amerika

Cihuy Menang Kontes! Cerita Derby 2023

Minggu ini, 29 April adalah minggu Derby, yang notabene acara tahunan di Louisville. 

Boleh dibilang , minggu Derby itu minggu pestanya sosialita Louisville deh. Benar2 waktu yang tepat buat kita dandan seheboh-hebohnya, sekeren-kerennya.

Derby sendiri identik dengan acara balapan kuda, yang kalau di Louisville itu balapannya di arena balapan kuda Churchill Down (untuk selanjutnya saya singkat CD ya)

Saya sendiri belum pernah ke hari Derby nya sendiri, tapi sempat dua atau tiga kali ke Churchill Down , pertama buat ngeceng doang, kedua beneran nonton balapan kudanya

Biasanya orang2 sini mulai heboh ke CD mulai hari pembukaan yang tahun ini jatuh tanggal 29 April.

Tapi kalau mau lihat awal kehebohan penduduk Louisville bergaya itu mulai di hari Kamis, atau disini istilahnya Thurby, Thursday on Derby week.

Wanita2 cantik bersliweran dengan baju bernuansa merah jambu, baju maksi motif bunga2 an, renda2, ruffles dan…yang paling penting: topi-topi cantik.

Topi2 ini loh yang memang saya peribadi juga demen. Habis memang cantik2.

Tahun lalu saya sempat datang ke Thurby, cuma pakai tiket general admission, yang waktu itu saya cuma bayar $15 saja. Tiket tipe ini ibaratnya cuma tiket masuk doang, gak dapat tempat duduk.

Tapi ya…buat saya yang cuma senang wara wiri, potret sana potret sini, lihat balapan sekilas,  tiket GA ini mah gak rugi, apalagi kalau cuaca cerah.

Saya bisa jalan ke sana ke mari, kadang bisa lihat si kuda dari jarak cukup dekat, gak usah mikir harus balik ke tempat duduk terus, bisa ganti suasana lah

Tahun ini saya gak ikutan jadi sosialita, secara pas hari Kamis, jam 12 ada pelatihan lah, jam 2 ada rapat sama pihak luar yang jarang2 bisa kesampaian, duh riweh deh. Secara balapan kuda terakhir di CD cuma sampai jam 6 PM.

Terpaksalah saya batalkan pergi ke CD bareng teman2, padahal sudah beli tiket juga…😖

Dan juga saya sudah bikin dan beli topi Fascinator baru . Ya mau gimana lagi.  Nasib.  

Cuma kebetulan di tempat kerja ada kontes lucu-lucuan dan permainan online.

Karena tahun in, Thurby jatuhnya tanggal 4 Mei, tempat kerja mengadakan kontes kostum bertemakan Derby dan Star Wars . (MAY THE 4TH BE WITH YOU)

Pegawai boleh masukkan foto bertemakan Star Wars, Derby atau kombinasi keduanya. Pemenang masing2 kategori dapat 1 hari libur atau 1/2 hari libur.

Saya pikir2,  ih daripada topi Fascinator gak terpakai kan?

Jadilah pagi2 saya dandan…ngaduk2 lemari pakaian buat lihat pakai baju apa ya. Dandan komplit deh.

Tada. Selesai dandan, saya sempat mikir, tema Star Wars apa gitu ya? Secara saya gak demen Star Wars. Tapi kesempatan menang buat Derby DAN Star Wars lebih besar kali…secara 2 kombinasi ini kan gak lazim?

Pas mau foto gitu, eh saya lihat si boneka Baby Yoda di pojokan. “Eh, baby Yoda dari Star Wars kan?

Jadilah saya ambil si Yoda buat ikutan berpose

Setelah sekian banyak foto selfie dibantu dengan bangku, selft timer dan phone holder , saya masukkan foto saya.

Waktu saya masukkan foto, cuma ada beberapa peserta yang sudah masukkan foto mereka. Kebanyakan bertema Derby.

Salah satu teman kerja sempat nyeletuk waktu dia lihat foto saya di FB.

Kata dia “Perasaan saya denger nama kamu disebut. Tapi aku gak yakin.”

Eh…benar juga ternyata saya salah satu pemenang. Pemilihan pemenang berdasarkan masukan suara (voting) – saya kurang tahu juga siapa yang vote?

