baru

Aktifitas Baru

Salah satu nasihat yang dianjurkan terapis saya sejak saya berpisah adalah mencoba aktifitas baru.

Iseng2 cari aktifitas yang saya bisa coba, saya nemu kelas dansa. Lucu juga kali….

Coba ah, biayanya $10.00 per kelas atau $30.00 per bulan. Tipe kelas dansa yang di tawarkan macam2, ada Salsa, Rumba, Cha-cha, Ballroom, Swing.

Saya pilih Swing, atau tepatnya West Coast Swing dance.

Ih..lucu juga loh ternyata.

Lama kelas itu 45 menit, peserta tidak harus bawa pasangan, saat di kelas semua peserta di rotasi supaya dapat pasangan.

Jeda antara kelas yang satu dengan kelas yang lain, kadang diisi dengan peserta berdansa satu sama lain.

Yang saya perhatikan ya…semua peserta saat mereka berdansa itu mukanya sumringah semua! Saya yang nonton jadi itu senang gitu.

Kesimpulan saya, aktifitas dansa bagus buat kesehatan fisik, otak dan mental loh.

Kesehatan fisik, ya kita kan bergerak kiri kanan depan belakang,

kesehatan otak, belajar gerakan baru, fokus ke gerakan selanjutnya supaya sejalan dengan pasangan dansa kita,

kesehatan mental, saya merasa aktifitas ini buat hati / perasaan kita ringan.

Jadi yuk. Ikutan dansa!

Mau tahu swing dance yang saya pelajari seperti apa?

Lihat video dibawah ini ya

Cerita Saya Jadi Kurir Belanja Antar

Halo pembaca semua?!

Apa kabarnya? Semoga baik2 dan sehat2 semua ya.

Tulisan saya kali ini mau berbagi pengalaman saya jadi kurir belanja antar.

Sekitar akhir bulan January, awal bulan Februari, saya dapat email dari bos tempat kerja kedua. Jam operational toko dikurangi, artinya jam kerja saya akan terpotong.

Tadinya saya pikir ya gak apa2 juga sik. Tapi koq pas lihat rekening di bank….pedih juga ya??

Yang ada saya mulai mikir mau cari2 kerja baru.

Singkat cerita, saya mulai minggu lalu resmi jadi kurir belanja antar Shipt.

(more…)

Suka Duka Di Amrik : Pekerja Jam-Jam-an

Baru setelah berimigrasi ke Amerika, saya mengenal istilah pekerja jam-jaman dan pekerja gaji.

Pekerja jam-jaman yaitu pekerja yang dibayar berdasarkan jumlah jam yang si pekerja lakoni, ya biasanya pekerja buruhlah, seperti pegawai toko, pegawai bank,pegawai di rumah sakit, dll. Pekerja jam-an ini bisa pekerja paruh waktu, bisa juga pekerja penuh.

Karena sifatnya yang dibayar berdasarkan jumlah jam si pegawai bekerja, dari NOL jam hingga 40 jam (atau bisa lebih, tapi biasanya managemen perusahaan akan ‘ngomel’ kalau pegawai jam-jaman mereka lembur)- bayaran si pekerja ya bisa berbeda-beda setiap kali terima gaji.

Juga pekerja di haruskan mencatat saat mereka mulai kerja dan selesai kerja setiap harinya di timesheet.

Pekerja jam-jaman ini juga rentan terpotong jadwal kerjanya, terutama pekerja ritel. Kalau manager menilah penjualan pada hari itu tidak seperti yang diperkirakan, mereka harus segera memotong anggaran perusahaan yaitu dengan memotong jam kerja si pegawai yang dijadwalkan bekerja hari itu. Jadi kalau awalnya si pekerja di jadwalkan bekerja selama 4 jam, sangat mungkin kalau si pekerja yang ada cuma bekerja selama 2 jam saja.

Sementara pekerja gajian, yaitu mereka-mereka yang gajinya dihitung secara lumpsum per bulannya, dengan standar jam kerja 40 jam per minggu. Sepengetahuan saya pekerja gajian ini sebagian besar pekerja penuh, atau pekerja kontrak. Contohnya suami saya.

Sebagian besar pekerja jam-an menerima gaji setiap minggu atau setiap dua minggu sekali. Sedangkan pekerja gaji, sebagian besar di bayar setiap dua minggu sekali atau 2 kali sebulan : di awal bulan dan di tengah bulan (tanggal 15).

Saya ini termasuk pekerja buruh, alias pekerja yang dibayar per jam, gaji dibayar oleh perusahaan setiap 2 minggu sekali. Tapi karena saya bekerja di dua tempat, saya jadinya terima bayaran setiap minggu, karena jadwal terima gaji saya yang satu dengan yang lain berselisihan.

Ada enak dan tidak enaknya jadi pekerja jam-jaman.

Yang paling tidak enak itu kalau lupa masukkan waktu kerja (clock in dan clock out) dan kelewat tenggat waktu perhitungan gaji. Kenapa? Karena beberapa perusahaan sangat ketat dalam hal pembayaran gaji ini, kalau sudah lewat tenggat masukkan timesheet ya terpaksa kamu dibayar apa adanya, kekurangan jam kerja akan dibayar di gaji berikutnya.

