asia

Rindu Batik

Sebelum berimigrasi ke Amerika, saya suka sama batik, tapi cuma memakai batik di acara-acara tertentu saja : undangan perkawinan misalnya. Batik untuk sehari-hari dulu itu selain belum nge-tren, kesannya masih formal. Diantara tenun-tenun tradisional Indonesia, saya memang cenderung lebih dekat dengan batik (maklum ibu ada darah jawanya)Pindah ke Amrik, saya mulai misuh-misuh karena ingin menunjukan nasionalisme dan ‘pamer’ kecantikan budaya Indonesia. Memang dari Indonesia saya bawa 2 kain batik (yang sekarang sudah kekecilan deh), tapi ya itu, karena modelnya seperti kain kebaya kesannya masih formal dan tidak bisa dipakai sehari-hari.

Ingat sekali betapa girangnya saya waktu nemu satu rok batik di butik downtown, harganya kalau tidak salah $40, beli dan disayang-sayang, karena jarang sekali nemu batik saat itu. Lalu pas jalan-jalan ke Iowa di tahun 2008, ketemu rok batik tambalan (patched) di toko barang bekas, beli. Masih di Amrik, nemu motif batik atasan di ROSS, beli.

Pokoknya tiap kali ada ketemu batik, saya coba usahakan beli.

Di Indonesia sendiri batik tambah oke pamornya, semakin banyak orang-orang memakai batik sehari-hari, dan modelnya makin beragam, tambahlah gigit jari saya karena kepengen banget bergaya dengan batik, tapi tidak tersalurkan. (tahun 2005 gitu, belum ada Facebook kan??!!)

Beberapa tahun lalu, saya bertekad kalau sempat mudik lagi, mau beli batik sebanyak mungkin!

Memang waktu mudik Januari 2005 lalu saya dioleh-olehi teman-teman di Indo berbagai batik : taplak, rok, selendang, atasan, pernak pernik lainnya, namanya rindu, tetap saja saya ngiler setiap kali melihat batik.

Nah, berkat Facebook, kerinduan saya terhadap batik lumayan bisa terobati. Lewat FB, saya ketemu rekan-rekan dari Indonesia yang tinggal di Amerika yang berjualan barang-barang Indonesia (termasuk si batik!). Dari mulai kerabat sendiri lewat Pretty Batik Boutique, kenalan di Florida : Kedaton, sampai teman ketemu waktu pindah ke KY, Balinesian Ethnic Purses.

Jadilah sekarang koleksi batik saya sudah bertambah…ih senangnya bisa pakai batik di Amrik!

Yuk beli batik yukkkkkkkkkkkk

2015-09-041

Mudik 2015 : Banjir Hadiah Dan Traktiran!

Satu hal yang tidak kami sangka-sangka di mudik kali ini adalah melimpahnya hadiah dan traktiran dari teman-teman semua! Baik itu untuk saya pribadi, maupun untuk si kecil. Dari minggu pertama hingga hari terakhir, tidak henti-hentinya berdatangan hadiah dari teman-teman, baik itu material maupun imaterial.

Memang, mudik kali ini waktunya bersamaan dengan ulang tahun anak saya yang ke sembilan. Selain karena tiket pesawat pas murah di minggu itu, saya juga berpikir untuk memberikan kesempatan ibu saya merayakan hari ulang tahun anak saya bersama-sama.

Tadinya saya ingin selamatan kecil-kecilan (pesan nasi kuning gitu, atau beli kue ulang tahun), tapi kenyataannya sayanya masih kecapaian dari perjalanan dan juga tidak tahu mau pesan dimana itu nasi kuning atau kue ulang tahun.Jadilah niat saya terpaksa dibatalkan, meskipun kami sudah membawa lilin ulang tahun jauh-jauh dari Amerika.

Yang jelas saya memang sengaja membawa kado dari Amrik untuk si kecil buka di Indo. Paling tidak, dalam pemikiran saya, meskipun tidak ada acara khusus, si kecil tetap merasakan ulang tahunnya dengan adanya kado-kado yang saya bawa.

Alhamdulillah anak saya tipe anak manis, dia terlihat cukup senang dengan kado-kado yang saya bawa dari Amrik dan tidak menuntut lebih. Saya bersyukur waktu si kecil tidak kecewa dengan ultah dia apa adanya.

Tapi ternyata ultah dia berkepanjangan!

Dari mulai ditraktir ke pantai Anyer, dibelikan perlengkapan main pasir, baju ‘turis’, uang tunai 100  ribu, main gratis di Kidzania, si kecil mendapat set LEGO creator, topi, set PlayMobil, baju kaos HardRock Cafe Jakarta, 2 mobil-mobilan baru, tempat pensil LEGO, handuk Marvel, segambreng DVD dan pernak pernik asli Indonesia.

Mudik_Jan18Feb37-001

Komentar anak saya lucu sekali, dia bilang ‘Mom, I can’t believe I have so many presents! This is awesome!’

Seperti halnya anak saya, saya juga kecipratan hadiah!

Dari mulai berbagai jenis kerupuk, baju batik, selendang batik, rok batik, bahan batik, pernak pernik khas Indo, rok cantik, scarf macan, taplak batik, dompet Tulisan, kaastangel super enak dan banyak lagi yang saya tidak bisa sebutkan semuanya disini!