Saya dan satu pegawai lain dapat suara sama banyaknya. Jadi kami berdua sama2 menang kategori Derby dan Star Wars dan dapat jatah libur tambahan 1/2 hari.

Seru juga ih . Gak sia2 dandan pagi2, jepret2 selama 15 menitan.

Sampai ketemu tahun depan!

Lulus Sekolah!

Hari ini, Selasa 25 April 2023, saya menghadiri acara kelulusan salah satu teman Indo disini, dimana dia resmi selesai sekolah menjadi Licensed Nurse Practitioner (LPN)

Teman kita ini Gen-X loh ya, dan dia sekolah lagi sembari kerja juga. Dia sekolah hampir tiap hari sampai jam 10 malam, terus akhir pekan disini clinical seharian.

Terus terang saya mah gak sanggup deh, menjalani kerja dan sekolah lagi umur segini. Wong kadang konsentrasi kerjaan saja sudah susah?!

Teman2 Indonesia lainnya disini boleh dibilang jadi ‘saksi’ perjuangan teman kita saat sekolah. Sering kalau kita ajak kongkow2, temen kita jawab “Gak bisa, g harus belajar”, atau “Gak bisa g clinical”, “Gak bisa g ada kelas”.

Saya cuma bisa geleng2 kepala deh. Gile, kuat banget ya mental dan fisik teman kita ini!

Bayangkan saja deh. Sekolah lagi pas umur sudah tidak muda lagi, kapasitas otak sudah gak seperti umur 20 an kan. Lalu ada kendala bahasa. Bahasa Inggris percakapan dan bahasa Inggris akademis beda loh! Kalau situ pikir “alah, yang penting bisa cas cis cus tho?, Salah bamget!

Belum lagi karena mata kuliah yang diambil dekat dengan ilmu kedokteran, berarti harus menghapal nama2 organ tubuh, penyakit…

Atau ada yang mikir “masa sih lulus saja susah?” Ihhh..coba situ yang sekolah lagi??!

Terus masalah bayaran kuliah yang tidak murah. Biaya Satu kelas itu = harga tas merek loh. Kelas ya dapat ilmu bermanfaat, beli tas dapat gengsi di IG.

Nah hari ini, semua “siksaan” sudah lewat!

Hari ini teman kita dapat diploma!

Saya pribadi lebih kagum sama hal2 seperti ini ya (lulus sekolah, promosi kerjaan, penghargaan di tempat kerja) dibanding hal2 material (lihat saya punya tas merek terkenal/mobil mahal loh)

Lebih bermutu gitu.

Ini sekilas foto2 kita pas di acara kelulusan

Bangga gak sik punya teman seperti Ibu LQ ini??!

Mudah2an teman2 pembaca ikutan bangga ya dan termotivasi buat seperti teman kita ini!!

Beberes Rumah

Hari ini saya minta libur dari kerja di toko. Pengen santai saja gitu pas hari Sabtu. Dari hari Senin sampai Jumat bangun pagi buat kerja, sekali2 pengen bersantai ria

Cuaca sudah mulai dingin, maklum deh sudah bulan Oktober, semalam ada peringatan kalau Sabtu pagi suhu akan jatuh ke bawah 0°C.

Ya sudah mumpung ada waktu, saya niatin mau ubah tataan ruang biar tanaman2 saya di teras bisa masuk ke dalam rumah

Beginilah hasil sebelum dan sesudah

Ruang TV dan Sofa

Ruang TV dan sofa yang tadinya menghadap ke pintu teras, saya ubah jadi menghadap dinding yang tanpa bukaan. Jarak TV dan sofa memang jadi lebih dekat, tapi tetap nyaman.

Pojokan Sepeda
Jadi dinding penuh tanaman

Di musim semi/panas, sepeda sengaja saya twruh menghadap ke pintu teras, biar ngeliat ke luar. Tapi dinding ini satu2nya dinding di apartemen saya yang kena sinar matahari. Jadi tanaman2 saya harus di dinding ini.