Contohnya saya.

Waktu mau mudik kemarin, saya pikir waktu saya balik saya tetap akan terima gaji cukuplah, karena meskipun saya tidak kerja, saya sudah punya jatah liburan, yang jumlah jam libur per mingggunya boleh dibilanag sama dengan jumlah jam kerja saya kerja.

Saya pikir lagi, karena saya pekerja paruh waktu, manager saya yang harus memasukkan jumlah jam libur saya ke timesheet saya – karena kalau ada libur di kalender, manager saya yang memang harus memasukkan libur kalender itu di timesheet saya supaya saya dibayar.

Waktu kembali ke tempat kerja setelah mudik, saya panik melihat jumlah kerja saya cuma seuncril dan ternyata jam liburan saya tidak tercatat. Ternyata saya salah asumsi, sayalah yang harus memasukkan jam libur saya ke timesheet, bukan manager.

Yaaaaah….apa daya, terpaksalah saya gigit jari selama lebih dari 2 minggu!

Hadweeeh, asli sengsara, karena berarti saya tidak bisa membayar tagihan ini itu seperti yang sudah saya jadwalkan.

Untunglah cuma saya yang pergi berlibur dan suami tidak ikutan, karena berarti kita  masih ada penghasilan dari suami yang bisa bantu untuk hidup sehari-hari…………..

Phew!!??!!

Peritel Baru Kenal di Amrik : Vera Bradley

Kalau teman-teman membaca tulisan seri ‘Peritel Baru’, boleh dibilang ini tulisan pelepas rindu masa-masa kerja di Jakarta – keliling mal-mal memperhatikan pasar ritel di Jakarta dan sekitarnya.  Ternyata hobi lama itu susah hilang, sampai sekarang kalau pergi ke mal di kota berbeda, ini mata sibuk jelalatan memperhatikan riteler yang belum pernah saya lihat sebelumnya.

Harap maklum saya belum pernah ke Jakarta lagi sejak 2006 dan 5 tahun pertama tinggal di desa, jadi pembendaharaan ritelernya kurang beragam. Beberapa dari merek yang akan saya ‘bahas’ di blog saya kemungkinan besar bukan merek baru buat orang Jakarta ataupun Amrik, tapi ‘baru’ buat saya, maaf kalau dianggap kadaluwarsa ya….

Yuk mulai:

Pertama kali tahu Vera Bradley itu waktu kami mengunjungi Iowa di tahun 2007.  Lagi jalan-jalan di depan gedung pemerintahan yang lama di Iowa City, tidak sengaja mampir di toko buku. Di toko buku inilah Saya pertama kali ‘berjumpa’ dengan VB.

Cinta pandangan pertama. Corak VB yang sebagian besar bunga-bungaan dan berwarna cerah, cocok sekali dengan selera Saya.  Buat Saya masuk ke toko VB itu ibarat ke negara antah berantah ‘Cloud Cuckcoo Land‘ – hati rasanya riang gembira, karena semua serba cerah di toko ini.

Yang tidak cocok itu harganya. Ha! 😉

Vera Bradley adalah merek barang-barang perempuan – sebagian besar tas, aksesoris : syal, gantungan kunci, sandal jepit, agenda, pensil jepitan rambut dsb – seperti halnya Coach atau Fossil. Bedanya material VB sebagian besar terbuat dari kain dengan corak beragam.

Meskipun barang-barang VB itu dari bahan kain, tapi harganya tidak kalah dengan harga barang serupa tapi terbuat dari kulit. Yang ada Saya cuma mampu beli barang-barang kecil seperti gantungan kunci, jepitan rambut dan sandal jepit.

Dari hasil ‘wawancara’ dengan pengguna VB, rata-rata dari mereka puas dengan kualitas VB dan mereka juga boleh dibilang fanatik dengan VB seperti layaknya merek lain.

VB sendiri juga punya acara diskon tahunan yang ditunggu-tunggu. Pelanggan harus membeli tiket beberapa bulan dimuka untuk bisa belanja di acara ini. Dan percaya atau tidak, tiket ini selalu habis terjual!! Ibarat konser musik lah!

Saya sendiri sempat terpikir mau hadir di acara ini, kepingin tahu saja, tapi baca kemungkinan padatnya pengunjung Saya jadi keder sendiri.

Nah di Louisville ini, VB bisa dibeli dibeberapa tempat : di toko Vera Bradley di St. Matthew’s Mal, di Taylor Trunk Company di Hurstbourne, di toko Rabbit on The Moon di Paddocks Shop, di toko-toko Hallmark dan outletnya di Bluegrass.

Sampai saat ini saya belum kesampaian punya tas VB, padahal banyak yang saya taksir, habis masih kurang tega menghabiskan $60 lebih untuk membeli tas kain…he…he…he..

Ini salah satu motif favorit saya dari VB : flutterby : ada kupu-kupu dan nuansanya merah jambu keungu-unguan – istilah teman-teman : Gue Bangget!

DSCN4406