kami sampai di sisi Indiana dan mau balik ke Kentucky, si kecil lagi-lagi ‘dipekerjakan’ untuk mendorong sepeda.

2015-07-261

Ternyata kami cuma menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk menyebarang jembatan dan balik ke lokasi,sementara waktu sewa kita 1 jam,  karena si babe kecapaian, jadilah saya dan si kecil wara-wiri berduaan menghabiskan jatah waktu sewa.

2015-07-265

2015-07-262

Setelah lelah bersepeda, kami jajan hotdog dan es krim dari pedangan makanan di taman. (Andai ada bakso, saya mah pilih bakso atau siomay deh!)

Lumayan lah, meskipun cuma 1 jam, yang penting kami menghabiskan waktu bersama-sama dan bersenang-senang!

2015-07-027

Jalan-Jalan Akhir Pekan : Lego Americana Road Show

Anak saya itu hobi sekali main LEGO. Setiap kali ada acara berbau LEGO kita usahakan mampir , dari mulai LEGO Kids Festival, Pameran LEGO Sculpture in kebun binatang, dan baru-baru ini acara LEGO Americana Road Show.

Kalau LEGO Kids Festival itu acara untuk anak-anak dimana mereka bisa bermain LEGO sepuasnya, LEGO Sculpture pameran patung-patung LEGO bernuansa alam, LEGO Americana Road Show adalah pameran gedung-gedung bersejarah di Amerika terbuat dari LEGO tentunya!

Saya tahunya acara ini ya dari majalah LEGO yang memang kita langganan. Seperti juga LEGO Sculpture, acara LEGO Americana ini berpindah dari satu negara bagian ke negara bagian lain.

Nah, dari tanggal 3 Juli kemarin, hingga tanggal 19 Juli, kebetulan acara LEGO Americana ini diselenggarakan di kota Cincinnati (atau Cincy biasa orang Amrik sebutnya), yang lokasinya cuma 2 jam-an dari tempat kita tingga/

Karena baru tahu waktu saya ultah minggu lalu dan jadwal kerja saya dan suami tidak pas di hari biasa, kita baru bisa berangkat ya hari Minggu ini, 19 Juli 2015 – yang juga ultah suami saya.

LEGO Americana Road Show di Cincy, di adakan di pusat perbelanjaan Kenwood Towne Centre. Total ada 9 monumen bersejarah yang akan dipamerkan :

  1. Supreme Court
  2. White House
  3. Liberty Bell
  4. Lincoln Memorial
  5. Washington Monument
  6. Statue of Liberty
  7. Independence Hall
  8. Old North Church
  9. US Capitol Building

Kita sampai di lokasi jam 12, pengunjung mal sudah ramainya minta ampun! Berbekal kamera, kami sekeluarga jadilah ‘bergerilya’ dari satu monumen ke monumen lain. Selain monumen-monumen bersejarah, juga ada beberapa struktur bebas yang kadang isinya kocak-kocak. Contohnya ada struktur seperti monumen Mount Rushmore, tapi digabungkan dengan Cloud Koo Koo land!

Memang kalau melihat video-video di situs LEGO, artis-artis pembuat LEGO suka nyeleneh dalam membuat bagan.

Yuk, belajar sejarah Amerika dari LEGO!

]