Tempat Olah Raga / Ngaso
Jadi tempat sepeda

Jadi sepeda saya pindahkam ke sisi yang sama dengan TV. Sengaja saya tempatkan sepeda dekat dengan TV biar saya bisa sepedaan sambil nonton TV atau pasang App fitness di TV.

Trus meja dengan pernak pernik dikemanain dong. Meja berikut karpet tutul2 saya pindahkan ke dekat dinding sebelah ruang kerja saya. Mudah2 an bisa bikin kaki agak2 hangat kan..

Ruang kerja
Ruang kerja, beda di karpet dan meja di kiri

Eng ing eng…

Seperti inilah tampak ruang TV saya dari arah dapur

Tempat saya tinggal itu kalau di Indo rumahtipe 75 meter persegi. Kalau buat saya sih cukup2 saja ya, gak repot bersihin, dan beberes.

Untuk mindah2 an barang, berikut ngepel, bersihin debu saya selesaikan 4 jam.

Kalau menurut kalian mending punya rumah kecil atau rumah gede?

Belajar Menembak

Setelah berkali2 ngomongin buat belajar menggunakan senjata api, hari ini saya mengiyakan ajakan teman saya untuk pergi ke arena menembak (shooting range)

Sebelumnya, teman saya sudah mengajari saya tentang hal2 mendasar tentang senjata api. Cara mengisi peluru, cara mengkokang, ukuran peluru, cara menggenggam. cara melihat target dan yang paling penting mengunci senjata saat tidak digunakan.

Seperti teman2 tahu, di Amerika yang namanya memliki senjata api adalah hal yang biasa. Mantan suami saya punya senjata, kebanyakan teman2 laki saya yang bule pun punya senjata.

Jadi pergi ke arena menembak adalah hal yang lumrah. Biasanya arena menembak juga merangkap toko senjata api dengan segala asesorinya dan kelas menembak.

Kami pergi ke arena menembak Range USA Louisville dan menyewa tempat untuk 1 jam. Untuk menyewa booth menembak, pengunjung membawa senjata dan peralatan menembak lainnya seperti peluru, penutup telinga dan kacamata pelindung (yang juga bisa di beli di toko).

Teman saya meminjamkan penutup telinganya, sementara dia cukup makai penutup telinga karet. Untuk kacamata pelindung, pelayan toko berbaik hati memberikan satu kepada kami tanpa biaya.

Kenapa gitu musti pakai penutup telinga dan kacamata pelindung?

Saat menembak, suara tembakan itu lumayan keras, apalagi suara dari senjata api berukuran besar (bukan pistol kecil). Jadi penutup telinga untuk melindungi pendengaran kita.

Kacamata pelindung, untuk melindungi mata kita kena pantulan casing dari peluru yang ditembakan.

Teman saya bawa 2 pistol (handguns).:Ruger Mark IV .22 dan the 9mm Glock G43.

Ruger Mark IV .22mm
9 mm Glock 43

Senjata yang saya gunakan adalah Ruger Mark IV. Peluru pistol ini lebih kecil dibanding Glock 43.

Awal mulai menembak, saya agak2 keder juga, tengsin kan kalau tembakan nyasar jauh dari target?

Belum lagi casing terpental balik ke badan saya beberapa kali. Dan casing itu panas loh! Haduh! Ada beberapa kali saya menjerit gara2 casing masuk ke baju!🙈

Setelah beberapa kali, saya mulai terbiasa dan malah jadi demen ya?

Saya sempat mencoba Glock 43, tapi saya kurang suka, karena lebih berat dan momentum tiap kali  abis menembak itu lebih besar dibanding Ruger Mark IV.  Kalau saya memegang pistolnya kurang erat/stabil, yang ada berasa banget terpentalnya.

Setelah selesai, teman saya tanya gimana pendapat saya menembak pertama kalinya?

Saya jawab. Kalau saya ternyata bisa menikmati, lebih dari yang saya sangka.

Dia bilang buat pemula saya gak bego2 amat…😆 . Tembakan saya lumayan gak nyasar sana sini.

Dia bilang cara saya menggenggam masih harus di perbaiki dan saya gak boleh dar der dor (rapid firing) kalau di arena menembak. 🤔

Kesimpulannya?

Saya gak suka suara ledakan tiap kali senjata ditembakkan, asli saya kagetan melulu.