Mudik_Jan18Feb38-001

Selain hadiah-hadiah diatas, kami juga tidak habis-habisnya ditraktir teman-teman.

Ditraktir ke Anyer dari mulai dijemput, penginapan, makan, diantar ke Jakarta oleh Keluarga Mbak Indri, Mas Yo dan keluarga Mbak Ratna and Mas Tjipto. Ditraktir pelisir ke Jakarta dari Parung sama Oom Bona,ditraktir makan sushi sama Tante Eva, ditraktir makan di GM sama Oom Bona dan Tante Susan, diantar ke makam ayah, jalan-jalan ke Kokas, naik kereta api, diantar pulang sama keluarganya Tante Erma, dibawa keliling Jakarta sama Tante Mona dan Oom Riko, ditraktir kopi dan donat sama Tutrie, ditraktir makan mewah sama Tante Fitri, Oom Agung dan Rio daaan banyak lagi!!

Tidak bohong kalau saya merasa sangat berhutang budi dengan teman-teman semua dan merasa sangat beruntung.

Untuk teman-teman semua yang sudah meluangkan waktu untuk bertemu dengan kami di Indonesia, kami ucapkan terima kasih yang amat sangat banyak dan tidak terhitung!!

Kami merasa sangat beruntung atas kebaikan teman-teman semua!!

Semoga semua kebaikan teman-teman dibalas oleh Yang Maha Pemberi.

PS.

Mohon maaf sekiranya ada teman-teman yang terlewat di sebut di tulisan saya ini, yang pasti kami tidak lupa akan kebaikan teman-teman semua!

Tradisi Amerika Yang Tidak Saya Lakoni : Tetap Menggunakan Nama Gadis

Sampai saat ini Saya belum ganti pemberian orang tua saya. Nama hukum saya masih seperti dulu. Meskipun tidak bohong kalau telinga ini ‘sakit’ setiap mendengar nama depan saya di ucapkan orang Amerika, tapi nama komplit saya belum berubah.

Kalau tho saya mau ubah nama saya, saya sudah punya nama ‘Amerika’ – yaitu nama saya yang lebih mudah diucapkan lidah bule plus nama suami – yang saya ‘ciptakan’ lebih karena alasan lebih mudah di gunakan dan diucapkan sehari-hari , dan saya pakai untuk keperluan tidak penting : email gaul, blog, sosial media, dll. Nama beken atau nama panggung istilah selebritinya. winking-smiley-face-clip-art-Smiley-Face-Clip-Art2

Alasan saya belum mau ganti nama secara  hukum, ada dua : malas urus berkas-berkas untuk ubah nama dan sentimen pribadi dimana saya merasa nama saya adalah identitas saya sebagai individu, saya sebagai pribadi yang lepas dari bayang-bayang suami dan juga ini adalah pemberian orang tua saya – mereka pilih nama saya dengan pertimbangan sebaik-baiknya. Saya koq ngerasa kurang ‘sreg’ mau mengubahnya kalau cuma semata-mata karena pernikahan.

Lagipula saya merasa janggal menggunakan nama belakang turunan Irlandia dari suami, wong muka wedok’ gini nama berbau Irlandia, kurang cocok deh ah.

Sebetulnya hal begini biasa di Indonesia, tradisi kita tidak ada ‘keharusan’ mengganti nama setelah menikah, tapi di Amerika ini, sebagian besar masih mengikut tradisi mengambil nama suami setelah menikah.

Teman-teman bule rata-rata usil nanya kenapa koq saya tidak ambil nama suami, malah sering mereka pikir kalau saya cuma hidup bersama dengan suami dan bukan menikah karena nama saya beda dengan nama suami. Lucu ya.

Ya tidak apa-apa, seperti kata pepatah

anjing-gonggong-dan-kafilah-berlalu

Beruntung Jadi Imigran Asia

Beruntung karena kita jadi sedikit lebih tahu geografi, terutama negara-negara di Asia dibanding kebanyakan orang Amerika.

Kemarin keluarga cuci mata di toko buku Half Price Books, eh ketemu buku murah tentang ‘fashion’. Berhubung saya kerja di toko baju, jadilah saya beli buku ini sebagain penambah wacana  gitu ceritanya.

Intinya buku ini tentang hal-hal di fashion yang klasik, ‘kudu dimiliki’ atau paling tidak kudu diketahui fungsinya.

Sampailah saya di bab ‘C’ . Di situ di terangkan masalah clutch atau tas kepit.

Waktu baca di salah satu paragraf tentang si tas kepit, saya jadi geli sendiri. Coba deh dibaca dibawah ini:

_20141214_192242

Meskipun saya bukan editor, tapi kayaknya kalimat ‘In Asia and Thailand’ agak kurang bener deh – karena seakan-akan Asia dan Thailand itu dua hal yang sama (sama-sama negara atau sama-sama benua), padahal kan Asia itu benua dan Thailand itu salah satu negara di Asia yak?

Karena buat pembaca awam, jadi timbul pertanyaan ‘ Where in Asia?’

Atau buat pembaca yang tahunya cuma Thailand itu negara, jadi mikir kalau Asia itu nama negara?

Mending di tulis : In Asian countries, such as Thailand.….. bukan sih?

Ternyata mbak penulis yang notabene fashionista, bukan berarti good traveler yak….;-)