Kalau mau latihan menembak lagi saya pastikan pakai baju leher tinggi,  karena kapok kena casing panas. Oh iya lupa, kalau latihan menembak gini, selalu pakai sepatu tertutup ya, karena ya itu, casing bisa terpental ke badan kita. Contohnya ya saya hari ini, boncel2.

Boncel gara2 casing panas terpental dinding kena ke badan

Mau latihan menembak lagi? Mau banget! Ada rasa puas tiap kali peluru ditembakkan. Apalagi melihat kalau sasaran kita kena.

Bekas peluru2 yang nyasar di luar sasaran, pasti hasil tembakan saya😆

Konon badan kita setelah menembak itu mengeluarkan hormon oxytocin yang membantu meringankan perasaan stres dan gelisah. (Sumber? Google)

Mau punya senjata sendiri? Mungkin satu hari iya. Tapi lebih buat keamanan bukan buat olah raga.

Cerita saya sekedar buat berbagi pengalaman loh ya, tolong jangan di pakai buat ngebahas yang “serem2”

Saya pribadi gak ada masalah dengan kepemilikan senjata api yang bertanggung jawab.

Sekian dulu cerita saya kali ini, sampai lain kali

Aktifitas Baru

Salah satu nasihat yang dianjurkan terapis saya sejak saya berpisah adalah mencoba aktifitas baru.

Iseng2 cari aktifitas yang saya bisa coba, saya nemu kelas dansa. Lucu juga kali….

Coba ah, biayanya $10.00 per kelas atau $30.00 per bulan. Tipe kelas dansa yang di tawarkan macam2, ada Salsa, Rumba, Cha-cha, Ballroom, Swing.

Saya pilih Swing, atau tepatnya West Coast Swing dance.

Ih..lucu juga loh ternyata.

Lama kelas itu 45 menit, peserta tidak harus bawa pasangan, saat di kelas semua peserta di rotasi supaya dapat pasangan.

Jeda antara kelas yang satu dengan kelas yang lain, kadang diisi dengan peserta berdansa satu sama lain.

Yang saya perhatikan ya…semua peserta saat mereka berdansa itu mukanya sumringah semua! Saya yang nonton jadi itu senang gitu.

Kesimpulan saya, aktifitas dansa bagus buat kesehatan fisik, otak dan mental loh.

Kesehatan fisik, ya kita kan bergerak kiri kanan depan belakang,

kesehatan otak, belajar gerakan baru, fokus ke gerakan selanjutnya supaya sejalan dengan pasangan dansa kita,

kesehatan mental, saya merasa aktifitas ini buat hati / perasaan kita ringan.

Jadi yuk. Ikutan dansa!

Mau tahu swing dance yang saya pelajari seperti apa?

Lihat video dibawah ini ya

Jalan-Jalan Ultah 2021. Bagian 4. Terdampar di Virginia

Senin. 12 Juli 2021.

Bangun pagi2…biar bisa santai di jalan. Pesan makan di resto hotel biar perut disini dan gak lapar pas nyetir. Rencananya….

“Abe sana gih nyalain mobil, Mom urus cek out”.

*bunyi mobil dinyalakan*

Loh..koq suaranya begitu?! Kata saya dalam hati. Mungkin Abe masukkin kuncinya gak bener kali? Mungkin pedal gas kudu diinjek?

Buru2 lah saya ngacir ke mobil. dan..yak….benar saja…mobilku gak “nyantel”. Pas dinyalain ya bunyi- berarti bukan masalah batere. Cuma gak cranking??

Panik? Jelas. Wong saya cuma berdua sama anak saya dan anjing saya.

Dan lokasi saya termasuk di tempat terpencil ya.

Gimanaaa dong?!!

Balik ke hotel, tanya mbak resepsionis nomor telpon bengkel terdekat. Setelah menelpon 3 nomor, akhirnya nemu orang yang mau narik mobil saya.

Satu jam kemudiam datanglah mobil derek raksasa.

Nah..isu terbesar mobil saya adalah…karena mobilku bukan mobil orang standard, dalam arti banyak bagian2 yang ukurannya spesifik buat mobilku. Contoh, kalau mobil2 sedan bisa beli sarung jok generic dan muat2 aja, gak akan muat di mobilku, tipe mesin juga beda, mobilku gak bisa di reparasi di bengkel lokal. Harus di dealership Mercedez Benz. Borju ya? Padahal punya Merci juga enggak.

Ternyata lagi..Saya juga baru tahu…kalau gak semua dealer MB ada teknisi Smart. Weleeehhh..

Setelah menelpon 3 dealer MB, cuma satu yang ada teknisi buat Smart…yaitu di Richmond,VA yang jaraknya 100+ mil 😭

Jadilah kami bertiga umpel2an naik mobil derek ke Richmond.

Sampai di dealership, mobil saya gak bisa langsung di lihat..karena ya itu..lagi2 cuma 1 teknisi…jadi harus tunggu giliran

Ya sudahlah..mau gimana lagi?

Cari2 hotel. Dapet di Hilton Garden Inn yang untungnya dekat dengan resto2. Hotel saya juga sempet berabe karena gak tahu kan sampai kapan saya akan disini? Tadinya booked sampai Rabu..dilanjutkan sampai Jumat..lanjut lagi sampai Sabtu…

Gilaaaaaa seminggu saya nambah “liburan”??!

Saya mah sudah pasrah saja deh lihat tagihan KK…💰💰💰💰💰💰💰💰

4Untungnya saya bawa laptop kerja. Jadi saya tetap bisa kerja, tapi ternyata internet hotel memble, bahkan saya coba beli premium, masih gak bisa konek ke jaringan kantor. Ya sudah saya pakai hotspot telpon seluler saya. Ini juga ada isu…data saya habis hari Kamis…haduh pikir saya, tinggal sehari lagi kerja gitu loh?! -> kalau ada yang komentar “makanya pakai unlimited data dong. Jawab saya, selama ini saya gak perlu ya, dan memang situ mau bayarin?

Pas mau beli data tambahan, ternyata entah gimana telpon saya dan SIM nya konon gak sinkron, padahal ya dua2nya sudah 5G. Jadilah saya harus telpon operator saya dan menghabiskan waktu sejam cuma buat nambah data doang.

Setiap hari saya gregetan nunggu kabar dari teknisi kapan mobil saya selesai. Bolak balik perpanjang tinggal di hotel yang juga sempet bikin pening kepala.

Hari Kamis, saya bosan sampai ke ubun2, akhirnya ajak anak dan anjing saya jalan-jalan ke Gedung Pusat Pemerintahan pakai Uber. Karena kan Richmond ya memang ibu kota negara bagian Virgina.

Saya pikir ya sudah disini juga..sekalian saja kan?

Sayangnya di sekeliling gedung lagi renovasi..jadi pemandangan agak2 jelek deh buat difoto.

Tadinya setelah dari sini mau jalan2 di Canal Walk, cuma koq lihat langit gelap bener? Ya sudah jadi kami buru2 pulang saja.

Hari Jumat sore, saya baru bisa ambil mobil saya. Setelah punya mobil lagi, saya nekat ajak anak dan anjing ke pantai VA. Lagi2 ya..Wong udah disini gitu loh…cuma 1.5 jam dari hotel.

Meskipun gak lama2 di pantai, saya cukup senang karena nyempatin ya. Gak tahu kan kapan lagi kami bisa ke sini?

Di jalan sempat nemu tanda LOVE pula.

Sabtu jam 11, kami mulai perjalanan balik ke rumah di Kentucky. Sepanjang I64, saya masih yang cari2 tanda Love.

Tanda LOVE ke empat, saya nemu di pertanian lokal dimana si pebisnis jual bunga2, tanaman, buah2 an. Saya sempatkan beli lavender kering dan roti buat di jalan.

Tanda LOVE berikutnya harusnya di ada di taman seni di Charlottesville, tapi koq saya gak nemu? Yang ada nemu hiruk pikuk farmers market . Ya sudah..nikmati aja

Teruskan perjalanan lagi..kali ini agak menyimpang dari I64, di kota kecil Waynesboro. Tanda LOVE ada di taman kota. GPS sempet ngawur deh kasih arahan. Ugh!

Masih di daerah rural, tanda LOVE berikutnya saya nemu di brewery lokal. Kayaknya sih ramai ya, cuma berhubung saya gak demen penyulingan bir, ya saya gak mampir. Stable Brewery kalau gak salah namanya.

Anak saya sudah mulai ngambek karena saya kebanyakan side trip..ya sudah..tanda LOVE berikutnya, yang terakhir..

Kali ini di jalan utama pusat kota kecil. Agak2 nyempil lokasinya…

Yang saya perhatikan, tanda LOVE ini sepertinya buat promosi tempat / pebisnis lokal ya…sayangnya gak tahu apa gara2 Covid-19, tempat2 ini koq gak terlalu ramai juga? Padahal lucu loh…berburu tanda LOVE.

Malam ini kami istirahat di Charleston, ibukotanya West Virginia. Karena saya gak tega sama mobil, saya sendiri dan Para penumpang untuk terus di jalan selama 6 jam.

Hari Minggu, 18 Juli, kami lanjutkan lagi perjalanan pulang. Namanya juga saya yang kedemenan motret, saya sempatkan mampir di Gedung pemerintahan buat ngeceng. Ini bukan pertama kalinya sik saya mampir di sini, beberapa tahun lalu, saya sudah pernah ke sini. Sekarang kan pertama kalinya sama anjing saya…jadi ya harus foto lagi dong…




Aksen

Teman2 ngeh gak ya kalau kita sebagai orang Indonesia kalau ngomong bahasa Inggris itu di kuping orang2 (terutama si bule), kedengeran “asing” dan berlogat. Aksen gitu?!

Saya itu sempat lugu ( atau bloon?), gak pernah ngeh kalau cara berbicara Inggris saya ada aksennya. Habis kan saya tinggal di Indo, dengar teman2 Indonesia ngomong bahasa Inggris ya biasa aja? Denger bule2 ngomong Inggris cuma ngeh kalau si bule ada aksen kalau si bule ybs aslinya bukan bule yang bahasa ibunya bahasa Inggris.

Nah, pas pindah ke Amrik, awal2 saya bingung pas aksen saya dikomentarin. Dari mulai yang memuji seperti  “Where’s your accent from?”  atau “I wish I had your accent” sampai yang bikin saya mau nangis “Are you from/in US? ” (cuma dengar saya di telpon)

Masa sik saya punya aksen? Sempat ada masa2 saya masih gak mau ngaku loh….

Tapi terus saya pindah ke OH, dilanjutkan ke KY. Tetiba saya ngeh….eh…eh..orang Amerika sendiri punya aksen koq?!!

Saya sempat loh gak ngerti si local ngomong apa, saking aksennya bikin saya bingung.

Semakin saya ngeh, semakin kuping saya jadi lebih sensitif dengar aksen2 lokal. Pas jalan-jalan ke AL, ke West Virginia, NY, ngobrol sama temen saya yang lahir dan gede di NJ, FL, PA.

Contoh rekaman temen2 saya yang saya animasikan jadi panda2

Coba perhatikan pengucapan kata “water”
I want a glass of water

Beda kan??!!

Nah..jadi intinya….gak apa2 loh punya aksen. Gak usah malu atau jadi gak PD kayak saya.

Apalagi sebagai imigran, kita kan berbahasa lebih dari satu, dimana bahasa Indonesia dan bahasa Inggris beda pengucapannya.

Oh Iya, saya juga bikin podcast dengan tema yang sama. Boleh di dengerin juga…

Cari di Spotify “Indonesia di Amerika”

Salam!

Cerita Saya Jadi Kurir Belanja Antar

Halo pembaca semua?!

Apa kabarnya? Semoga baik2 dan sehat2 semua ya.

Tulisan saya kali ini mau berbagi pengalaman saya jadi kurir belanja antar.

Sekitar akhir bulan January, awal bulan Februari, saya dapat email dari bos tempat kerja kedua. Jam operational toko dikurangi, artinya jam kerja saya akan terpotong.

Tadinya saya pikir ya gak apa2 juga sik. Tapi koq pas lihat rekening di bank….pedih juga ya??

Yang ada saya mulai mikir mau cari2 kerja baru.

Singkat cerita, saya mulai minggu lalu resmi jadi kurir belanja antar Shipt.

(more…)